Apakah anda mengenal salah satu dari beberapa nama ini, seperti Electronic Arts, Ubisoft, Activision, Blizzard, Rovio, Bandai, Konami, Atari? Nama-nama tersebut merupakan satu dari sekian banyak perusahaan terkemuka di dunia yang bergerak dalam "industri kreatif". Umum dari sekian nama diatas begitu dikenal di lingkup pengguna console (PS4,XBOX, dll) maupun Personal Computer (PC), hasil video games karya-karya mereka sangat terkenal dan laku bak kacang goreng di pasaran dunia layaknya franchise Call Of Duty, Medal of Honor, FIFA, Assassin Creed, Pro Evolution Soccer, Warcraft, dan lain-lain sebagainya.
Lalu apa yang dimaksud Industri Kreatif ini? Dikutip dalam Wikipedia, yang dinamakan Industri Kreatif adalah kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Sedangkan penafsiran oleh Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah  industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Berbicara mengenai industri kreatif khususnya dalam kreatifitas dalam membuat video games, Indonesia dapat dikatakan begitu tertinggal jauh oleh negara-negara lain. Hal ini tidak dapat diragukan dikarenakan hampir tidak ada baik perusahaan maupun video games karya anak bangsa yang kiranya sampai mendunia. Sebagian besar video games yang beredar di ranah console dan PC merupakan karya industri kreatif negara luar maupun karya luar yang dikelola oleh beberapa perusahaan di Indonesia. Keadaan tersebut sungguh amatlah miris dimana negara ini diberkahi oleh Sumber Daya Manusia yang melipah banyaknya dan industri kreatif di bidang pembuatan video games pun tidak begitu digemari.
Beruntung semenjak kemajuan teknologi dengan dikembangkannya aplikasi yang dapat mendistribusikan permainan digital seperti Steam, Google Play, Apps Store, dan lain sebagainya membuat negeri ini sadar bahwa begitu besar potensi yang dapat dicapai dari industri kreatif di bidang video games. Salah satu upaya menumbuhkan potensi industri kreatif di bidang video games yaitu dengan diadakannya perhelatan Bekraf Game Prime 2017 yang dilaksanakan pada 29-30 Juli 2017 bertempat di Balai Kartini, Jakarta. Acara ini merupakan kerjasama antara Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Teknologi dan Informatika, serta developer video games tanah air.
Namun sayang amat disayang, selama Penulis menghadiri acara tersebut bisa terbilang secara keseluruhan sangat menjenuhkan. Selain minimnya peserta developer video games tanah air, acara pada Bekraf Game Prime lebih didominasi sisi marketing. Para pengunjung seperti lebih diarahkan hanya untuk bersenang-senang ketimbang diimingi motivasi maupun ilmu bermanfaat untuk mengembangkan kreatifitas. Alhasil selama kurang lebih 4 jam Penulis menghabiskan waktu disana tidak banyak yang didapat selain rasa bosan dan kecewa.
Padahal jika diamati secara seksama, industri kreatif di bidang video games ini sangatlah menjanjikan. Dari beberapa both-both yang ada menyertakan pula requirement atau lowongan pekerjaan, yang menandakan industri kreatif di bidang video games memiliki potensi memberikan lapangan pekerjaan. Kemudian banyaknya pengunjung yang hadir menunjukkan bahwa industri kreatif di bidang video games memiliki pasar yang menjanjikan, ditambah maraknya layanan pembayaran digital akan semakin memudahkan proses transaksi dan memungkinkan cakupan pasar yang  lebih luas lagi.
Apa yang kiranya perlu dilakukan selanjutnya dalam upaya mengembangkan industri kreatif di bidang video games tanah air? Tentu acara-acara seperti Berkraf Game Prime harus secara berkelanjutan dilakukan, akan tetapi materi acara didalamnya perlu dibenahi dan dikelola lebih baik lagi agar publik terutama generasi muda tahu lebih dalam mengenai industri kreatif dan mendapatkan pengetahuan mengenai apa yang ada dibalik layar industri video games. Penulis kira kemampuan SDM yang dimiliki negeri ini tidaklah kalah dengan negara lain, hanya saja SDM di negeri ini tidak banyak disediakan tempat untuk leluasa menampilkan hasil kreatifitas mereka miliki. Semoga hal ini menjadi perhatian kita semua dan pembelajaran untuk maju mengejar ketertinggalan. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.