Geridoroa
Kata-kata yang terkait dengan budaya geridoroa:
- Geri (bahasa tobelo) artinya ipar laki-laki; tafu (bahasa Galela)
- Dahu (bahasa Tobelo) artinya ipar perempuan; dapu (bahasa Galela)
- Dunungu (bahasa Tobelo) artinya mertua perempuan; dunu (bahasa Galela)
- Doroa artinya mertua
- Eri dan toroa artinya ipar dan menantu laki-laki.
Geridoroa berasal dari Tobelo-Galela, yang artinya pernikahan adat. Secara umum, geridoroa merepukan wadah pengakuan menantu laki-laki. Nilai perkawinan dalam geridoroa adalah: perkawinan tidak hanya terjadi antara pihak laki-laki dan perempuan, tetapi juga antara dua keluarga. Geri sendiri juga dianggap sebagai suatu penghormatan terhadap ipar.
Geridoroa sekarang ini dikenal di Tobelo, Galela, Morotai, Kao, dan Loloda. Biasanya dilakukan menjelang pernikahan atau dalam prosesi adat sebagai bagian dari upacara pernikahan. Dalam Geridoroa, yang terlibat adalah keluarga pengantin laki-laki dan perempuan.
Prateknya geridoroa seperti ini: semua keluarga laki-laki ikut mengantar pengantin laki-laki saat ia mengantar mas kawin kepada keluarga pengantin perempuan. Dalam hal ini, keluarga pihak laki-laki memperkenalkan pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Dengan kata lain, geridoroa mengiringi proses penyerahan laki-laki ke keluarga perempuan.
Melihat bahwa geridoroa melibatkan keluarga dan bukan hanya pengantin laki-laki dan perempuan, maka makna geridoroa sangat dalam. Bukan hanya mempererat hubungan kekeluargaan antara dua keluarga, tetapi juga adanya saling menghormati antara dua keluarga.Â
Apabila terjadi musibah, mereka akan saling melindungi. Tidak menghakimi sebelum mendapat informasi yang cukup. Kalau ada kesalahpahaman, tidak akan lansung memutuskan tetapi mencari mediator (boboko). Ini termasuk tidak memanggil bapak mertua dengan namanya, agar tidak dianggap tidak sopan (World Vision 2005:67-68).
Ket. Foto:
Potret sebua Pernikahan adat Bpk. Jano di Pulau Kakara Tobelo Halmahera Utara. 1989
Daftar pustaka
Grub facebook, Â MALUKU UTARA TEMPO DOELOE