Mohon tunggu...
Ratya Intan
Ratya Intan Mohon Tunggu...

Rain means my name. kenapa "rain"? karena rain itu artinya hujan, hujan itu sama dengan anugerah, dan selalu ada pelangi setelah hujan yang berarti ada kebahagiaan sebelum, saat dan setelah hujan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Olimpisme 5, Olimpiade Sebagai Wahana Memahami Budaya Antar Bangsa

15 Oktober 2013   13:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:31 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pertemuan ke-5 kali ini di awali dengan sebuah video klip dari salah satu girl band di Indonesia. Dari video klip tersebut terlihat bahwa telah terjadi pergeseran budaya di kalangan anak-anak remaja saat ini. Fenomena yang sangat memprihatinkan itulah yang akan kita hadapi di zaman modern ini, dan sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai calon tenaga pendidik generasi penerus bangsa. Kita harus mengarahkan mereka kepada kegiatan-kegiatan yang positif serta lebih memberi manfaat. Mengenalkan, membimbing, dan megajarkan mereka mengenai budaya Indonesia yang sudah banyak dilupakan, ditinggalkan bahkan dianganggap sebagai sesuatu yang “norak” dan “ketinggalan zaman”.

Definisi Dan Filosofi Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup dan nilai-nilai yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok dan diwariskan dari generai ke generasi serta berfungsi sebagai perekat atau pemersatu bangsa dan negara. Budaya terbentuk dari banyak unsur, seperti system agama, politik, bahasa, adat istiadat, pakaian, bangunan, dan karya seni. Setiap kelompok memiliki budaya yang berbeda-beda dan hal tersebut menjadi ciri khas bagi suatu kelompok tertentu.

Manfaat Memahami Budaya

1.Sumber pengetahuan yang luas dan dalam tentang sebuah bangsa.

2.Mendorong munculnya upaya melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

3.Membangun rasa saling pengertian, meningkatkan komunikasi/interaksi dan harmonisasi dalam kehidupan bersosial.

4.Sebagai langkah menuju perdamaian dunia.

Selain beberapa manfaat yang disebutkan di atas, sebenarnya masih banyak manfaat lain yang dapat kita rasakan. Karena dengan berbudaya, seharusnya masyarakat dunia dapat hidup dalam damai dan harmonis. Tapi teori tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Masih banyak konflik yang terjadi.

Dalam negeri (Indonesia)

1.Konflik antar suku

2.Konflik antar supporter olahraga

3.Konflik antar kampong

4.Konflik antar organisasi massa

5.Konflik antar rakyat dengan kebijakan pemerintah

6.Konflik antar pendukung pilkada

7.Konflik antar wakil rakyat di DPR

Luar negeri

1.Konflik di Afganistan

2.Konflik di Tunesia

3.Konflik di Mesir

4.Perang antara Palestina-Israel

Mengapa perilaku manusia seolah tidak berbudaya? Dan kenapa itu semua bisa terjadi? Jawabannya mudah, karena agama tidak lagi menjadi landasan hidup manusia. Sebab ketika manusia sudah berpedoman pada agama, maka mereka tidak akan melakukan hal-hal yang dilarang oleh agamanya. Karena sesungguhnya semua agama mengajarkan pada kebaikan, saling menjaga dan menyayangi satu sama lain, tidak ada agama yang memerintahkan umatnya untuk melakukan kejahatan.

Seorang sosiolog dan budayawan berpendapat, “Kurangnya pemahaman terhadap budaya suatu bangsa dan menurunnya budaya toleransi antar bangsa sebagai salah satu penyebab meluasnya konflik social di dunia!”

Jacques Rogge, President of IOC mengatakan, “ Our world today is in need of peace, tolerance, and brotherhood. The values of Olympic games can deliver these to us.”

Karena salah satu tujuan olimpiade adalah perdamaian dunia. Olimpism merupakan dasar fundamental dan filosofi kehidupanyang mencerminkan dan mengkombinasi antara jasmani, rohani, keolahragaan, kebudayaan, dan pedidikan. Penyelenggaraan olahraga multi event yang diselenggarakan secara berjenjang diharapkan akan bermuara pada prestasi dan dapat juga digunakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dunia terhadap budaya berbagai bangsa, yang pada akhirnya terbangun saling pengertian, toleransi, dan perdamaian dunia serta sebagai upaya sosialisasi dan pemahaman budaya. Karena OLIMPISM = SPORT + CULTURE + EDUCATION.

Mari kita renungkan, “Mungkin kita bebeda pandangan dan praktik budaya, namun kita membutuhkan hal-hal yang sama : makanan, minuman, dan udara untukbernafas, maka dengan saling memahami budaya akan menjembatani kesenjangan antar manusia. Pertahankan dan lestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia agar kita menjadi bangsa yang bermartabat, aman, makmur sebagai penjaga keamanan dunia.”

Sebagai penutup saya ingin mengatakan sebuah kalimat yang saya kutip dari Om Jay, ”saat ini kita sedang krisis pemimpin. Namun, tidak perlu susah payah mencari pemimpin. Mengapa? Karena pemimpin yang kuat itu tidak perlu dicari, tapi jadikanlah diri kita sebagai pemimpin yang kuat, bagaimana caranya? Dengan berusaha untuk memperbaiki diri kita sendiri.”

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun