Mohon tunggu...
Ronin Doctor
Ronin Doctor Mohon Tunggu... -

Hanyalah seorang dokter yang masih harus selalu banyak belajar dari sesama.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perbandingan Anggaran Kesehatan Indonesia dengan Negara Lain

30 November 2013   12:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:29 4612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1385785422403213923

Selama ini baik di kompasiana maupun di kaskus lumayan banyak artikel yang selalu membandingkan pelayanan kesehatan di Indonesia dengan negara-negara lain, terutama dengan negara yang tingkat kesejahteraannya jauh lebih baik dibandingkan dengan Indonesia. Dan hampir di semua artikel tersebut menyimpulkan bahwa pelayanan kesehatan di negara kita masih belum cukup baik. Dan itu memang hal yang sulit untuk dipungkiri. Namun jujur saja, untuk mewujudkan pelayan kesehatan yang baik tentu saja memerlukan dukungan anggaran yang mencukupi. Berikut ini saya coba tampilkan besarnya anggaran kesehatan yang ada di beberapa negara, baik yang tergolong maju (Amerika Serikat, Australia, Belanda, Inggris, Jepang dan Singapura), negara berkembang (Kuba dan India) maupun negara ASEAN. Tabel Anggaran Kesehatan per kapita dan Persentase Anggaran Kesehatan Terhadap Gross Domestict Product dari Beberapa Negara (WHO 2009) Jika kita lihat bersama, maka jujur saja, rasanya agak miris melihat anggaran kesehatan negara kita berada di peringkat 158 dari 194 negara. Bahkan dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, maka Indonesia berada pada peringkat ke-3  dari bawah. Hanya menang dari Laos dan Myanmar (36 US$/kapita,  2,1% dari GDP, tidak ada pada tabel). Dengan anggaran yang tergolong rendah tersebut, maka rasanya wajar jika pelayan kesehatan di negara kita masih belum dapat memuaskan dan memenuhi harapan sebagian besar dari kita (termasuk juga saya). Padahal jika melihat dari segi Gross Domestic Product, berdasarkan data dari International Monetery Fund (IMF) tahun 2012, maka  Indonesia berada di peringkat 16 dalam hal GDP, hanya kalah dari Amerika Serikat (1), RRC (2), Jepang (3), Inggris (5), India (10), Australia (12) dan Korea Selatan (15). Namun besarnya anggaran kesehatan juga tak mutlak berarti sistem pelayan kesehatan di suatu negara itu menjadi baik. Sebab dalam salah satu diskusi di salah satu milis kesehatan yang saya ikuti, beberapa anggota milis tersebut yang lebih paham dan ahli tentang kebijakan dan sistem pelayanan kesehatan berpendapat bahwa negara Kuba dengan anggaran kesehatan yang tak seberapa besar dibanding negara maju lainnya merupakan salah satu negara dengan sistem pelayanan kesehatan yang terbaik di dunia. Bahkan menurut mereka masih lebih baik Kuba jika dibandingkan Amerika Serikat. hal ini karena banyak faktor dan indikator lain yang digunakan dalam penilaian baik buruknya suatu sistem pelayanan kesehatan. Namun menurut pendapat saya pribadi, khusus untuk di negara kita, peningkatan anggaran kesehatan masih sangat diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, karena selama ini alasan yang sering kita dengar dari pemerintah justru adanya keterbatasan anggaran dalam pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Seandainya peningkatan anggaran kesehatan dilakukan dan digunakan tepat pada sasaran semisalnya untuk pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para tenaga kesehatan kita yang sudah ada, subsidi pendidikan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang baru, pengadaan sarana dan prasarana kesehatan, subsidi pembiayaan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu dll, maka peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia seperti yang diharapkan oleh kita semua tentu dapat terwujud. Namun tentu saja peningkatan anggaran kesehatan tersebut perlu didukung dengan alokasi anggaran yang tepat dan harus terbebas dari segala bentuk penyalahgunaan dan korupsi, tapi justru itulah yang tampaknya sulit diwujudkan. Namun tetap saja tak ada salahnya kita berharap semoga saja  impian di siang bolong ini dapat terwujud. Walau mungkin tidak dalam kehidupan kita yang sekarang.  :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun