Saat matahari sepenggalah tingginya nabi sulaiman istirahat sejenak di kursi singgasananya, hari begitu cerah dan tanpa di sadari ada seekor burung garuda melintas di depan istana.
      "hei burung garuda kesini sebentar." raja sulaiman memanggilnya.
      "enggeh paduka raja sulaiman." burung garuda merunduk sambil menghaturkan hormat.
      Tanpa panjang lebar raja sulaiman mempersilahkan duduk dan menyuruh dayang untuk mengambil makanan serta minuman untuk segera disuguhkan pada burung garuda yang tampak lapar dan haus serta raut mukanya yang kusud. Tidak lama dayangpun datang sambil membawa nampan yang berisi makanan dan minuman sesuai dengan perintah raja sulaiman. Setelah selesai di taruh raja sulaiman menghaturkan kepada garuda agar menyantap makanan yang sudah disuguhkan.
      "silahkan diminum dan makan, kelihatanya kau kelehan."
      "terima kasih paduka raja"
      Setelah burung garuda selesasi minum dan mencicipi makanan yang disuguhkan, perlahan raja sulaiman mulai pada topik permasalahan.
      "haiii engkau garuda, kenapa tadi wajahmu  tampak murung dan lusuh?, bukankah engkau menjadi lambang kebesaran dari Negara Indonesia?"
      "betul baginda, saya adalah lambang dari kebesaran Negara Indonesia, dan saya tadi juga merasa resah"
      "tidak senangkah engkau menjadi lambang kebesaran?" raja sulaiman langsung menimpali pertanyaan.
      "oooooo, tidak baginda raja saya sangat senang."