Mohon tunggu...
Faris Saputra Dewa
Faris Saputra Dewa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

orang yang mau berbagi adalah orang yang mulia, meski hanya berbagi pemikiran dan segala hal lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pudarnya Mental Juara Barcelona

24 April 2013   21:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:39 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="590" caption="Barcelona 2011"][/caption] Kekalahan 4-0 atas Bayern Muenchen di Allianz Arena pada leg pertama semifinal UEFA Champions League (UCL) sangat mengejutkan banyak pihak, terutama para Barcelonista. Tentunya bukan hal yang mudah bila harus menang lima gol ke gawang The Bavarians dan tanpa kemasukkan satu gol pun. Tapi saya tidak terlalu terkejut, saya sudah memprediksi Bayern Muenchen akan melaju ke final, bahkan berpeluang menjadi juara UCL. Bukan tanpa alasan, di babak 16 besar mereka sudah menghadapi Arsenal (meskipun menang agresivitas gol karena hasil akhir dua kali bertemu adalah 3-3). Lalu di babak 8 besar mereka bertemu Juventus, belajar dari kekalahan dari The Gunners yang hampir mengubur harapan Muenchen untuk meraih trofi kelima mereka di ajang tertinggi klub-klub Eropa, mereka mengalahkan Juventus dengan skor 2-0, dua kali berturut-turut (di laga kandang maupun tandang). Sedangkan Barcelona, meskipun berhasil comeback atas AC Milan 4-0 di Camp Nou (setelah sebelumnya kalah 2-0 di San Siro), namun mereka hanya bermain imbang dua kali melawan Paris Saint-Germain (2-2 di Parc des Princes dan 1-1 di Camp Nou). Coba saja jika hasil imbang 2-2 itu terjadi di Camp Nou, mungkin PSG yang digasak 4-0 oleh Bayern Muenchen. Perlunya Regenerasi Carles Puyol, Eric Abidal, dan Xavi Hernández, adalah pemain Barca yang usianya sudah diatas 30 tahun. Sehingga perlu adanya regenerasi didalam skuad Barcelona. Kejayaan Barcelona dalam kurun waktu lima tahun terakhir tidak bisa lepas dari peran tiga pemain ini, terutama Puyol adalah kapten Barcelona. Namun apabila ingin tetap eksis, harus ada pengganti yang sepadan, bahkan lebih baik dari mereka. Jangan Terlalu Bergantung Kepada Messi Iya, dia merupakan peraih Ballon d'Or sebanyak 4 kali, dan kehadirannya di tim pun sangat berpengaruh. Tapi sekarang tim-tim lain pun sudah berkembang lebih pesat dan memiliki formula yang tepat untuk mematikan pergerakan Messi, yaitu menghambat suplai bola yang berasal dari tengah lapangan. Tahun ini Messi berusia 26 tahun, ada beberapa tahun lagi waktu untuk La Masia (akademi sepakbola Barca) menciptakan "Messi baru", karena Messi adalah jebolan La Masia, bukan tidak mungkin ada pemain yang lebih "gila" dari Messi. Kembangkan atau Tinggalkan 'Tiki-Taka' Strategi tiki-taka peninggalan Johan Cruyff memang telah berperan penting dalam mengisi lemari trofi Barcelona, tapi saat ini sudah banyak tim yang memiliki formula 'anti tiki-taka', contohnya strategi 'parkir bus' yang diterapkan Chelsea saat melawan Barca pada semifinal UCL musim 2011-2012. Pilihannya tinggal dua, kembangkan atau tinggalkan tiki-taka? Bagaimanapun juga, Barcelona tetaplah sebuah tim besar dengan sederer prestasi yang sulit disamakan oleh klub manapun. Di judul saya mengatakan bahwa mental juara Barcelona sudah pudar, bukan berarti hilang (beda lho pudar dengan hilang itu, jangan disamakan). Buktinya saja, musim ini mereka adalah tim yang paling berpeluang menjuarai La Liga, jauh meninggalkan duo Madrid (Real Madrid dan Atletico Madrid). Sebuah bukti yang menunjukkan bahwa FC Barcelona tetaplah sebuah klub yang wajib disegani oleh siapapun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun