Dalam agama Islam, bunuh diri merupakan tindanka terlarang yang sangat dibenci Allah. Ancaman dosanya pun begitu mengerikan. Bahkan dalam hadist dijelaskan pelaku bunuh diri akan kekal didalam neraka jahannam. Alasan apapun dalam agama Islam bunuh diri adalah haram, pelaku bunuh diri dosanya sangat besar. Sebab hidup dan matinya seseorang atas wewenang Allah SWT.
Terkait hal tersebut, aksi bunuh diri dilakukan oleh seorang anak pejabat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maros bernama Arifuddin Wahab.. Ia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dirumahnya dalam kondisi sepi dan tidak ada warga yang melihatnya. Sebelum membuktikan ucapannya, Hidayatullah terlebih dahulu menyampaikan niatnya untuk bunuh diri kepada kekasihnya, A Afriyani (19) melalui video call via ponsel seluler.
Karena penasaran Afriyani memilih datang ke rumah korban di Pettarani, Turikael Maros, Sulawesi Selatan dan benar saja, pacar membuktikan perkataannya dan menemukan korban sudah tak bernyawa pada Kamis (27/7/2017) sore. Afriyani kemudian memanggil saudara korban untuk membantu menurunkan korban dari tali gantungan. Korban sempat dilarikan ke RS. Salewangang Maros, namun pihak medis menyatakan bahwa korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Dilansir Tribun.wow Aksi nekat tersebut dilatarbelakangi salah paham hingga melahirkan rasa cemburu berlebihan, lantaran pacarnya mendapat telpon dari rekannya.padahal yang menelpon Apriani tersebut adalah perempuan. Hidayat pelaku bunuh diri merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.
Sebenarnya kemajuan Teknologi Informasi sangat luar biasa manfaatnya, akan tetapi luar biasa juga dampak buruknya yang menghantarkan kepada kehancuran generasi muda. Betapa mengerikannya kecanggihan teknologi masa kini. Mempertontonkan aksi bunuh diri secara live atau secara langsung di depan pacar menggunakan video call Facebook, bagian dari media sosial sesat dibuatnya. Parahnya, karena sosmed orang saling berselisih dan berkonflik, semua itu berasal dari kegunaan Informasi. Sampai-sampai gawai menjadi fasilitas berkomunikasi untuk mengakhiri hidup remaja tanggung ini. Apriani April. (pacar Hidayatullah). Sementara, diamankan pihak Mapolres Maros sebagai saksi. Adapun barang bukti yaitu pakaian korban, tali, rantai besi serta ponsel ikut diamankan polisi.Â
Makassar, 28 Juli 2017.