Mohon tunggu...
Cerpen

Perjalananku Menuju Kampus

21 September 2017   13:44 Diperbarui: 21 September 2017   15:28 2406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari Selasa, ya itu adalah hari dimana aku memulai aktivitas kuliahku. Aku berangkat kekampus dengan mengendarai motor kesayanganku yang sejak aku masih kelas 1 SMA, yap sudah hampir lima tahun motor itu bersamaku, ah lupakan. Perjalanan dari rumahku menuju kampus, menurut teman-teman kampusku yang pernah datang untuk sekedar bermain dan ingin tahu rumahku jaraknya lumayan jauh bahkan mungkin jauh bagi mereka namun karena sudah terbiasa menjalaninya aku pun merasa jaraknya tidak terlalu jauh. Mungkin terasa jauh ketika ada acara yang mengharuskan pulang tepat waktu dan hal seperti itu menurutku menjadi terasa sedikit jauh.

Rumahku berada didaerah Bogor sedangkan kampus dimana aku menuntut ilmu berada didaerah Jakarta, tepatnya Jalan Tanah Merdeka, Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka ya itulah kampus dimana aku menimba ilmu. Kampus Hijau adalah sebutan untuk kampusku ini, nama yang sering terdengar ditelinga.

Jalan yang akan aku tempuh dari rumah sampai kampusku terdapat beberapa titik rawan kemacetan, aku berangkat dari rumah sekitar jam 12:30. Panas terik matahari yang menemaniku dalam perjalanan menuju kampus tercinta, belum lagi ketika dalam perjalanan disambut dengan kemacetan terkadang hal itu membuat frustasi, namun itulah perjuangan meraih kesuksesan.

Jalur perjalananku menuju kampus adalah jalur satu-satunya yang paling terdekat dan terefisien menurutku. Namun jalur tersebut banyak sekali titik kemacetan, titik kemacetan pertama adalah daerah kampus negeri yang ada dan terkenal di Bogor yang tak jauh dari rumahku, jalan itu seringkali macet karena selain ada kampus, didaerah tersebut juga ada sekolah dasar yang ada dipinggir jalan, ya pantas macet karena sering keluar masuk kendaraan yang akan menyeberang bahkan murid-murid sekolah dasar atau mahasiswa yang akan menyeberang jalan. Setelah melewati titik macet pertama perasaan sudah merasa sedikit lega dan berharap perjalanan selanjutnya tidak akan macet dan lancar, namun sepetinya hal itu sangtalah mustahil karena tidak jauh dari titik kemacetan pertama ada titik kemacetan selanjutnya didaerah tersebut selain ada sekolah SMA terdapat juga beberapa tempat perbelanjaan yang pastinya akan membuat macet karena keluar masuk kendaraan yang hendak akan masuk atau keluar ke pusat perbelanjaan tersebut bahkan bukan hanya pusat perbelanjaan namun ada beberapa tempat makanan siap saji yang cukup terkenal dan  juga membuat semakin parah macet didaerah tersebut, oh iya bahkan ada pabrik disekitar daerah itu.

Titik kemacetan selanjutnya adalah daerah macet yang benar-benar menguras tenaga, didaerah itu bukan hanya ada pertigaan dan lampu merah yang cukup lama, namun dikarenakan ada pembuatan jalan layang tol yang akan selesai diperkirakan pada tahun 2019, daerah itu benar-benar macet dan sangat gersang yang membuat debu berterbangan dengan sesuka hati, karena pembuatan jalan layang tol tersebut pepohonan yang ada ditebang dan membuat daerah tersebut menjadi gersang, jalan tersebut macet juga dikarenakan jalan yang sedikit menjadi sempit karena ada proyek jalan layang tol, lalu ada universitas swasta dan universitas terbuka yang ada disekitar daerah tersebut, selain itu juga ada beberapa tempat perbelanjaan yang semakin membuat parah macetnya. Namun setelah melewati titik kemacetan tersebut perjalanan selanjutnya sedikit lebih nyaman karena jalan rayanya yang cukup lebar dan kemacetan pun jarang terjadi.

Setelah memasuki daerah Depok, perjalanan mulai seperti tadi. Inilah titik kemacetan selanjutnya, jalan ini juga sangat macet dikarenakan ada perempatan jalan yang disertai lampu merah yang sangat lama namun lampu hijaunya tidak terlalu lama, dan setelah melewati lampu merah tak jauh dari perempatan tersebut terdapat pasar dan sekolah dasar yang membuat macet tidak terkendali, apalagi dijalan tersebut terdapat putar arah jalan dan menjadi macet berkepanjangan.

Namun setelah melewati jalan tersebut, jalan selanjutnya mulai terkendali lagi. Ketika saat hampir sampai kampus ada titik rawan macet terakhir, daerah ini juga sangat sering sekali macet parah dan sangat panjang apalagi saat di pagi hari ketika banyak orang yang hendak pergi bekerja, sekolah dan bahkan urusan lainnya. Bahkan ketika bertepatan dengan jam pulang atau masuk sebuah pabrik menjadi jalan yang aku lewati ini menjadi semakin macet. Daerah ini memang sering kali macet karena seperti tadi banyak belokan disertai lampu merah jadi membuat semakin macet. Namun lampu merah terakhir yang akan aku lewati ini menunjukkan bahwa aku sudah dekat dengan tujuanku, mungkin sekitar 10 menit bahkan tak sampai 10 menit aku sudah sampai dikampusku tercinta. 

Kampus Hijauku, aku sampai dikampus yang serba hijau ini, dengan bangunan yang menjulang tinggi yang berwarna cat hijau. Pepohonan yang rindang membuat suasananya yang masih sedikit terlihat asri dan sejuk ditengah kota Jakarta yang berpolusi tinggi. Disinilah tempat dimana aku menimba ilmu, banyak sekali pengetahuan yang dapat aku ambil dari belajar dikampus hijauku ini. Aku bangga aku dapat menjadi salah satu mahasiswi dikampus hijau Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Oleh Puspita Widya Wanudyatami

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun