Mohon tunggu...
Anjar Priandoyo
Anjar Priandoyo Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Keniscayaan Politik Identitas

13 Januari 2015   08:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:15 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam komunikasi politik, ada banyak isu yang bisa diangkat, mulai dari isu paling mendasar seperti kesehatan, pendidikan, hingga isu mengenai identitas. Dari isu-isu tersebut, isu yang paling menarik untuk diangkat adalah isu mengenai identitas. Karena dengan identitas memudahkan untuk mengetahui siapa kita dan siapa mereka.

Isu mengenai kesehatan misalnya, merupakan isu universal yang setiap orang setuju. Bila tidak setuju pun dikarenakan masalah prioritas, bukan karena isu tersebut tidak penting. Berbeda dengan masalah identitas, identitas ini sangat jelas. Saya orang suku anu, saya bisa berbahasa daerah anu, maka saya orang anu dan kamu atau mereka bukan orang anu.

Politik identitas sangat efektif, karena unsur-unsur pendukungnya banyak dan stabil. Mulai dari suku, agama, ras, jenis kelamin dan golongan. Dan sejarah membuktikan bahwa faktor identitas ini juga sangat efektif untuk menggalang massa yang solid. Bukankah dalam organisasi pun penting untuk membangun identitas dan budaya organisasi tersebut.

Tapi ada kalanya juga politik identitas ini menjadi tidak efektif, jika pihak lain juga menggunakan politik identitas ini. Contoh misalkan terjadi pilkada di kabupaten disuatu daerah dimana kedua kandidat mengusung isu yang sama, misalnya beragama islam dan berbahasa daerah. Maka isu ini menjadi tidak efektif untuk digunakan.

Realita di Indonesia, masih banyak politisi menggunakan isu identitas dalam kampanyenya. Harapannya adalah meski isu ini yang diangkat, semoga yang terbaiklah yang tetap terpilih. Logikanya, dengan modal identitas yang kuat, maka daerah tersebut pun akan menjadi kuat. Harapannya juga adalah ketika isu identitas yang diangkat, maka si pemimpin tersebut mengerti betul kondisi daerahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun