Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kombinasi Herba dan Obat Kimia Menguntungkan atau Merugikan?

24 Juli 2017   11:28 Diperbarui: 24 Juli 2017   12:20 2912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah mengkombinasikan herba dan obat dokter, tidak hanya dapat mengurangi efektivitas obat, namun juga mempertaruhkan nyawa. Bagaimana agar mengkonsumsi herba dan obat kimia secara bersamaan bisa bermanfaat?

Pengobatan alternatif pernah dianggap membingungkan bagi pengobatan modern, sebagaimana dinyatakan dalam Australian Journal of Medicine 1985. Tertulis disitu, "Orang jadi bimbang apakah harus menolaknya, mengabaikannya, atau lebih sering menggunakannya."

Tapi itu terjadi beberapa dekade lalu. Kini pengobatan herba tidak bisa diabaikan lagi. Produk-produknya telah mengalami banyak perubahan, khususnya dalam tahun-tahun terakhir ini. Banyak formula herba tradisional telah digantikan dengan herba tunggal dalam bentuk konsentrat yang distandarisasi, sehingga dosisnya makin akurat dan hasilnya konsisten. Tapi penggunaan suplemen herba berbarengan dengan obat farmasi, apakah mendukung atau malah sebaliknya?

Memperkuat, memperlemah, atau meracuni?

Setidaknya 25% obat dari dokter atau obat bebas dibuat dari bahan prototipe alami (yaitu tanaman herba) yang telah digunakan selama berabad-abad. Maka jika obat farmasi dan herba yang berbahan sama digunakan berbarengan, ada potensi terjadinya dampak tambahan yang bisa menguntungkan namun bisa pula merugikan. Interaksi negatif bisa muncul karena ada beberapa jenis herba yang benar-benar bertentangan dengan obat-obat tertentu.

Sudah banyak kejadian merugikan akibat kurang berhati-hati dalam "mengawinkan" herba dengan obat dokter.

"Mengkonsumsi herba dan obat kimia secara bersamaan memang perlu ekstra hati-hati. Cara paling mudah, adalah membekali diri dengan pengetahuan yang cukup, agar senyawa aktif didalam herba dan obat kimia tersebut bersinergi, sehingga pengobatan menjadi lebih optimal," tutur Dr Setiawan Dalimartha, dokter dari Jakarta yang mendalami herba.

Interaksi obat dan herba

Menurut Dr Dalimartha, meskipun sama-sama berkhasiat, herba dan obat kimia bekerja dengan cara yang berbeda. Kalau obat-obatan kimia bekerja dengan meredam gejala sakit, herba (baik dalam bentuk suplemen, kapsul, jamu, atau rebusan) umumnya berperan dalam menyeimbangkan fungsi organ tubuh agar kembali bekerja dengan baik.

Interaksi herba dan obat kimia dapat terjadi, karena herba dan obat kimia mengandung senyawa aktif yang sama-sama mempengaruhi tubuh. Jika herba dan obat kimia ini dikonsumsi secara bersamaan, ada 3 interaksi yang mungkin timbul yaitu efeknya semakin kuat, menjadi berkurang, atau malah hilang sama sekali. Cukup sulit menentukan mana yang paling baik, karena efek yang diinginkan oleh jenis penyakit dan kondisi tubuh pasien.

Namun Dr Dalimartha mengatakan, efek yang ideal adalah ketika herba dan obat kimia saling melengkapi dan disesuaikan dengan penyakit pasien. Misalnya, obat kimia untuk mengatasi gejala flu juga disertai meniran (Phyllanthus niruri),  untuk memperkuat daya tahan tubuh. Dengan begitu, herba dan obat kimia akan berbagi tugas; kalau obat akan menghilangkan sakit kepala, meniran akan membangun pertahanan tubuh supaya lebih cepat sembuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun