Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Guns N' Roses di Bulan November

7 November 2014   08:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:24 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guns N' Roses formasi klasik (sumber foto: gunsnroses.com) AKHIR tahun 90-an banyak band yang "lupa" menggabungkan rock agresif dan attitude. Kecuali Guns N' Roses (GNR) yang akhirnya melejit jadi salah satu band yang paling kontroversial di jamannya. Secara musikal, nggak ada hal yang istimewa yang ditawarin Axl Rose (vokal), Izzy Stradlin (gitar), Duff McKagan (bass), Slash (gitar) dan Steven Adler (drum). Simak aja album debut Appetite For Destruction (1988) yang nggak menyajikan sesuatu yang baru, selain suara gitar Slash yang ekstra-ordiner dan khas. Yang menggelitik minat publik adalah keberanian Axl untuk "berteriak" lewat lirik-liriknya. Dalam dan sangat ofensif. Cowok yang nama aslinya William Bailey ini nggak ragu berkata "buruk" terhadap sesuatu yang emang menurutnya "buruk" lewat liriknya. Apa yang diteriakkan Axl itu berasa istimewa karena waktu itu industri musik lagi dipenuhi sama dance-metal yang liriknya melulu bercerita tentang hal-hal yang menyenangkan: cinta, cewek, pesta, dan sex! Yang lebih menarik lagi adalah attitude para personelnya, baik di atas maupun di belakang panggung. Di saat band-band lain berusaha jaim, eh kuintet ini asyik-asyik aja berlaku seenaknya. Dan otomatis, hal itu jadi santapan empuk bagi media. Segala tingkah laku personel band yang identik dengan lagu "November Rain" ini selalu jadi sorotan. Era rock-stars, lengkap dengan tingkah laku urakan pengantutnya, seperti mendapat angin lagi di sini. Sesuai dengan titel album Appetite For Destruction, semua perilaku personel, terutama Axl dan Izzy lebih mengarah ke hal-hal yang bersifat destruktif. Mereka sering banget berurusan sama polisi lantaran ngerusak kamar hotel, berantem dengan penonton, sesama musisi, bahkan wartawan. Maklum, jack... mereka tuh pemabuk berat! Pokoknya, tingkah laku itulah yang lekat dan identik ama anakanak muda bengal ini. Ujung-ujungnya, pencapaian musikal band jadi nggak begitu penting. Terbukti, bahwa musik yang ditawarin Axl dkk emang gak sampe membuat musisi lainnya terinspirasi buat bikin yang serupa. Dan kayaknya, kenyataan itu juga yang kudu dihadapi Axl sampe sekarang: Dia harus berjuang mengibarkan panji GNR senidiran lantaran ditinggal sama hampir semua personel orisinalnya. Mampu nggak ya? GNR sebelumnya: - Menanti Kedatangan Guns N' Roses di Indonesia - Konser Guns N' Roses Terancam Batal - Strategi Brilian GunsN' Roses melalui Lagu Indonesia Raya - Lima Konser Rock Legendaris Sepanjang Masa Rock lainnya - Freddie Mercury, Queen, dan 5 September - Kurt Cobain, Musisi Pemberontak Generasi Muda - "Forever 27 Club" Legenda Musisi Rock yang Tewas di Usia 27 Tahun - Haiklip, Mengenang Majalah Ensiklopedia Musik Rock

*     *     *

Postingan ini sebelumnya dimuat di blog pribadi Referensi: Majalah Haiklip #1/2002: 25 Years In Rock! - Kamis, 6 November 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun