Mohon tunggu...
Rahmat Sahid
Rahmat Sahid Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis

Wong Kebumen, ceker nang Jakarta, kandang nang Bekasi, Penulis Buku Sisi Lain pak Taufiq & Bu Mega, Penulis Buku Ensiklopedia Keislaman Bung Karno

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kampanye Megawati di Buleleng--Menjadi Juri Lomba Kuliner dan Menebar Bibit Ikan

4 April 2014   18:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:05 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13965854222019091882
13965854222019091882
13965855011221473886
13965855011221473886
13965855411131448724
13965855411131448724

BULELENG-Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tidak seperti biasanya dalam kegiatan kampanye di Buleleng, Bali. Tidak hanya menyampaikan orasi politik, Mega juga menjadi juru lomba kuliner di Lapangan Busungbiu, serta secara simbolik melepas bibit ikan di Bendungan Gerokgak. Saat kampanye di Lapangan Busungbiu, meskipun dihadiri simpatisan dan kader PDIP, Mega hanya memberikan keterangan seusai menyusuri stand kuliner dan mencicipinya.

Acara kampanye yang dikemas dalam program lomba kuliner itu diikuti oleh kelompok ibu PKK dari 15 desa perwakilan tiga kecamatan. Aneka macam menu masakan dan jajanan khas buleleng tersedia di 15 stand tersebut dan Mega dengan antusian mencicipinya.

Mega dalam kesempatan itu didampingi Bupati Buleleng yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Bali Putu Agus Suryadnyana, Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan Ketua Departemen Infokom PDIP Rano Karno.

Di stand pertama yakni dari PKK Desa Busungbiu, Mega mencicipi udang gooreng bumbu kencur, kepiting, kejompot sambel urap, dan pecel pakis. Adapun menu yang tidak disentuh oleh Mega di stand yang dijaga oleh Ibu Sentini adalah ores (makanan dari serangga yang ada di hutan pohon besar). Lalu di stand PKK Desa Tinggarsari Mega mencicipi ayam kampung sere (terasi) bawang, pesan telengis (pepes), dan jukut pahpah keladi, serta jaje timus. Kemudian di stand PKK Desa Bengkel, dari beberapa menu seperti lawar klungah, tum bungkil, jukut bandut, dan jajan klepon, Mega mencicipi klepon dan tum bungkilnya. Ketua PKK Desa Bengkel, Suamini mengaku sangat senang karena masakannya bisa dicicipi oleh Mega dan dia bisa bersalaman, bahkan mencium tangannya.

Di Stand Kuliner PKK Desa Pelapuan, Mega mencicipi menu seperti tumis paku, jeruk gedang, plecing rembung, dan kacut goreng. Adapun di stand PKK Desa Pengastulan, tersedia masakan khas seperti sate be pasih, ikan plogos, lablaban, dan plecing kangkung. Lalu di stand PKK Desa Unggahan ada menu pepes julit, urab pepaya daun paku, dan palem udang, serta sambal pangi.Di stand PKK Desa Tista, ada menu sumping keladi, kopi buah mengkudu, sayur timbungan ayam, dan sayur betutu ayam.

Lalu di stand PKK Desa Kaliasem, Mega mencicipi cumi bakar, yang ketika dikunyah ternyata menurut Mega terasa keras. Penjaga stand beralasan karena cumi bakar tersebut sudah dingin sehingga sudah mengeras. Namun, sang pemasak tidak kecewa karena masih di stand tersebut Mega memuji kelezatan buntil yang berisi cacakan ikan tuna.

Setelah berkeliling mencicipi menu makanan dan jajanan khas yang dimasak dengan kayu bakar dan tanpa bahan kimia itu, Mega lalu menyampaikan keterangan kenapa perihak program dalam kampanye tersebut.

Presiden ke-5 RI ini membeberkan bahwa Departemen Perempuan PDIP memang membuat program kuliner yang disosialisasikan ke daerah, dengan biaya murah meriah, dan dari bahan lokal yang dimiliki masing-masing daerah.

"Seperti di Buleleng ini, dibuat makanan dan jajan pasar yang tidak menggunakan zat kimia, dan dari tanaman maupun hewan yang bisa dimakan," ujarnya.

"Seperti tadi, saya ambil daun yang justru itu masih disebuat liar, tetapi karena warga di Buleleng sini sudah mengenal, terutama petaninya, ternyata bisa dimakan dan itu ada gizi dan nutrisinya," tambahnya.

Program tersebut, lanjut Mega, akan terus digalakkan karena dia merasa sangat khawatir dengan negara yang selalu berpikir pendek dalam hal makanan sehingga solusinya selalu dengan bahan impor. Padahal banyak sekali tanaman yang murah meriah serta penuh gizi dan nutrisi, khususnya bagi balita agar pertumbuhannya bisa maksimal.

"Saya dapat masukan dari tim kesehatan, nahwa banyak anak-anak kita yang kekurangan gizi dan nutrisi. Padahal banyak bahan yang memenuhi itu dari hewan maupun tumbuhan yang ada di sekitar kita," urainya.

Adapun terkait menu masakan khas Buleleng hasil partisipasi perwakilan 15 desa dari tiga kecamatan tersebut, kesan yang paling melekat bagi Mega adalah kepedasannya. Mega memaklumi itu karena daerah Buleleng ini memang selalu banyak cabenya.

"Saya cicipi satu persatu rasanya pedas. Saya memang suka pedas, tetapi karena makan tanpa nasi, jadinya kepedasan," beber Mega.

Suesai memberikan pernyataan terkait menu masakan dan makanan khas Buleleng, Mega yang begitu terlihat ceria mengakui sangat senang berada di Buleleng. Karena itu, meski berjalan menyusuri pinggiran lapangan di bawah terik matahari yang membuat keringatnya terus membasahi kening dan mukanya, dia tetap terlihat antusias dan melayani dialog serta ajakan salaman oleh para ibu PKK yang menjaga stand serta masyarakat dan simpatisan.

"Saya memang senang di sini (Buleleng), keluarga saya dari nenek memang Buleleng, saya senang, lingkungannya masih alami," ungkapnya.

Putri Presiden pertama RI Bungkarno ini pun berkomitmen ke depan akan terus membuat program makanan murah tetapi enak dan bergizi. Dia merasa prihatin sekaligus khawatir karena sekarang maunya praktis, instan, meski banyak kimianya dan gizinya juga tidak begitu bagus.

"Saya tidak melarang yang insttan dan berkimia, tetapi saya ingin seimbangkan dengan makanan alami yang bergizi," ungkapnya.

Setelah jadi juri lomba kuliner, mega dan rombongan meneruskan kampanye simpati penebaran bibit ikan di Bendungan Gerokgak, dan melakukan kampanye tertutup di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Terkait dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif, Mega meminta kader untuk mengembalikan suara di Buleleng seperti terjadi dalam pilkada kabupaten dimana PDIP memperoleh dukungan 68%.

Saat menyampaikan orasi di tanggul bendungan, Mega menyampaikan salam Joko Widodo calon presiden dari partainya kepada masyarakat di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Menurut Mega, Jokowi minta maaf tak bisa hadir di Bali, karena harus keliling Indonesia untuk berkampanye. Mega mengaku masa kampanye pemilu ini begitu singkat. Karenanya, Mega sengaja terjun ke Bali dan Jokowi di daerah lain untuk berkampanye.

“Saya memang diterjunkan ke Bali, karena saya mendapatkan tugas sebagai Ketua Umum untuk memenangkan Bali,” ungkap Mega.

Megadalam kesempatan itu kembali mengungkit Pemilihan Gubernur Bali yang tidak normal. Menurut Mega, banyak hal yang terjadi pada Pilgub Bali, sehingga jago PDIP dianggap kalah. “Kalau saya mengatakan kita dianggap kalah sehingga kita tidak bisa memasang bendera PDIP untuk menaikkan Gubernur Bali. Mudah-mudahan saya kira Gubernur Bali yang sebenarnya akan bisa muncul,” ujarnya.

Mega lalu merujuk pada pemilihan Bupati Buleleng, jago PDIP Putu Agus Suryadnanya berhasil menang dengan raihan 68% suara. Namun, Mega mengatakan keanehan justru terjadi karena pada Pilgub suara PDIP di Buleleng hanya 36%. Jadi sangat-sangatlahturun.

“Makanya saya sangat berharap kepada struktural dan caleg kembali untuk bisa meraih 68 persen,” ujarnya.

Mega berharap Buleleng bisa menyumbangkan persentase besar supaya secara nasional PDIP bisa meraih minimal 20% sehingga bisa mencalonkan presiden sendiri yang tak lain adalah Joko Widodo.

“Kalau di putaran pertama ini tidak dapat 20% kursi, maka kita harus menggabungkan diri dengan partai lain. Makanya saya perlukan suara bulat di pileg mencapai 20%. Bukan berarti koalisi itu tidak boleh. Tapi, sebagai sebagai seorang Ketua Umum, seorang presiden harus jadi partainya sendiri,” tandasnya.

Kemudian saat menyampaikan orasi politik di Gor Sanggalangit, Mega mengajak kader untuk tidak merasa minder meski dalam kompetisi ini berhadapan dengan lawan politik yang memiliki media.

“Banyak sekarang yang punya media sana media sini. Tapi PDIP tidak punya, wong ndak punya duit. Kita memang tidak punya media, tetapi kita punya rakyat,” katanya.

“Tidak apa-apa, kita harus mandiri. Saya tidak mengajarkan itu (membeli media). Karena azas yang kita junjung tinggi adalah gotong royong,” tegasnya.

Selain itu, Mega juga menyindir perilaku kebanyakan pemuda dan pemudi Tanah Air yang semakin berkiblat ke barat. Hal itu dinilai Mega sudah melupakan karakter maupun budaya bangsa sendiri. Di pelosok-pelosok desa, kata Mega, pemuda lebih menginginkan punya HP, games, dan sepeda motor ketimbang mereka menjadi petani untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungannya. Padahal, kata dia, jika seorang pemuda bisa menjadi petani yang sukses maka dia bisa membeli sejumlah barang yang diinginkan.

“Dia tidak menyadari dari apa yang dia hasilkan bisa membeli HP, games atau sepeda motor. Kalau sekarang hampir 60 juta orang punya sepeda motor. Tapi saya tidak setuju karena kebanyakan dibeli kredit bukan tunai. Apa artinya, itu menunjukkan kita sudah tergantung,” tegasnya.

Karena itu, Mega pun mengajak para kader serta simpatisan untuk berpikir kedepan. Jangan pragmatis.

“Berpikir ke depan. Jangan berpikir yang penting saya punya motor hari ini, enggak perduli duitnya dari mana,” ungkapnya.

Hal yang membuat Mega juga prihatin adalah banyaknya pemuda yang tersandung kasus narkoba. Mega mempertanyakan buat apa pemuda menggunakan narkoba.

“Biasanya ya kalau laki-laki biar kelihatan gagah, kalau perempuan untuk ikutan pacarnya biar bisa berdua, atau dia broken home, keluarganya tidak karuan. Fenomena yang terjadi dewasa ini mengkhawatir karena bangsa ini akan kehilangan jati diri. Maka perlahan-lahan kita dijajah seperti itu. Kenapa bisa, karena sudah kehilangan jati diri,” ujarnya. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun