Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Antara Dragon Ball, Han Kang, dan Noh Hee Kyung

11 September 2017   17:42 Diperbarui: 12 September 2017   08:43 1902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Son Go Ku, Han Kang, Jang Jae Yeol. Editan.

Dragon Ball Super sudah melebihi episode 100. Kelanjutan cerita Akira Toriyama itu terpaut cukup jauh dari Dragon Ball Z, yakni sekitar 10 tahun. Tidak seperti Dragon Ball GT yang dianggap sebagai cerita fan fiction, Dragon Ball Super adalah versi kanon Dragon Ball. Artinya, ia harus betul-betul memperhatikan karakter hingga plot Dragon Ball sebelumnya.

Satu nilai tambah dari seri ini adalah karakter-karakter yang tenggelam akibat superiotas Son Goku dimunculkan dan didalami sehingga pemirsa dapat lebih memahami berbagai sudut pandang tiap karakternya. Son Goku memang tokoh utama, tapi bukan berarti potensi perkembangan karakter yang ada pada (misalnya) Son Go Han diabaikan.

Usaha untuk mengungkap berbagai sudut pandang dalam satu cerita itu juga dilakukan Han Kang dalam The Vegetarian.Han Kang adalah penulis prosa Korea kedua yang kubaca setelah Tablo. Personel Epik High yang juga lulusan sastra Stanford University itu pernah menerbitkan buku kumpulan cerpen.

Mulanya aku berpikir The Vegetarianakan berisi tentang bagaimana kehidupan seorang vegan. Namun, yang kudapat adalah berbagai bentuk kemuraman---yang mau tak mau juga membuatku gelisah.

The The Vegetarian bercerita mengenai seorang perempuan bernama Yeong Hye yang mendadak berubah menjadi The Vegetarian. Suaminya begitu kaget dengan perubahan tersebut. Yeong Hye berasal dari keluarga yang menyukai daging. Ia punya seorang kakak dan seorang adik. Mendengar Yeong Hye tidak mau makan daging lagi, dan melihat ia berubah menjadi begitu kurus, keluarganya sangat khawatir dan memaksa ia memakan daging. Sayangnya, usaha itu malah berakibat percobaan bunuh diri yang dilakukan Yeong Hye.

Jika pidana mengenal mens rea,cerita juga kudu memiliki motif. Kenapa Yeong Hye mendadak berubah menjadi vegan? Bagaimanakah masa lalu Yeong Hye? Bagaimanakah keadaan pernikahan mereka? Seperti apa keluarga Yeong Hye? Pertanyaan-pertanyaan itu berkelindan ketika mulai membaca novel ini, dan Han Kang begitu terampil menuliskan jawabannya.

Jawaban itu bukanlah mengenai Young Hye semata, tapi juga melingkupi manusia, atau lebih jauh... kehidupan itu sendiri.

Saya pernah bertanya-tanya ketika masih remaja, kenapa kok sebelum menikah banyak orang berpacaran, dan ada yang hingga berkali-kali. Seorang teman menjawab hal itu untuk saling mengenal. Tidak mungkin kita beli kucing dalam karung, menikahi seseorang yang tidak kita kenali. Meski di sisi lain, banyak juga orang yang menikah tanpa menjalani proses pacaran itu dan memiliki risiko sama: bahagia atau tidak bahagia. Pernikahan kemudian dirayakan dengan begitu mewah seolah-olah itu adalah akhir yang paling bahagia dari sebuah hubungan. Dongeng-dongeng pun mengakhiri cerita dengan pernikahan-bahagia-selamanya.

Saya sudah menikah. Dan saya berpacaran lebih dari tiga tahun dengan istri saya. Tapi, setelah menikah, saya menyadari, saya sama sekali belum banyak mengenal dia. Dan meski, saya mengenal dia, manusia berubah. Dia juga akan berubah, dan setiap hari kita mengalami proses itu---proses untuk saling mengenali dan memahami perubahan masing-masing.

Bukan hanya itu, pernikahan juga kerap membuat kita menyadari, sesungguhnya kita belum banyak mengenali diri kita sendiri.

Cara memandang pernikahan itu pun berbeda-beda. Pada serial Dragon Ball, bangsa Saiya sebagai bangsa petarung menikahi wanita-wanita Bumi. Bangsa Saiya yang superior itu malah tak bersemena-semena terhadap istri mereka. Malah mereka sangat menghormati istri-istrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun