Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Stop Pasang Kriteria Muluk tentang Calon Pasangan, Belum Tentu Dia Memilihmu Balik

3 Mei 2018   11:50 Diperbarui: 3 Mei 2018   15:31 2709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Pasangan (Pixabay.com)

Suatu hari, seorang sahabat pria memberi nasihat, dimana saat itu saya belum berminat untuk mengikat janji suci, "Ingat, gak perlu pasang kriteria terlalu tinggi tentang laki-laki masa depanmu. Andaipun ada, belum tentu dia mau sama kamu." Jlebb!

Setiap orang memiliki angan-angan untuk hidupnya, untuk masa depannya. Tak terkecuali tentang pasangan, saya yakin masing-masing memiliki kriteria tertentu sesuai kata hatinya. Tentang kriteria yang dipasang, ada banyak faktor yang pastinya memengaruhi. Hal tersebut wajar karena kondisi dan kebutuhan setiap orang tidaklah sama.

Nasihat teman saya di atas memang masuk akal. Serasa ditampar habis-habisan, saya mulai menyadari bahwa pasangan masa depan bukanlah 'harta' yang melulu harus dipamerkan tentang apa yang dimiliknya, tentang apa kelebihannya. Justru bersama pasangan, kita bisa saling melengkapi dan bersinergi untuk mewujudkan mimpi-mimpi berdua---lebih manis menurut saya. Ecieee 

Satu ditambah satu adalah cinta (pixabay.com)
Satu ditambah satu adalah cinta (pixabay.com)
Awal mengenal cinta dan mencari jati diri, ego saya tentu masih tinggi. Pasang kriteria juga muluknya sampai ke awan-awan. Ada saja yang bikin geli saat mengingat masa-masa jiwa ini labil dan ikut arus perkembangan zaman. Dulunya, saya sempat terbersit kriteria yang lama-lama saya sadari bahwa itu hanya ada di cerita fiksi. Hahaha...

Pernah berangan-angan bahwa besok ingin dapat suami yang kaya, pintar, punya jabatan, tinggi, ganteng dan saya gak perlu repot-repot kerja. Pernahkah kamu (para wanita) berpikir sama, walaupun jarang diungkapkan langsung ke publik? Toss, berarti kita pernah jadi ABG alay. Kenangan itu bikin saya malu sendiri, ibarat muka pas-pasan kok inginnya yang berlebihan. Wkwkwkk... Lagian sampai kapan saya kuat menunggu untuk dapetin yang kayak gitu? 

Apakah realisasinya sesuai wacana? Belum tentu. Pengalaman saya pribadi, TIDAK. Ya, untungnya itu adalah imajinasi yang bisa saya pudarkan dari waktu ke waktu. Berbagai pengalaman saat menjalin hubungan bersama pacar adalah media terbaik untuk membuka mata hati saya tentang makna 'pasangan hidup' yang sesungguhnya. Akhirnya saya patenkan satu kriteria tertinggi tentang pasangan, yang benar-benar saya butuhkan dan ini takkan ada yang bisa mengganggu gugat, 'ketulusan hati'.

Sejak saat itu, saya mulai bisa membedakan, mana yang 'saya inginkan' dan mana yang sudah 'Tuhan persiapkan'. Syukurlah, setiap yang hadir selalu saya terima dengan baik, walaupun hanya satu yang saya pilih pada akhirnya, yang saat ini sudah menjadi pasangan saya. Upsss, curhat 

Happy Couple (pixabay.com)
Happy Couple (pixabay.com)
Alasan Seseorang Pasang Kriteria Tinggi tentang Calon Pasangan

Ada banyak faktor yang membuat seseorang memathok 'harga tinggi' saat didekati oleh lawan jenis. Harga tinggi disini dalam artian bahwa dia selalu berpikir panjang bahkan cenderung menjauh saat didekati oleh orang yang biasa-biasa saja. Namun saat dipepet sama seseorang yang 'berpotensi tinggi' sesuai kriteria yang dipasang, si dia langsung nemplok.

Kira-kira apa saja sih alasan mereka, baik pria maupun wanita, memasang kriteria tentang calon pasangannya? Berikut beberapa poin yang saya ringkas berdasar hasil pengamatan saya tentang kisah hidup orang-orang di sekitar saya.

1. Mengejar Prestise

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun