Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hari Ke-5 Aksi Protes di Iran, Korban Tewas Sudah 20 Orang

2 Januari 2018   08:20 Diperbarui: 2 Januari 2018   08:39 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: aljazeera.net versi Arab

Sejak Kamis, 28 Desember 2017, Iran mulai dilanda aksi massa, awalnya di kota Mashad lalu menyebar ke berbagai kota utama di Iran.


Sampai hari ke-5, pada 1 Januari 2018, jumlah korban di pihak massa sudah mencapai 20 orang, plus 1 orang polisi. Aksi protes sudah menjalar ke lebih dari 20 kota lainnya, termasuk ibukota Teheran.

Massa juga lebih berani, dan mulai menyerang kantor-kantor pemerintahan, membakar kendaraan dan merusak fasilitas umum. Sebagian besar korban tewas terjadi saat massa berupaya menyerang gedung-gedung pemerintah.

Pada 31 Desember 2017, Donald Trump berkicau di akun Twitter-nya: "Big protests in Iran. The people are finally getting wise as to how their money and wealth is being stolen and squandered on terrorism. Looks like they will not take it any longer. The USA is watching very closely for human rights violations!."

Hanya berselang beberapa jam setelah kicau Trump, pada 31 Desembe 2017, Presiden Iran Hassan Rouhani tampil di televisi berpidato dan menegaskan bahwa menyampaikan pendapat adalah hak konstitusional, tapi bila aksi itu ditujukan untuk memecah persatuan rakyat Iran, maka pemerintah akan mengambil tindakan tegas. Rouhani juga mengeritik adanya dukungan pihak luar sebagai isyarat kepada dukungan Donald Trump kepada aksi protes.

Pada 1 Januari 2018, pemerintah Iran juga memberlakukan boikot akses terhadap aplikasi Instagram dan Telegram, sebagai upaya meredam distibusi liputan dinamika aksi melalui Medsos.

Aparat keamanan Iran menyatakan telah menangkap beberapa penggerak aksi, namun tidak menjelaskan jumlah orang yang ditahan.

Catatan awal:

Pertama, aksi massa yang berlangsung di lebih dari 20 kota di Iran dan telah menelan korban tewas 20 orang sampai hari kelima, merupakan aksi protes terbesar dalam sejarah Iran sejak 1979.

Kedua, pemerintah Iran sebenarnya mampu dan bisa menggelar aksi tandingan dengan jumlah massa yang lebih besar. Namun bila aksi tandingan itu digelar, akan semakin memperbesar peluang terjadinya gesekan antar massa pro dan anti pemerintah.

Ketiga, salah satu poin menarik dari aksi protes di Iran adalah karena aksi dilakukan di malam hari. Belum jelas kenapa massa memilih malam hari sebagai waktu aksi. Kemungkinan karena pertimbangan faktor kemanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun