Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Jakarta Gagal Mempertahankan Ahok & Djarot

19 April 2017   17:38 Diperbarui: 19 April 2017   23:11 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumen Pribadi

 JAKARTA GAGAL MEMPERTAHANKAN AHOK & DJAROT

                Tidak pernah ada kata gampang untuk perjuangan Ahok (Basuki Tjaja Purnama) di dalam menghadapi Pilkada DKI 2017 kali ini. Ada banyak hal tidak terduga yang mendadak muncul begitu saja. Hari demi hari kita sebagai masyarakat awam kita senantiasa diwarnai dengan berbagai aneka berita hampir setiap hari, hampir semua tentang Ahok. Mulai dari jabatannya, kerjaannya, perkataannya, hartanya semuanya bisa menjadi berita. Namun yang sangat disayangkan adalah kadang berita tersebut diplintir, sehingga semestinya Ahok itu benar namun disalahkan.  Demikian juga jika kita perhatikan di sini, tidak terelakkan juga Djarot yang seorang muslim dan haji, gara-gara berpasangan dengan Ahok di dalam Pilkada ini ia diusir tatkala mengunjungi Mesjid. Rasanya kejadian semacam begini hanya satu-satunya terjadi di negara kita , di mana orang berada di tempat sembahyang kemudian diusir.

                Kiprah perjalanan perjuangan Ahok diawali dengan terpilihnya Ahok menjadi Bupati di Belitung dilanjutkan ia juga sebagai anggota DPRD dan DPR, pernah menjadi calon gubernur di Belitung namun kalah, karena masalah kecurangan, dan dilanjutkan dengan kepopuleran Ahok  tatkala upload video youtubenya tentang bagaimana ketegasan pekerjaannya waktu ia menjabat sebagai wakil gubernur. Masih belum hilang dari ingatan kita barangkali tatkala ia sidak ke kantor-kantor, tatkala ia mendapatkan ada indikasi pembelian UPS yang cukup mahal dari program APBD dan bagaimana ia menertibkan PKL Tanah Abang , memindah lokasi penduduk Kalijodo dan disulap menjadi tempat mainan yang bertarap internasional serta yang mengagetkan ia menutup Stadium. Diskotik di Jakarta yang konon terbesar di Asia Tenggara karena kedapatan Narkoba di sana.

                Karena tindakan-tindakan Ahok yang spektakuler begini maka kemudian iapun dibenci oleh banyak orang, terutama mereka yang merasa keuntungannya dipersulit. Itu sebabnya mereka selalu mencari kesalahannya. Kasus  Sumber Waras, kasus Reklamasi, dan yang terakhir masih hangat kasus E KTP yang mencoba menyeret Ahok, namun Ahok itu bersih. Jika Ahok dituduh korupsi hanya fitnah belaka. Itu sebabnya barangkali lawannya sudah hampir putus asa menghadapi Ahok yang sulit ditemukan kesalahannya maka mereka mencari berbagai akal yang busuk untuk menuduh dan memfitnah Ahok dengan cara yang lain, yakni dengan mengutip pidatonya yang dituduh mensista Agama. Namun semua ini juga merupakan rekayasa belaka karena politik dan  dengan berjalannya sidang sebanyak 18 kali, Ahok tidak ditemukan kesalahannya, bahkan Jaksa yang hendak menuntutnya juga sulit memberikan kesimpulan terhadap kesalahannya sehingga terpaksa sidang memberi tuntutan diundur. Itu sebabnya jikalau seseorang tidak bersalah janganlah disalahkan, waktu akan membuktikannya. Emas murni itu tetap akan emas , walaupun anda injak, ketok dan bakar.

                Bila Djarot boleh berpasangan kembali dengan Ahok juga merupakan cara mujizat yang luar biasa. Bayangkan saja, pada awalnya PDIP partainya Djarot belum memberikan lampu hijau untuk Djarot supaya tetap menjadi wakilnya Ahok, namun groupnmya Teman Ahok telah mengumpulkan foto copy KTP cukup banyak, bila Ahok tidak memiliki wakil maka hasil pengumpulan KTP akan gugur. Itu sebabnya di tengah jalan pengumpulan KTP, Ahok mencalon seorang PNS yang cukup dipercaya bernama Heru sebagai pasangannya. Benar orang Jakarta kembali lagi dari awal untuk mengumpulkan foto copy KTP Ahok dan Heru. Kejutanpun terjadi, karena dengan semangat Teman Ahok, mereka berhasil mengumpulkan foto copy Teman Ahok Heru lebih dari 1 juta lembar. 

Itu sebabnya maka Ahok dan Heru berhak dicalonkan sebagai calon Gubernur dan wakil Gubernur untuk Pilkada DKI 2017. Tetapi masalah lain cukup pelik timbul, dalam jangka waktu sebulan begitu, semua yang memgumpul foto copy KTP itu harus reconform kembali. Nah inilah yang membuat hampir putus asa. Namun tetap saja ada jalan keluar, singkat cerita ditawarkan kepada Ibu Megawati untuk mengizinkan Djarot kembali sebagai wakilnya, maka terjadilah pasangan tangguh Ahok Djarot hingga hari ini.

Hari ini bila kita boleh menyaksikan hasil Pilkada DKI Putaran ke dua ini dimenangkan oleh Ahok dan Djarot, itu berarti kemenangan bagi orang Jakarta juga. Kenapa demikian? Orang Jakarta itu berhasil memilih sesuai hati nuraninya. Namun sayang, rupanya Jakarta belum mencapai taraf itu. Jujur saja, semenjak Ahok menjabat, ada ada saja orang-orang Jakarta yang tidak berpihak pada Ahok, mereka berbicara tidak sesuai dengan hati nurani mereka. Sudah jelas sekali pembangunan rusun untuk meningkatkan hidup bagi masyarakat Jakarta yang tinggal di bantaran sungai, tetapi masih saja ngeyel menuduh Ahok tidak berprikemanusiaan.

                Ahok sanggup menghemat anggaran APBD namun muncul tuduhan bahwa Ahok tidak bisa memimpin? Justru dengan penyerapan 40% anggaran APBD tetapi pembangunannya dapat terlaksana itu sangat luar biasa. Jika ada sisa dana bisa dipakai untuk pembangunan dibidang lain, jadi tidak lagi terkesan asal dana APBD terserap habis itu baru hebat, padahal pembangunannya semua pada mangkrak, masih puing atau menjadi museum. . 

Reklamasi yang sebenarnya bukan program Ahok, namun ia tinggal melanjutkannya tetap saja ia dituduh korupsi dan membela orang kaya, padalah untuk masalah reklamasi ini justru Ahok menambahkan biaya tambahan 15% supaya uang tersebut dipakai untuk membangun infrastruktur yang lain. Dan dari pulau Reklamasi yang ada 17 itu nantinya diperkirakan akan menyerap tenaga kerja yang sangat banyak dan semuanya bakal disediakan rusun di sana, supaya mereka yang kerja di pulau tetap tinggal di pulau, tidak perlu menghabiskan waktu di jalan. Akankah semua itu terwujud dengan pergantiannya?

                Tatkala kita menyaksikan Ahok Djarot kalah dalam jumlah angka pemilihnya, hal ini merupakan kekalahan orang Jakarta, karena tidak sanggup mempertahankan pemimpinnya yang bersih, anti korupsi dan brilian ini.  Kinerja bagi orang Jakarta rasanya tidak begitu penting, yang penting bagi orang Jakarta jangan tinggalkan zona amannya, padahal sesungguhnya mereka tidak aman di sana. Orang Jakarta lebih suka janji-janji yang manis ketimbang yang belum terwujud, ketimbang hasil kerja nyata. Yang menjadi pertanyaannya sekarang benarkah sudah 100% warga Jakarta memilih berdasarkan hati nurani? Hari ini Pilkada DKI 2017 sudah selesai, maka semua mesti kembali bersatu membangun kota Jakarta. 

Mari terapkan integritas  menjadi masyarakat Jakarta, taat peraturan, taat lalu lintas dan taat membayar pajak. Untuk Anies & Sandi yang terpilih, selamat atas terpilihnya menjadi Gubernur dan wakil di DKI, tugas berat menanti anda. Masyarakat Jakarta tentu tidak akan diam menuntut apa yang dijanjikan pada masa kampanye dan kalian harus tunjukkan bahwa memang kinerja kalian harus lebih bagus atau paling sedikit sama dengan Ahok & Djarot , sedangkan bagi Ahok & Djarot, terima kasih buat kinerja kalian yang luar biasa buat Jakarta, kalian bukan hanya dikagumi masyarakat Jakarta, tetapi masayarakat Indonesia bahkan kaliber dunia.  Kiranya Tuhan sudah mempersiapkan tugas baru untuk kalian yang lebih dahsyat lagi. Ahok & Djarot bukan gagal, buktinya apa yang telah mereka kerjakan buat Jakarta sangat luar biasa, yang gagal adalah orang Jakarta gagal mempertahankannya.

San Francisco, 19 April 2017 , dini hari

Saud S                                                 

 

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun