Mohon tunggu...
septiya
septiya Mohon Tunggu... Administrasi - jarang nulis lebih sering mengkhayal

Penggemar pisang goreng ^^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masyarakat Desa yang Mulai Melirik Bisnis Pariwisata

2 Januari 2017   11:25 Diperbarui: 2 Januari 2017   18:46 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pengunjung berjubel di Hutan Mangrove Congot Minggu 1 Jan 2017/ dok Juwita N Astuti-FB

Belakangan ini banyak tempat wisata baru yang bermunculan. Kemunculan tempat wisata baru ini biasanya hanya butuh waktu singkat untuk menjadi “buruan” pecinta traveling. Ya karena sekarang traveling sudah menjadi bagian dari gaya hidup dimana peran media sosial dalam hal ini menjadi sangat penting untuk sarana promosi.

Dari beberapa tempat wisata di daerah saya, Kulon Progo. Ada beberapa tempat wisata yang awalnya merupakan ide dari masyarakat sekitar. Dana yang digunakan pun berasal dari swadaya masyarakat. Tanam saham istilahnya. Contohnya, wisata kalibiru, air terjun kedung pedut, hutan magrove Congot. 

Dalam suasana liburan tahun baru kemarin, tempat-tempat wisata itu menjadi magnet yang menarik perhatian. Sebagai contoh di Wisata Hutan Magrove Congot. Orang berjubel dari jalan masuk menuju kawasan wisata itu. Tidak hanya mobil pribadi, ratusan motor bahkan odong-odong pun ikut mengantri untuk bisa masuk ke kawasan itu. Melihat fenomena itu tentu menjadi hal yang menggembirakan. Bagaimana tidak? Berapa ratus juta uang yang akan masuk hari itu? Pendapatan yang didapat itu tentunya sebagian akan masuk ke kas desa. Pendapatan desa akan bertambah dari sektor pariwisata.  Sektor yang sebelumnya tidak terpikirkan akan bisa memberi pemasukan.

Karena melihat antrian yang mengular itu, saya memutuskan untuk mencoba mencari Hutan Mangrove yang berada di Kabupaten sebelah, Purworejo. Letaknya memang hanya sebelahan dengan hutan Mangrove Congot itu. Yang membedakan adalah Hutan Mangrove ini masih dalam proyek pengerjaan untuk digarap menjadi tempat wisata. Jadi belum ada pengunjung yang datang.

Untuk menuju tempatnya saya harus bertanya beberapa kali ke warga sekitar. Selain karena meman belum resmi dibuka, warga pun masih ada yang belum tahu bahwa hutan mangrove di daerah itu diproyeksikan untuk wisata. Parkiran kendaraan berada di halaman rumah warga. Siang itu ada  dua rombongan yang datang bersamaan dengan saya, sekitar hanya 8 orang saja. 

hutan mangrove/dokpri
hutan mangrove/dokpri
Di lokasi pun saya hanya sebentar, terlihat jembatan utama untuk menuju ke hutan mangrove itu sudah jadi, hanya saja masih belum sempurna. Terlihat juga beberapa pekerja masih sibuk untuk membuat jalan sehingga kelak pengunjung bisa menikmati hutan mangrove lebih dalam. Dari ngobrol-ngobrol dengan warga yang halaman rumahnya jadi tempat parkir, beliau mengatakan bahwa sebenarnya wisata mangrove yang berada di desa Gedangan Purwodadi ini memang belum resmi dibuka. 

Pengerjaannya pun belum mencapai 50%. Beliau juga mengatakan bahwa pengerjaan wisata mangrove ini merupakan swadaya masyarakat desa Gedangan setempat. Warga yang ingin ikut diminta untuk menanam saham kurang lebih 3,5 juta. Mengenai pembagian hasil nanti beliau juga mengatakan nanti ada bagian-bagian yang sudah disepakati, masuk kas desa berapa persen, penanam saham berapa persen, serta untuk biaya perawatan dsb berapa persen. 

jembatan utama/dokpri
jembatan utama/dokpri
Dari contoh itu tentu merupakan hal positif dimana masyarakat desa sudah mulai berinovasi dan mengenali potensi tempat mereka yang bisa dijadikan pemasukan dari sektor yang berbeda. Masyarakat desa Gedangan sebagian besar berprofesi sebagai petani udang dan ikan. Ya karena memang letak desa ini berada di pesisir pantai. Jika nanti wisata mangrove ini sudah resmi dibuka tentu mereka akan mendapat pemasukan dari sektor pariwisata.

dokpri
dokpri
Bapak-bapak sedang mengerjakan pembuatan jalan di Hutan Mangrove/dokpri
Bapak-bapak sedang mengerjakan pembuatan jalan di Hutan Mangrove/dokpri
cslon dermaga perahu wisata/dokpri
cslon dermaga perahu wisata/dokpri
Semoga hal ini bisa ditiru oleh desa-desa lain, tentunya dengan tetap memperhatikan dan menjaga kelestarian alam sekitar.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun