Mohon tunggu...
Rasyid Dwi
Rasyid Dwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh Film Kartun Upin Ipin Terhadap Anak-anak yang Ada di Indonesia

19 Juli 2017   15:15 Diperbarui: 19 Juli 2017   15:18 8302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pengaruh Film Kartun Upin Ipin terhadap anak anak yang ada di Indonesia

Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, banyak masyarakat yang sudah memiliki televisi, sehingga mereka dapat menikmati tayangan televisi disetiap saat. Tidak terkecuali pada acara anak-anak misal film kartun. Film kartun yang disukai anak-anak pada saat ini adalah upin ipin.

Film upin ipin adalah film yang dikembangkan oleh orang malaysia yang bahasanya menggunakan bahasa melayu. Memang dulunya merupakan satu rumpun dengan Bahasa Indonesia, namun kini Bahasa Melayu berbeda dengan Bahsa Indonesia karena ketidak bakuannya dan intonasi dalam pelafalannya. Keunikan dalam Bahasa pengantar upin ipin inilah yang menjadikan daya tarik bagi anak-anak untuk menontonnya.

Anak-anak hampir setiap hari menonton film kartun upin ipin, bahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka menggunakan bahasa melayu. Mereka menirukan gaya bahasa yang digunakan upin ipin. Dengan bahasanya yang unik menjadikan film upin ipin di gemari oleh anak-anak. Saat inin hampir semua ank sering atau bahkan tidak mau melewatkan film kartun upin ipin. Tingkat keseringan menonton upin ipin yang timbul dalam diri anak-anak, menjadikan mereka ikut menirukan bahasa pengantar upin ipin dalam keseharian mereka.

Pengaruh upin ipin terhadap anak-anak bukan hanya soal pengetahuan saja melainkan sudah merambah ke ranah bahasa anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. Karena tayangan film kartun upin ipin setiap episode diputar berulang-ulang sehingga anak-anak sudah hafal di luar kepala.

Bila seorang anak ditanya sesuatu jawabnya sering pakai logat Malaysia. Padahal di rumah orang tua selalu menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa komunikasi utama. Film kartun upin ipin rupanya sudah menjadi virus gaya bahasa anak-anak.

PEMBAHASAN

Salah satu stasiun televisi swasta menayangkan sebuah film kartun yang saat ini sedang menjadi idola bagi anak-anak Indonesia yaitu film kartun asal Negeri Jiran yang berjudul Ipin dan Upin. Karakter para tokohnya yang unik dan ceritanya yang riil menjadi sebuah daya tarik tersendiri buat anak-anak. Ini terbukti saat ini tokoh kartun Ipin dan Upin sedang menjadi fenomena. Tidak hanya filmnya yang digemari, bahkan barang-barang yang bergambar tokoh kartun tersebut juga sedang menjadi incaran bagi anak-anak. 

Film kartun yang dibuat oleh kartunis asal negeri jiran Malaysia ini, secara visualisasi mungkin masih kalah dengan film-film kartun yang berasal dari Amerika atau Jepang. Bahkan bisa dibilang dari segi visualisasi ini kurang menarik, namun cerita yang disuguhkan banyak mengandung pelajaran-pelajaran penting yang patut ditonton oleh anak-anak. Latar belakang budaya yang beradat melayu, tidak jauh berbeda dengan latar belakang budaya di negeri kita. Bahkan di film Upin dan Ipin ini nilai-nilai moral masih dikedepankan dan dijunjung tinggi. Tidak hanya itu saja nilai budaya ketimuran dan pelajaran-pelajaran mengenai agama, juga tidak ketinggalan disuguhkan untuk para penikmatnya. 

Ipin dan Upin diceritakan dalam fil kartun itu sebagai anak yatim piatu, mereka hanya diasuh oleh nenek dan kakaknya. Merekalah selalu mengajarkan kebaikan kepada Ipin dan Upin, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan adalah sesuatu yang selalu menjadi nasehat mereka kepada Upin dan Ipin. Di antara pelajaran yang disuguhkan pada film kartun Ipin dan Upin, salah satu contohnya yaitu, keharusan menghormati orang yang lebih tua, kerugian akibat menyia-nyiakan waktu, hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada waktu menjalankan ibadah puasa, bahkan pelajaran mengenai cara merawat gigi juga turut diajarkan pada film ini. 

Sungguh film ini tidak hanya menyajikan sebuah tontonan yang menarik buat anak-anak kita, namun juga sangat edukatif. Pada film kartun yang berasal dari negara-negara lain, hanya memberikan fantasi bagi anak-anak. Tidak jarang film-film kartun tersebut bahkan menyuguhkan sesuatu yang akan memberikan dampak negatif bagi anak yang menontonnya. Seperti film kartun yang selalu menampilkan adegan perkelahian, yang akhirnya membuat anak menirukan adegan tersebut dengan berkelahi melawan temannya sendiri, karena anak akan mempunyai kecenderungan untuk menirukan apa yang dilihatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun