Mohon tunggu...
REFLUSMEN R
REFLUSMEN R Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Merindukan Indonesia Makmur

Selanjutnya

Tutup

Money

Bangkrutnya Perusahaan Amerika, Penyebabnya Sederhana

29 November 2010   22:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:11 9980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1291070673499670327

[caption id="attachment_75300" align="aligncenter" width="150" caption="Diundu dari Google"][/caption] Penghasilan Enron Corp. tahun 2000 sebesar US$ 101 miliar berasal dari kutak-katik laporan keuangan, penipuan akuntansiyang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Istilahnyafinancial engeneering Enron Corporation sebuah perusahaan bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas yang berbasis diHouston,Texas, Amerika Serikat, berdiri sejak tahun 1930,merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia. Sebelumbangkrutpada akhir2001, Enron mempekerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan mengaku penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $101 milyar.Penghasilan yang besar tersebut berasal dari kutak-katik laporan keuangan, penipuan akuntansiyang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Dikenal juga dengan istilah financial engeneering. Kebangkrutan Enron tersebut menyebabkan dibubarkannya Kantor Akuntan Publik (KAP)Arthur Andersen, yang berdiri sejak tahun 1913, sehingga karyawannya sebanyak 85.000 kehilangan pekerjaan. Kesalahan yang ditimpakan kepada Athur Andersen, KAP yang mengaudit Laporan Keuangan Enron karena memberikan Opini Wajar, tidak menemukan atau bahkan dengan sengaja menutupi kecurangan penipuan akuntansi yang dilakukan Enron. Fortunemenamakan Enron "Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif" selama enam tahun berturut-turut. Kasus Enron, terungkap bermula dari kerucigaan Jonathan Weil, wartawan Wall Street Journal yang menulis kolom saham berjudul ”Heard in Texas” setelah mengikuti sepak terjang perusahaan-perusahaan energi besar yang berbasis di Texas. Jonathan Weil tertarik kepada metode akuntansi Enron yaitu : mark-to-market accounting dan special-purpose entities. Tuntutan hukum terhadap para direktur Enron, setelah skandal tersebut, sangat menonjol karena para direkturnya menyelesaikan tuntutan tersebut dengan membayar sejumlah uang yang sangat besar secara pribadi. Dari mana asal duitnya ?. Ini yang disebut benturan kepentingan atau Direkturnya telah menjadikan Enron sebagai sapi perah.

Penipuan akuntansiyang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif, sebetulnya sangat sederhana, pelajaran mata kuliah dasar-dasar akuntansi pada semester awal. Seperti apa sih metode akuntansinya ?. Sebelum anda beranjak membaca metode akuntasi Enron, secara pribadi saya memberikan pendapat atas Laporan Keuangan (Necara dan Laba/Rugi) yaitu suatu daftar/tabel yang berisi angka-angka tentang besarnya nilai Asset/Kekayaan, Hutang, Modal dan Keuntungan. Angka-angka ini pada dasarnya benda mati yang tidak memberikan informasi apapun, tidak dapat diambil kesimpulan baik/buruknya kondisi suatu perusahaan, walaupun Laporan Keuangan tersebut disajikan beberapa tahun, terlihat grafik pertumbuhan asset atau pertumbuhan Laba Rugi. Pembaca Laporan Keuangan harus mengetahui dengan jelas metode akuntansi yang dipergunakan dan data-data pendukung dari setiap angka-angka yang ada dalam Laporan Keuangan tersebut, baru dapat memberikan penilaian. Sebagai contoh : Dalam Laporan Keuangan PT. A tercatat Tanah senilai Rp 100 juta dan PT. B juga tercatat Tanah senilai Rp. 500 juta. Sepintas, PT. B punya kekayaan lebih besar dari PT. A. Setelah ditelusuri, baik PT A maupun PT. B sama-sama memiliki sebidang tanah kapling seluas 10.000 M2 di Komplek Industri yang sama pula. PT. A membeli tahun 1990 dan PT. B membeli tahun 2010, wajarkan harganya berbeda ?. Pada dasarnya PT A dan PT. B punya nilai kekayaan yang sama, namun berbeda dalam pencatatan pada Laporan Keuangan. PT A dan PT. B melakukan metode akuntansi yang sama, yaitu sama-sama mencatat atas dasar nilai historis/harga beli. Metode yang sama saja bisa menyesatkan, apa lagi metode akuntasinya berbeda. Ya khan !. Sekali lagi, sebelum anda melanjutkan membacanya, kalau mau !. Ternyata Enron sudah empat tahun tidak membayar pajak karena di Amerika, pajak baru dibayar apabila semua yang dicatat telah diterima uangnya secara tunai, bahasa lainnya, terdapat dua Laporan Keuangan yang berbeda metode pencatatannya. Untuk kepentingan pemegang saham atau Bursa Wall Street, Laporan Laba Rugi dengan Metode Accrual Basis, sedangkan untuk kepentingan pajak, Laporan Laba Rugi dengan metode Cash Basis.

1.Mark-to-market, suatu metode  pencatatan asset dalam laporan keuangan berdasarkan nilai pasar setelah sebelumnya asset tersebut dinilai oleh Lembaga Penilai Independent. Selisih harga pasar dengan nilai sebelumnya dicatat sebagai Laba/Rugi. Jika nilai pasar lebih besar menjadi Laba, sebaliknya, bila lebih kecil menjadi Rugi.Tujuannya adalah untuk mendadani/mark up Laporan Keuangan agar Rationya menjadi lebih baik, ujung-ujung nilai sahamnya meningkat dari US$ 48 menjadi US$ 96, dua kali lipat dua tahun kemudian.

Beberapa asset Enron dijual dengan harga pasar. Ini dilakukan untuk menunjukan bahwa harga pasar yang dicatat dalam Laporan keuangan tersebut wajar, namun pembelinya adalah anak perusahaannya sendiri. Kong kalingkong bahasa gaulnya.

Lawan dari metode ini adalah pencatatan atas dasar harga beli/historical value.

2.Accrual basis, yaitu metode dimana transaksi sudah dicatat karena transaksi tersebut memiliki implikasi uang masuk atau keluar di masa depan. Sebagai contoh : Enron mendapatkan Kontrak sebear US$ 100 juta dan keuntungan diperkirakan sebesar US$10 juta. Sebelum kontrak dilaksanakan, Enron telah mencatat keuntungan sebesar US$ 10 juta. Nilai pendapatan dengan metode Accrual basis ini, pada tahun 2000 jumlahnya mencapai US$ 101 miliar.

Lawan dari metode ini adalah Cash basis, yaitu pencatatan transaksi setelah uang benar – benar diterima atau dikeluarkan.

3.Special-purpose-entities (SPE). Kontrak yang diterima dipinjamkan kepada anak perusahaan untuk minta kredit ke Bank, tidak dilakukan oleh Enron, supaya kelihatan bonafide, membiayai sendiri aktivitasnya, tanpa meminta kredit dari Bank.

Enron mempunyai 3.000 SPE dan setiap SPE memiliki 1.000 halaman atau total 3.000.000 halaman. Apabila setiap SPE dilakukan editan, menurut Steven Schwarzs, Prof Duke Law School, rangkuman kumpulan transaksi yang disusun untuk pihak-pihak berkepentingan tebalnya 40 halaman, total menjadi 120.000 halaman. Siapa yang sanggup memeriksanya ?.

Praktek Special-purpose-entities ini menjadi hal yang biasa di Amerika Corporate. Nggak heran Pemerintah Amerika harus menyuntik modal sebesar US$ 800 miliar kepada beberapa perusahaan agar bisa beroperasi kembali untuk menggerak ekonomi Amerika yang terpuruk.

Pelajaran apa yang bisa diambil dari kasus ini ?.

Kalau yang ini pendapat pribadi,diketik dalam keadaan sadar tanpa paksaan/tekanan dari pihak manapun (sumpah.com).

1.Jangan ikut-ikutan beli saham kalau tidak memahami secara jelas kondisi perusahaan. Pelajari dengan seksama Laporan Keuangan berikut data-data pendukung dan/atau sumber penting lainnya.

2.Harus diingat, bahwa secara mendasar, nilai saham akan naik atau turun mengikuti kinerja perusahaan. Ada istilah saham di goreng untuk mempermainkan harganya, jangan sampai anda terjerumus ke dalamnya.

3.Harga saham juga sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, banyak diminta, sedikit penawaran, harganya akan naik. Sebaliknya banyak penawaran, sedikit yang minta, harga turun. Siapa yang bisa mempermainkan jumlah permintaan dan penawaran ini ?

Tulisan terkait : options-trading-amerika-jadi-ambruk.

Sumber : What the Dog Saw by MALCOLM GLADWELL yang diolah sedemikian rupa.

Pendapat pribadi yang jauh dari sempurna.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun