Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Perlu Merawat Ciptaan Ilahi?

7 Maret 2016   17:51 Diperbarui: 7 Maret 2016   19:40 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tolong Selamatkan bumi (Merawat Ciptaan Ilahi). Foto dok. Belantara Indonesia.

Hingga kini, tidak bisa disangkal nafas hidup berupa udara segar masih bisa kita hirup. Udara segar yang didapat salah keutuhan ciptaan yang saat ini mulai tidak utuh lagi.

Bumi, air dan kekayaan alam sebagaimana sebagai sumber kekayaan yang tidak ternilai harganya. Akan tetapi, kekayaan alam, bumi dan air sebagai salah satu Ciptaan Ilahi (Tuhan Yang Maha Kuasa) sudah semakin menanti untuk dirawat dan terus diperhatikan.

Mengapa perlu merawat Ciptaan Ilahi?.

Alasan pertama, segala Ciptaan Sang Pencipta memiliki fungsi utama sebagai sumber hidup sejatinya bisa untuk terus berlanjut. Keutuhan Ciptaan kini dalam keadaan atau kondisi yang sudah semakin tidak utuh lagi. Bumi sudah semakin tua, air sudah semakin sulit didapat,jika ada sudah/telah banyak yang tercemar. Tidak banyak lagi sumber air yang alami. Hutan dan isi perut bumi sudah semakin terkikis dan menipis menjelang habis jika tidak dirawat ataupun diperhatikan (dilestarikan).

Alasan Kedua, nafas hidup semua, segala bernyawa juga adalah Ciptaan Ilahi yang kini mulai resah di habitat hidupnya. Selain resah, mereka (semua makhluk) yang bernafas dalam kegelisahan tanpa arah. Tidak hanya kegelisahan tanpa arah, akan tetapi juga akan keberlanjutan nasib hidup. Bumi semakin tua dan semakin sulit menopang, tubuhnya sudah semakin tua renta ibarat film turtle world. Lihat : https://www.youtube.com/watch?v=Sb9Jeu6KpUw.

Ketiga, merawat berarti juga menjaga, melindungi. Keberlanjutan bumi dan segala isinya menjadi tanggungjawab semuanya secara bersama pula. Sejatinya demikian adanya. Akan tetapi, isi bumi berupa alam lingkungan (hutan) sudah semakin rusak. Menanti dirawat dan semoga saja ada munculnya kesadaran dari semua pula jika berkenan.

Semua orang sejatinya penting dan berhak untuk merawat Ciptaan Ilahi, maka maukah kita merawat yang tersisa ini?.  Jika mau, apa langkah yang bisa dilakukan?. Tidak banyak, hanya kemauan dan kesadaran dari diri dan langkah kecil, aksi nyata dengan perbuatan bukan janji. Sejatinya, Ciptaan Ilahi sebagai sumber keseimbangan ekosistem dan rantai makanan jangan sampai terputus (keseimbangan ekosistem).

Ciptaan Ilahi sebagai titipan yang harusnya di rawat bukan untuk dirusak. Jika rusak sudah menjadi tanggungjawab kita pula untuk memupuk, menyirami, menam serta menjaga dari setiap yang tersisa. Masihkah ada sisa waktu untuk merawat Ciptaan Ilahi itu. Tidak ada kata terlambat, jika kita ingin berbuat demi nafas keberlanjutan segenap segala bernyawa hingga selamanya. 

Bisa dikata, bumi, hutan, air dan satwa sebagai pelindung sekaligus pelindung serta penghapus dahaga dalam setiap kehausan. Jika boleh mengutip, Data Perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB di Indonesia (30 Mei 2015) menyebutkan, 19,4 juta penduduk Indonesia (7,9%) masih menderita kelaparan pada 2014-2015. 

Lihat: surat gembala;  dan ini . Demikian pula, semoga saja kita selalu haus akan kepedulian, merawat, melindungi serta menjaga bumi berserta segala isinya tanpa paksaan dan dogma. Jika bumi masih bisa bertahan dan terawat, bukan tidak mungkin nafas hidup tetap ada dan berlanjut hingga hempusan terakhir. Namun, jika tidak kita akan malu terhadap pencipta dan sesama kita hutan belantara sebagai sesama Ciptaan Ilahi. Semoga saja...

By: Petrus Kanisius ‘Pit’- Yayasan Palung

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun