Mohon tunggu...
-
- Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jayabaya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Kalah, Setya Novanto''The Untouchable'', Kendalikan Aburizal Bakrie-Golkar

7 Januari 2016   08:05 Diperbarui: 7 Januari 2016   08:37 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ogo Golkar pecah dua (Dok: Twitlustarsi.com)"][/caption]

Konflik kepengurusan internal partai Golkar makin merucing, hal ini terjadi akibat perombakan atau perubahan komposisi yang dilakukan oleh Setya Novanto. Setelah mendapat posisi yang strategis oleh Aburizal Bakrie yakni sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR, Setya Novanto dengan gampangnya merombak sekaligus mendepak orang-orang yang tak berpihak padanya saat ia tersudut oleh kasus ‘’Papa Minta Saham’’.  Bahkan Setya Novanto kini makin tidak terbendung dan makin berkuasa untuk menentukan siapa-siapa saja elit Golkar yang bisa menempati beberapa posisi strategis Golkar di DPR.

Bahkan perubahan komposisi Golkar di DPR makin menunjukan bahwa saat ini Setya Novanto masih super power, Hal ini ditandai dengan sikap yang tidak malu sedikit pun untuk menandatangani sendiri surat penunjukannya sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR. Tentu manuver Setya Novanto mendepak sejumlah elit Golkar yang selama ini bercokol di DPR pun akan makin memperuncing konflik internal Golkar, makin memperdalam konflik internal Golkar, dan makin menyulitkan posisi penyelamatan partai Golkar.

Manuver yang dilakukan oleh Setya Novanto ini akan makin mempersulit proses penyelamatan partai Golkar yang kini terpecah menjadi dua, kubu Munas Bali dan kubu Munas Ancol. Meskipun dua kubu Golkar ini secara hukum memang tidak sah karena tak ada salah satu pun kubu hasil Munas yang mendapat legalitas dari pemerintah yakni SK, Hal tersebut tetap saja tak mengurungkan semangat Setya Npvanto untuk terus menguatkan posisinya di DPR. Bahkan Setya Novanto pun memposisikan elit Golkar yang getol membelanya pada saat sidang etik di Mahkamah Kehormatan Dewan. Salah satunya yakni Kahar Muzakir sebagai Ketua Badan Anggaran DPR.

Tentu penempatan dan pemposisian Kahar Muzakir yang sangat kontroversi sebagai Ketua Badan Anggaran DPR pelu dicermati lebih mendalam terkait posisi yang sangat strategis tersebut karena salah satu agenda terbesar Badan Anggaran DPR pun sudah dekat, yakni pembahasan RAPBN-P 2016 yang akan dibahas pada Mei 2016, Tentu hal ini yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak pihak mempertanyakan sikap tendesius Setya Novanto yang mengganti beberapa posisi strategis di DPR dengan orang-orangnya sendiri.

Namun penempatan Kahar Muzakir sebagai Ketua Badan Anggaran DPR oleh Setya Novanto ini makin membuktikan bahwa Setya Novanto ini memang orang paling berkuasa dan paling kuat di Indonesia, hal ini terbukti bahwa Aburuzal Bakrie pun terpaksa mengikuti pola permainan Setya Novanto yang justru makin memercepat proses lenyapnya Golkar dari kancah perpolitikan tanah air. Tak hanya sebagai orang paling berkuasa dan paling kuat, Tetapi penempatan Kahar Muzakir sebagai Ketua Bada Anggaran ini sangat kental akan kepentingan politik Setya Novanto yang mulai menunjukan sikap balas dendamnya terhadap Jokowi.

Melalui Kahar Muzakir nantinya Setya Novanto bebas akan memainkan Jokowi soal anggaran termasuk upaya menghambat pembahasan RAPBN-P 2016 yang rencannya akan dibahas pada Mei mendatang. Terlebih lagi saat ini istana sudah memberikan sinyal kepada Kejaksaan Agung  bahwa untuk memeriksa Setya Novanto bisa dilakukan tanpa harus menunggu izin dari Jokowi. Maka menjadi harga mati bagi Serya Novanto untuk menempatkan orang-orang yang paling getol membelanya pada saat sidang etik berlangsung beberapa waktu yang lalu. Misinya adalah menjegal semua prohram Jokowi, Karena semua program tersebutakan melewati Badan Anggaran yang kini sudah dipolot Kahar Muzzakir oleh Setya Novanto melalui surat yang sudah ditandatanganinya sendiri.

Misi memasang Kahar Muzakir jelas adalah sebagai misi balas dendam Setya Novanto kepada Jokowi, kini dianggapnya makin mengancam kedudukannya sebgaai orang paling kuat di Indonesia. Dan melalui Kahar Muzakir pula nanti dengan mudahnya Setya Novanto mempermainkan anggaran-anggaran yang ada di DPR, Yang tak lain tujuannya adalah untuk melakukan berbagai cara agar Setya dapat lolos dari jeratan hukum di Kejaksaan Agung. Bahkan road show pimpinan KPK ke Kejaksaan Agung pun makin membuat posisi Setya Novanto terancam. Dimana Kejaksaan Agung sudah sepakat untuk bekerjasama dengan KPK untuk menuntaskan kasus ‘’Papa Minta Saham’’, mengingat kewenangan yang dimiliki oleh KPK leboh besar ketimbang Kejaksaan Agung, yakni KPK bisa tanpa izin Presiden pun bisa langsung memanggil Setya untuk diperiksa terkait permufakatan jahat yang dilakukannya terkait perpanjangan kontrak karya PT. Freeport Indonesia.

Misi lain dari Setya Novanto melalui Kahar Muzakir adalah untuk emnghambat sejumalah program dari Jokowi. Mengingat adanya anggaran yang cukup besar yang diperlukan untuk merealisasikan sejumlah program Jokowi, Maka tak ada pilihan lain bagi Setya Novanto untuk menjegal program Jokowi yakni melalui Kahar Muzakir yang sudah diplot oleh Setya Novanto sebagai Ketua Badan Anggaran yang bebas memainkan anggaran sekaligus bebas pula menghambat realisasi anggaran untuk program Jokowi.

Bahkan yang lebih mengkhawatirkan adalah Kahar Muzakir bisa saja untuk tidak merealisasikan anggaran untuk program Jokowi, Karena dengan begitu misi utama Setya Novanto untuk balas dendam kepada Jokowi terwujud melalui penjegalan anggaran terhadap program Jokowi yang memang membutuhkan anggaran yang snagat besar. Meskipun rotasi sejumlah elit Golkar di DPR dan merotasinya dengan loyalis Novanto adalah tidak sah secara hukum, karena saat ini dua Golkar secara hukum sedang berada dalam keadaan a quo , Namun misinya untuk menjegal anggaran untuk realisasi program Jokowi pun kian terwujud melalui kaki-tangannya, Kahar Muzzakir yang dianggapnya paling getol dan paling setia membelanya selama proses sidang etik di Mahkamah Kehormatan Dewan berlangsung.

Dan keberhasilan Setya Novanto mengunci sejumlah posisi startegis di DPR, Makin menunjukkan bahwa Setya Novanto kini lebih dominan menguasai permainan Golkar ketimbang Aburizal Bakrie yang kini terpaksa hanya menuruti permainan mematikan Setya Novanto. yang dimaksud dengan mematikan disini adalah makin Golkar sok berkuasa, Maka sebenarnya Golkar sudah berisitirahat dengan tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun