Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bersama Radio, Kita Berbagi Status Sadar Bencana

23 Juni 2017   23:07 Diperbarui: 2 Juli 2017   11:43 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puntung Rokok Yang Menyebabkan Kebakaran Hutan Di Pinggir Jalan Tahura Suharto I www.merdeka.com

Mampukah akhirnya si-puntung rokok membakar hutan kita? Kisah ini memang bukan sandiwara radio, namun episode kisahnya terus berulang saja setiap tahunnya di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Suharto, Kalimantan Timur. Ketika musim kemarau menyapa, sekira April hingga Oktober. Lihatlah, dengarkan dan rasakan kisah bencana kebakaran hutan akan menghantarkan kisah cerita yang nan-sedih.

Ah, masa iya, sepuntung rokok bisa mengundang bencana kebakaran hutan? Pertanyaan itu menggantung di kepala, ketika sepintas mendapati  rambu larangan  membuang putung rokok di sepanjang areal Tahura Bukit Suharto.

Hisapan demi hisapan rokok pengendara roda empat, disertai dentuman musik radio, melaju kencang, melintas cuek, mengacuhkan alam.

Ilustrasi I www.pexel.com
Ilustrasi I www.pexel.com
Jalan poros berkelok-kelok dari Samarinda-Balikpapan dan sebaliknya, yang membelah kawasan Tahura Bukit Suharto memang mempersilahkan berbagai tekanan untuk menggerus fungsi kawasan konservasiyang dulu sempat menjadi kawasan hutan lindung itu.

Puntung-puntung rokok yang disengaja atau tidak, terpapar di lahan yang kering oleh pengendara kendaraan yang melintas, tanpa disadari berpotensi membakar habitat flora dan faunadi dalamnya, dalam waktu sekejap saja.

Fenomena mendasar diatas sengaja diingatkan di awal tulisan ini, untuk menjadi refleksi kepada diri kita masing-masing. Dan lantas kita bisa dapati, ternyata ada banyak hal kecil yang kita perbuat dan turut melukai hutan. Dan akhirnya memaklumkan alam untuk tega membalas semua perbuatan kita dengan dampak dari bencana yang timbul secara massive.

Sandiwara Nyata Itu Berjudul Kebakaran Hutan..

Kisah bencana kebakaran hutan, (Kahutla) di Kalimantan. Terutama di kawasan Tahura Suharto, Kaltim akan selalu menjadi berita hangat media cetak dan elektronik. Radio bisa menjadi media elektronik yang selalu tampil update menyebar apa yang diperbuat alam kepada manusia. Mendengar berita bencana kebakaran hutan, sebagian kita tanpa sadar nyinyir,dan enteng saja mengatakan "kemana saja Pemerintah selama ini ya?".

Gerbang Tahura Suharto I Dokumen Pribadi
Gerbang Tahura Suharto I Dokumen Pribadi
Tahura Suharto memang menjadi buah bibir, ketika bencana kebakaran merebak. Kerugian ekologisnya beserta paparan asap  menjadi masalah yang merebet kemana-mana. Mulai dari mobilitas masyarakat yang terhambat. Serta menyebabkan beban ekonomi yang berat, akibat berhentinya aktivitas transportasi yang memasok bahan pokok trans Kalimantan.

Tidak itu saja, penyakit Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang diderita masyarakat yang terpapar oleh sebaran asap-pun merajalela. Dinas Kesehatan Kalimantan Timur mengungkapkan penderita ISPA akibat bencana kabut asap di Kaltim mencapai 39.804 orang pada September hingga awal Oktober 2015.

Belum lagi biaya tinggi, dalam upaya memadamkan areal hutan yang terbakar. Lebih jauh dari itu, masalah tadi bukan lagi menjadi masalah Indonesia saja. Negara tetangga-pun merasakan getahnya, akibat paparan asap-nya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun