Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Enaknya Jadi Psikiater Muda

2 Agustus 2012   03:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:19 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemarin ketika saya mengganti display picture (DP) di BB saya banyak teman bertanya mengapa saya cuti hampir setiap bulan. Di awali sejak April kemudian Mei berlanjut bulan Juli yang baru lalu. Kemudian jika melihat jadwal di bulan Agustus-November, hampir setiap bulan saya cuti. Teman-teman lalu bertanya buat apa saya cuti sebanyak itu, apakah tidak mengganggu jam praktek saya sehari-hari?

Kalau boleh jujur tentunya saya juga ingin melayani pasien secara penuh satu bulan penuh tanpa cuti. Karena itu sangat berhubungan dengan kondisi keuangan saya. Sebagai praktisi, paling utama pendapatan saya adalah dari praktek sehari-hari sebagai psikiater. Walaupun seorang dosen dan juga suka menjadi pembicara, penghasilan dari kedua pekerjaan ini tidaklah terlalu bisa diharapkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Apalagi dengan anak dua yang sudah berusia hampir setahun. Rasanya kebutuhan materi makin bertambah bukan.

Namun di lain pihak kesempatan untuk pergi dan menimba ilmu di luar negeri adalah hal yang mungkin tidak akan saya dapatkan ke depan lagi jika tidak saya ambil sekarang. Apa yang menjadi penyebab semua itu. Di bawah ini akan saya sedikit ceritakan mengapa saya bercuti dan alasannya. Sekedar curahan hati colongan (gaul-nya curcol :) ) di pagi hari menjelang siang.

Usia Mendukung

Usia saya terbilang muda. Saya belum berusia 35 tahun. Saat lulus psikiater dari FKUI di tahun 2008 saya adalah psikiater lulusan termuda kedua sepanjang sejarah psikiatri Indonesia saat itu. Yang saya tahu lulusan termuda psikiater lainnya adalah Prof DR dr Dadang Hawari,SpKJ yang sama-sama lulus pada usia belum genap 30 tahun. Lulus di usia muda menjadi berkah tersendiri. Sejak 2009 saya sering mendapatkan penghargaan berupa perjalanan atau tugas belajar karena faktor usia ini. Dalam percaturan psikiatri Internasional, ada istilah Early Career Psychiatry atau sering juga disebut Young Psychiatry. Batasannya adalah belum berusia di atas 40 tahun atau baru 5-7 tahun lulus dari pendidikan psikiatri.

Banyak keuntungan yang didapat berada pada rentang usia dan status ini. Beberapa organisasi psikiatri dunia memberikan perhatian khusus pada pengembangan psikiater di usia ini. Bantuan berupa perjalanan untuk mengikuti kongres atau kursus sering didapatkan. Saya pernah beberapa kali mendapatkan hadiah berupa uang atau dana perjalanan ini. Itulah mengapa di awal karier pun saya bisa pergi ke luar negeri tanpa mengeluarkan uang sepeserpun bahkan mendapatkan uang saku.

Tahun ini saya mendapatkan kembali award dari Pacific Rim College of Psychiatrist (PRCP) untuk kategori Young Psychiatrist Poster Award, PRCP adalah suatu perkumpulan psikiatri tingkat asia pacific yang akan mengadakan pertemuannya di Seoul, Korea Selatan pada bulan Oktober nanti. Walaupun hadiahnya hanya cukup untuk membeli tiket pesawat pp dan registrasi, beruntungnya lagi saya mendapatkan bantuan dari FK UKRIDA tempat saya bekerja sebagai dosen untuk akomodasinya. Tentunya saya pilih akomodasi yang paling murah saja. Yang penting bisa tidur nyaman dan aman.

Sebelumnya di bulan September saya diminta untuk berbicara di acara Asian Pacific of Mental Health Association yang berlangsung di Sanur, Bali. Acara ini dihadiri 18 negara asia pasifik. Pendaftaran acara ini akan ditanggung oleh panitia, saya hanya cukup untuk membayar biaya perjalanan dan pemondokan yang telah diatur dengan harga khusus untuk peserta dari Indonesia. Tentunya ini juga akan menjadi pengalaman yang berharga buat saya karena saya menjadi pembicara salah satunya karena kegemaran saya menulis di media online termasuk Kompasiana ini.

Acara puncak dari sekian banyak cuti-cuti saya adalah mengikuti pertemuan para pakar Psikosomatik Medis Amerika dan Eropa di Atlanta, USA pada bulan November nanti. Saya akan mengikuti kursus untuk  memperdalam ilmu psikosomatik medis sekaligus menghadiri berbagai pelatihan berkaitan dengan hal ini. Semoga kegiatan ini menjadikan saya psikiater yang lebih baik nantinya dan mampu untuk membantu lebih banyak pasien.

Sedikit cerita saya tentang enaknya jadi psikiater muda. Semoga cuti-cuti yang saya ambil berguna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun