Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Resensi Buku: Ketika Sakit Tak Kunjung Sembuh (Menaklukkan Derita dengan Senyum)

23 Juli 2017   15:17 Diperbarui: 23 Juli 2017   15:20 4426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resensi Buku: Ketika Sakit Tak Kunjung Sembuh (dokumen pribadi/Subhan)

"Aku merasa hidupku direnggut dengan kuat. Saat hatiku berbunga-unga, karierku sedang menanjak, aku sedang menikmati indahnya profes, saat aku masih muda dengan 1001 harapan dan angan di kepala, tiba-tiba kedua ginjalku divonis tidak berfungsi. Ooh Robbi, berat sekali cobaan ini. Bagaimana aku akan hidup tanpa ginjal?"

(Yadin Burhanudin)

Buku inspirasi ini saya beli saat mendatangi toko buku Gramedia di Mall Panakkukang, pada hari Ahad 23 Juli 2017. Berisikan kisah nyata perjuangan Yadin Burhanudin penderita ginjal kronis untuk tetap bertahan hidup dan menebar manfaat bagi orang lain. Membaca kisah ini, menghadirkan jiwa baru dalam diri kita. Inspiratif dan menggerakkan.

Awalnya Yadin sehat dan tidak menderita penyakit apapun, sampai suatu hari Yadin mengalami gangguan pada penglihatannya. Lalu Yadin pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keadaannya dan akhirnya dokter mengatakan bahwa Yadin menderita penyakit gagal ginjal, fungsi ginjalnya hanya tinggal 2% dan penyakit ini sampai sekarang belum bisa disembuhkan. Tetapi melalui cuci darah 2 kali seminggu selama seumur hidup bisa dilakukan untuk tetap mempertahankan hidupnya.

Yadin Burhanudin adalah seorang penulis, tetapi untuk mencari pengalaman baru Yadin bekerja di Radio MQ FM sebagai seorang resoster. Tapi karena Yadin menderita penyakit gagal ginjal tersebut Yadin di PHK dari pekerjaannya, dia sangat terpukul dan galau pada saat itu. Ditambah lagi dengan biaya cuci darah yang tidak murah. Untuk membayar biaya pengobatannya selama seumur hidup tersebut, Yadin memanfaatkan fasilitas jaminan kesehatan bagi orang-orang yang tidak mampu.

Yadin memiliki seorang istri dan seorang anak yang selalu sabar dalam merawat dan menemani Yadin selama menderita sakit tersebut, Yadin sangat bersyukur dan mendapat banyak pelajaran dari penyakit tersebut. Yadin tidak pernah lagi mengeluh atas penyakitnya tersebut, Yadin selalu sabar dan yakin bahwa dibalik semua itu Allah telah menyelipkan hikmah yang sangat besar bagi dirinya dan keluarganya.

buku (dokpri/subhan)
buku (dokpri/subhan)
Buku ini merupakan salah satu bacaan yang menarik dan menginspirasi, mengandung nilai-nilai kehidupan. Kisah tentang perjuangan seorang Yadin Burhanudin dalam mempertahankan hidup dengan cara cuci darah dua kali seminggu selama seumur hidup karena menderita penyakit gagal ginjal. 

Mimpi sederhananya untuk terus berkarir sebagai jurnalis kini musnah karena penyakit tersebut. Banyak motivasi yang tersirat, terutama "Penyakit bukan halangan untuk terus berbuat baik dan bertawakal kepada Allah, dan ingatlah bahwa dibalik musibah pasti ada hikmah." Hal ini membuat kita terus bersyukur akan segala yang telah diberi Allah.

Buku ini cocok untuk dibaca oleh kalangan remaja hingga orang tua. Isinya sederhana dan penuh motivasi. Motivasi untuk terus berjuang mempertahankan hidup karena menderita penyakit yang mungkin mustahil untuk sembuh. Novel ini juga memberika pelajaran bahwa kita tidak boleh mengeluh dalam menghadapi kehidupan, semua telah diatur oleh Allah, kita harus selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Allah kepada kita. Ingatlah selalu bahwa dimana ada musibah pasti akan ada hikmah yang sangat bermanfaat bagi diri kita, dan jangan pernah menyesali apapun yang telah terjadi karena menyesal tidak ada gunanya.

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat. Sehat terasa begitu nikmat saat kita sakit. Kita wajib menjaga kesehatan agar tidak sakit. Ketika sakit, kita perlu introspeksi, siapa tahu sakit itu karena kesalahan atau kecerobohan kita sendiri, atau karena kesalahan orang lain yang dampaknya menimpa kita? Yang lebih penting lagi, adanya sakit tidak lepas dari takdir Allah SWT.

Pengalaman spiritual dari penulis buku ini sangat penting untuk diambil hikmah oleh para pembaca, terutama oleh mereka yang sedang mendapat musibah sakit, atau siapa saja yang keluarganya sedang menderita sakit. Semoga buku ini bermanfaat, mencerahkan, dan mengandung banyak hikmah dan faedah bagi para pembaca dan kaum muslimin semua. Aamiin.

Makassar, 23 Juli 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun