Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Titipkan Hewan Peliharaan kepada Keluarga Saat Tunaikan Haji

15 Februari 2020   11:24 Diperbarui: 15 Februari 2020   11:22 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok satriahewan.com

Bagi anda yang mau berangkat ibadah haji di tahun 2020, maka sebelum berangkat, segera minta maaf lahir batin kepada sanak famili, saudara, teman kantor dan orang terdekat anda, termasuk membayar hutang anda dan menyampaikan amanah kepada anak atau adik kandung atau keluarga yang ditinggal, terutama hewan peliharaan yang anda miliki. 

Amanah itu bukan hanya ucapan yang disampaikan, namun dibuktikan dengan biaya hidup merawat hewan tadi, misalkan punya ayam di pekarangan, biasanya di kasih bekatul dan nutrisi lainnya, maka tetap anda harus memberikan dana rawatan agar hewan yang dirawat itu tetap makan dan tidak terjafi apa-apa, gara-gara tidak di kasih makan atau tidak terawat kemudian hewan ini mati, maka hewan yang dirawat ini akan protes di hari akhir kepada penciptanya.

Protesnya, berani merawatku ya harus berani menyediakan pakan, minuman dan nutrisi lainnya, sama-sama makhluk hidup, kalau pun hajinya harusnya mabrur, karena ada sangkut paut dengan hewan yang ditinggal lalu lupa tidak menitipkan siapa yang merawatnya,dan mengakibatkan hewan tersebut mati, maka masuk pembiaran, dan hewan ini bisa protes nantinya dihadapan gusti Allah di hari akhir. 

Haji ibadah yang paling berat, disamping harus fisik hadir, uang harus dibawa juga barang bawaan dan ilmu harus dibawa juga, saat disana mereka bukan hanya kekuatan fisiknya saja juga kekuatan ruhani dan ilmu swbagai modal syariat hajinya, persoalan hajinya diterima atau tidak, itu diserahkan kepada Allah SWT. 

Mereka yang ditinggal harus diberikan amanah dan pesan yang sangat pahit, karena melaksanakan ibadah haji berarti menyerahkan seluruh ibadah, pikiran dan tenaganya secara maksimal kepada Allah SWT, mereka yang berhaji adalah tamu Allah dan sebagai tamunya Allah maka segala perbuatan buruk yang dilakukan dibumi ini, harus segera diprbaiki ataupun dikenal dengan taubat, tidak mengulangi sesuatu yang buruk dan menjalankan semua perintahNya yang ada dalam syariat Islam. 

Pesan hidup dan mati akan diucapkan. Jika dalam perjalanan kemudian mati, maka keluarga tidak usah mengeluh ataupun bersedih, inilah ketentuan Allah kepada makluknya, namun siapa yang berangkat haji itu bagian dari jihad anda, jika pun meninggal dalam perjalanan haji maka anda masuk golongan ahli jihad fi sabilillah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun