Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang Mesti Dilakukan Jika Melihat Suami Teman Anda Selingkuh?

15 Agustus 2017   08:51 Diperbarui: 15 Agustus 2017   11:32 14805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu sangat mengejutkan apabila kita secara tak sengaja melihat dugaan perselingkuhan dari pasangan yang kita kenal. Ketika kita mau tak mau harus menjadi "saksi mata", apa yang sebaiknya dilakukan?

Susi mendadak diam. Gerakan mengunyahnya perlahan terhenti ketika pandangannya tertumbuk pada sosok Candra - suami dari Lisa, sahabatnya - yang sedang asyik mengobrol dengan perempuan yang tidak Susi kenal.

Tatapan mata dan bahasa tubuh Candra dan perempuan itu membuat Susi menduga ada yang istimewa di antara mereka. Lama Susi mengamati keduanya dari kejauhan hingga selera makannya mendadak hilang. Padahal, waktu makan siang hampir habis dan dirinya mesti kembali ke kantor, meninggalkan restoran tersebut.

Tak hanya selera makan yang rusak, peristiwa tersebut juga merusak mood dan semangat kerjanya. Terbayang sosok Lisa, sahabatnya yang baik dan lugu, yang diam-diam dikhianati suaminya sendiri. Kondisi ini pun membuat Susi dilema: apakah ia sebaiknya memberi tahu sahabatnya, atau tutup mulut?

Memang tidak mudah ketika kita harus menjadi "saksi mata" sebuah affair, seperti yang dialami Susi. Di satu sisi, kita tentu ingin menyampaikan berita tersebut pada pihak korban, namun di sisi lain kita tidak ingin ikut campur rumah tangga orang lain. Apalagi jika tindakan kita malah berpotensi menghancurkan hubungan seseorang.

Menanggapi hal ini, Esther Widhi Andangsari, M.Psi., Psikolog, staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Bina Nusantara, mengingatkan agar kita berhati-hati, jangan cepat menyimpulkan dan membangun asumsi sendiri.

"Lakukan observasi yang kuat, karena mungkin kita tidak mengenal orang asing tersebut. Bisa jadi, ia adalah teman biasa atau keluarga yang tidak kita kenal. Selain itu, terkadang kita tidak terlalu mengerti dinamika hubungan asmara mereka seperti apa," ujar Esther.

"Saat menjadi saksi mata, kita cenderung cepat menyimpulkan dan melaporkan. Karena itu, dalam hal ini dibutuhkan kedewasaan. Latihlah diri untuk membedakan yang mana fakta, data, dan opini," saran Esther.

"Pertimbangkan juga apa dampaknya bila Anda langsung melaporkan, apakah akan berdampak positif atau justru sebaliknya? Terlebih lagi bila orang tersebut sudah berumah tangga, efek dominonya akan besar sekali," Esther mengingatkan.

Pesan yang serupa disampaikan oleh Dra. Viera Adella, M.Psi., Psikolog, staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya. "Membedakan mana yang berpotensi selingkuh dan mana yang tidak cukup sulit, butuh skills yang tinggi dan intuisi yang tajam agar bisa melihat tanda-tanda sebuah penyimpangan," ujar psikolog yang akrab disapa Della ini.

"Kalau tidak kenal dekat sekali dengan orang tersebut, sulit bagi kita membedakan mana yang termasuk perilaku biasa dan mana yang tidak. Untuk menyimpulkan atau menginvestigasinya butuh waktu lama dan intensif," Della mengingatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun