Mohon tunggu...
Radius Pane
Radius Pane Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Pemuka Agama

27 Februari 2017   08:58 Diperbarui: 27 Februari 2017   18:00 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemimpin haruslah menjadi contoh, apalagi pemimpin sebuah umat agama harusnya menjadi contoh bagi kehidupan/perilaku umatnya sendiri. Sebab Pemimpin adalah Seorang Pribadi yang sangat menentukan semua hal bagi suatu umat nya dimana semua kemajuan dan kemunduran atau dampak semua bergantung pada pemimpinnya.
Dan beliau-beliau ini mungkin sudah lupa atau pura-pura lupa dengan sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia, yang dimana seluruh Pahlawan tidak pernah memandang agama sebagai syarat menyatukan visi misi dalam pembebasan bangsa dan negara ini. Pantas saja Soekarno dengan sangat lantang mengatakan "Jas Merah (jangan sampai melupakan sejarah)".
Lalu jika sudah begini siapa yang mau disalahkan ? Lalu jika sudah begini siapa yang sesungguhnya menista agama ?
Bukan bermaksud memprovokasi suasana perpolitikan bangsa saat ini. Tetapi janganlah hanya karena ingin mendapat peran utama dalam sistem perpolitikan di negeri ini, kita rela membuat sebuah pendapat-pendapat yang dapat memecah-belah kesatuan berbangsa dan bernegara. Akan sangat rusak negara ini kedepannya apabila AGAMA pun sudah tidak bisa bersikap netral terhadap pertarungan politik di negara ini, apalagi kalau menjadi timses dari salah satu calon pemimpin di suatu daerah.
Baiknya agama menjalankan tugasnya sebagai sumber solusi dan pencerahan ditengah pertikaian yang sedang terjadi di negeri ini. Memberikan arahan dan petunjuk hidup kepada umatnya untuk bagaimana saling menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain dalam bernegara. Sebagai peredam kemarahan dan emosi umatnya terhadap pertarungan politik saat ini.
Kalau semua agama menuju kepada Allah yang sama, dan Allah melihat dan menerima seluruh umat lalu mengapa kita harus membuat sekat-sekat pemisah satu dengan yang lain melalui agama-agama yang kita bentuk ? Kalau kita percaya dan yakin agama yang kita anut dapat menuntun kita berjalan kepada-Nya, haruskah kita membangun opini yang buruk terhadap mereka yang berbeda keyakinan dengan kita ? Saya rasa semua agama sesungguhnya mengajarkan bagaimana berkehidupan dan berperilaku yang santun dan mengasihi kepada seluruh umat manusia. Sehingga peran dari setiap pemuka agama seharusnya dapat sebagai petunjuk hidup bagi setiap pemeluk agamanya, agar perbedaan pendapat tidaklah menjadi alasan untuk memecah-belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Tulisan ini hanya ungkapan dari pribadi saya, yang bertujuan agar kita dapat hidup dengan damai dan mengasihi satu dengan yang lain. Kita mungkin beda keyakinan dan kepercayaan, tetapi saya berpendapat kita memiliki satu tujuan yang sama yaitu menuju Surga dan kita sama-sama tidak ingin masuk kedalam Neraka. Maka apabila benar seperti itu tujuan kita semua, marilah untuk hidup menjadi lebih baik untuk keluarga, sesama, bangsa, dan negara. Hidup berdampingan, bahu-membahu, dan tolong-menolong saya kira akan mengantarkan kita menuju tujuan yang sebenarnya.
Sekian dan Terimakasih.
Damai Negeriku.

Radius Pane.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun