Lomba Lari Tujuh Belasan di Jalan Tikus antara Pencakar Langit Jakarta

"Wah,  kejauhan tuh jaraknya.  Kasihan lihat anak-anaknya... "Celetuk ibu-ibu yang menonton acara lari isi bendera ke botol di jalan tikus daerah Karet Tensin sekitaran gedung pencakar langit di jalan Sudirman, Jakarta.  

Lima anak usia taman kanak-kanak berlari bolak-balik dengan jarak kurang lebih 30-an meter untuk memindahkan 5 bendera kecil di botol pada sisi satu ke sisi lainnya. 

Peserta lombanya tidak dibedakan laki-laki dan wanita dan jelas terlihat anak lelaki lebih gesit berlari dan menang. 

Walau terlihat sangat tidak berimbang, sangat melelahkan peserta yang masih kecil dan menutup jalan sekitar 5 menit,  toh tampaknya semua senang-senang saja. 

Semua anak tidak merengek walau kalah, semua penonton tepuk tangan dan memberi semangat,  bahkan beberapa pengendara motor yang mau melintas rela sejenak berhenti sambil ikut menonton serta merekam lomba unik yang jelas-jelas menghalangi perjalanan mereka ini. 

Ini yang namanya toleransi dan tepo seliro. Kalau memang demi kepentingan yang lebih besar,  semua mau mengalah. Biarpun itu peserta lomba masih ingusan,  tetapi mereka berlomba demi merayakan hari kemerdekaan,  jadi nilainya lebih berbobot dari apapun yang ingin dikerjakan para pelintas di jalan tikus tersebut. 

Sementara di tempat lain,  mungkin banyak orang tinggal di pencakar langit dengan fasilitas olah raga mewah ala hotel bintang lima tidak pernah berpikir merayakan kemerdekaan negaranya dengan cara sesederhana apapun atau malah masih belum merasa merdeka,  karena kemewahan hidupnya yang berbintang kejora,  sedang diusut oleh badan anti rasuah. 

Dari fb kompal