Jurnalistik berhubungan erat dengan wawancara. Setelah pembahasan tentang wawancara beberapa waktu yang lalu, saat ini akan coba saya tambahkan sedikit tentang wawancara dan penulisan berita. Adapun wawancara itu terbagi dalam beberapa macam, diantaranya :
- Wawancara sosok pribadi
- Wawancara berita
- Wawancara jalanan
- Wawancara sambil lalu
- Wawancara telepon
- Wawancara tertulis
- Wawancara kelompok
Setelah seorang jurnalis melakukan wawancara, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menuliskan hasil wawancaranya dalam bentuk berita. Menulis berita tidak hanya asal menuliskan, namun juga ada teknik-teknik penulisannya. Diantara teknik penulisan berita tersebut ialah:
- Menentukan sudut pandang (engel)
- Menggunakan pola penulisan Piramida Terbalik
- Menggunakan konsep 5 W 1 H
- Pola pedoman tulisan menggunakan lead
Dalam pola penulisan Piramida Terbalik itu seharusnya:
- Wartawan tidak memasukkan pendapat pribadi dalam berita yang ditulis
- Wartawan dituntut untuk bersikap jujur
- Kesimpulan ditulis di awal paragraf.
Adapun maksud dari Piramida Terbalik itu diantaranya adalah untuk memudahkan pembaca untuk segera menemukan berita yang dianggap menarik.
Susunan berita itu terdiri dari:
- Judul
- Lead
- Perangkai
- Tubuh berita
- Kaki berita
Judul berita itu diupayakan harus memenuhi beberapa unsur dibawah ini:
- Profokatif (bisa menumbuhkan minat khalayak untuk membacanya)
- Singkat dan padat (terdiri dari 3-5 kata)
- Relevan (sesuai dengan susunan berita yang ingin disampaikan)
- Fungsional (setiap kata dalam judul bersifat mandiri dan memiliki arti yang tegas dan jelas.
- Formal
- Representatif (mencerminkan teras berita/lead)
Pada paragraf pertama lead atau teras berita merupakan paragraf yang memuat fakta atau informasi terpenting dari keseluruhan berita. Lead atau teras berita diupayakan terdiri dari 4-30 kata dan harus mengandung unsur-unsur :
- Atraktif : mampu membagkitkan minat baca pada khalayak
- Introduktif : harus bisa menyatakan pokok persoalan yang dikupas dengan tegas dan jelas
- Korelatif : harus bisa membuka jalan bagi kemunculan kalimat untuk paragaraf kedua dan seterusnya.
- Kredibilitas : mencerminkan bobot akademis reporter dan media massanya