Untuk  mengintroduksi teknologi baru dibidang mekanisasi pertanian maka diperlukan pelatihan dan pendidikan agar petani mampu untuk mengoperasikan Alat mesin  pertanian dengan baik dan aman, selain itu pelatihan dan pendidikan juga dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani sehingga dapat mengembangkan diri di sub sektor lain maupun dibidang Agroindustri, serta memajukan cara berpikir petani.
Pemerintah melalui Dinas terkait telah mengkucurkan dana untuk pengadaan berbagai  jenis alat mesin pertanian dengan harapan  langsung dapat  digunakan  oleh petani sebagai pemanfa'at dalam upaya menunjang  seluruh aspek yang  meningkatkan produksivitas usaha tani,  demikian disampaikan oleh kepala  Bidang Penyuluhan  pertanian Kabupaten Aceh Tengah H.Juanda,Sp dalam acara temu lapang dihadapan petani dan tokoh masyarakat di  kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah.
Seseorang  yang dapat mengoperasikan alat mesin pertanian secara benar, terampil, ulet  dan  percaya diri inilah yang disebut  sebagai opratorkendatipun tidak  harus  memiliki surat keterangan atau izin oprasional dari pihak manapun.  Suatu  upaya  mencetak  tenaga terampil oprator  ALSINTAN,  Balai Penyuluhan Pertanian  Silih Nara  memandu  petani  Peraktek  Langsung  "PELANG"  mengoprasikan Alat Mesin Tanam  padi  Transplanter di lapangan.  Mesin Alat  Tanam Padi sawah dirancang sederhana dan komplit,  semua panel dan tombol  hanya  oleh  tangan (hand)  tidak ada yang ditekan dengan kaki,  sehingga tidak begitu sulit  dalam prakteknya.
Kepada penyuluh pertanian yang baru mengikuti diklat dasar dan belum pernah mengoprasikan  ALSINTAN  tanaman pangan ini,  kepala Balai  mengikut sertakan  dalam ajang  "PELANG" yang dikoordinir BPP  Silih Nara ini.   Berjalan atau tidaknya teknologi  Alat Mesin Pertanian bergantung kepada kemampuan  penyuluh mensosialisasikan  dan menerapkan di lapangan.  Petani  di era  pak Jokowi  ini sudah pintar memilah dan memilih informasi  dan teknologi,  apabila tidak ada efesiensi penggunaan yang tepat apa lagi bertolak belakang dengan kultur  kebiasaan gotong  royong umpamanya,  pasti  mereka tidak bersedia menerima atau  mengadopsi.  Kilas balik harus diperhatikan  oleh seorang oprator ALSINTAN  jangan  terlalu banyak hasil pekerjaan diulang (disisip)  kembali secara manual, inilah  salah satu efesiensi  yang menjadi penilaian petani pengguna alat.
Temu Lapang yang  beragendakan "PELANG" Alsintan ini mentargetkan  30  %  kelompok tani  harus terampil  sebagai  oprator mesin tanam Transplanter dan  akan berlanjut  di  setiap  wilayah  yang fotensial  sebagai lumbung  pangan.  )*
 )* Penyuluh Pertanian Aceh