Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mengapa Jokowi Lebih Percaya kepada TNI?

31 Maret 2019   23:48 Diperbarui: 1 April 2019   00:11 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun tidak mengikuti perdebatan keempat capres 2019 secara langsung, namun tetap "dikepoin" juga melihat rekaman dan komentar-komentar media sosialnya di youtube.

Menarik bahwa Jokowi yang sipil, belum pernah ikut militer malah lebih percaya kekuatan TNI kita dan yakin dari informasi intelejen bahwa Indonesia 20 tahun ke depan aman dan belum bubar, tentu saja.


Mengapa dapat sedemikian yakinnya beliau? Mungkin karena Jokowi tahu bahwa pengawasan teritorial Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk seluruh wilayah Indonesia sudah 100% terjangkau radar dan dapat mengantisipasi kalau ada serangan dalam jumlah besar ke wilayah Indonesia.

Saya pernah membaca tulisan seorang jurnalis yang meliput Jokowi di Solo saat masih menjabat walikota di periode pertamanya,  dia kagum bahwa sang walikota sudah menggunakan media sosial dan internet sehari-hari saat itu dimana tokoh-tokoh politik lain masih mengandalkan pengaruh partai, koneksi keluarga dan kepentingan bisnis dalam membangun posisinya.

Sebagaimana kita tahu tahun 1998-2000-an awal semua berlomba-lomba menjadi ketua partai atau kalau tidak membuat partai baru, namun Jokowi membangun yang dikatakan "pencitraan" oleh lawan politiknya dari media sosial saja, bukan mencari partai untuk diketuai.

TNI yang sudah melek teknologi inilah yang diyakini Jokowi mampu membina teritorial Indonesia, karena kemampuan berteknologi pulalah yang menghantarkannya menjadi presiden walau baru 9 tahun terjun ke dunia politik (2005-2014).

Tokoh politik lain harus berjuang berpuluh tahun, terkadang harus dipenjara, diusir, partainya dibubarkan, memimpin demonstrasi besar atau menguak sebuah konspirasi besar dahulu baru naik daun atau strategi "playing victim" dahulu kalau ada tekanan atau kekerasan yang sebenarnya skala kecil namun dibesar-besarkan.

Sebenarnya lawan-lawan politik Jokowi dapat mencontoh kemampuannya memanfaatkan teknologi informasi dan media sosial dalam bekerja dan "pencitraan" sambil bekerja untuk tahun 2024, 2029, 2034 dan seterusnya bukan malah memakai tim "cyber" mereka untuk "meretoki" Jokowi saat ini, karena panas setahun boleh terhapus hujan sehari tetapi citra baik dari kerja baik yang dilakukan Jokowi 14 tahun terakhir tidaklah mungkin terhapus oleh berita negatif atau kampanye hitam sehari.

Intinya, Jokowi percaya TNI karena dia yakin kemampuan TNI berteknologi sudah mumpuni dan dia tahu perang yang terjadi saat inipun antara Amerika dan China adalah perang dagang dan perang informasi teknologi, bukan perang nuklir, maka dari itu, kemampuan yang dimiliki TNI selain sumber daya manusia dan perlengkapan perang, kemampuan bersifat intelektual dan pengembangan IPTEK-pun sudah optimal.

Kalau Jokowi percaya dengan TNI, saya setuju saja, deh. Kamu bagaimana?

sumber: dokumentasi KOMPAL
sumber: dokumentasi KOMPAL

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun