Mohon tunggu...
Healthy

Kulak Kulik Pisang, Buah Lokal Berbaju Kuning

12 September 2017   09:04 Diperbarui: 12 September 2017   15:06 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak mengenal pisang? Buah berkulit kuning ini tentu sangat familiar bagi Anda. Pisang merupakan salah satu buah yang dapat dijangkau segala macam kalangan karena harganya yang murah. Namun, tahukah Anda total jenis pisang di Indonesia ada sekitar 200 jenis. Lalu, manfaat apa saja yang dapat Anda terima dari buah rakyat ini jika dikonsumsi? Dapat diolah menjadi apa sajakah pisang?

Menurut ahlinya, pisang dapat dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan penggunaannya, yaitu  pisang meja (banana) yang umum disajikan sebagai buah segar dan pisang untuk olahan (plantain) yang hanya enak dimakan setelah terlebih dahulu diolah menjadi berbagai produk makanan. Jenis pisang meja yang terkenal antara lain pisang Ambon Kuning, Ambon Lumut, Barangan, Emas, Lampung, Raja Bulu dan Raja Sere, sedangkan jenis pisang olahan yang terdapat banyak di pasaran adalah Kepok, Kapas, Nangka, Siem, Tanduk, dan pisang Uli. Jenis pisang lainnya yaitu pisang Batu dan pisang Klutuk yang banyak dimanfaatkan daunnya, karena buahnya banyak mangandung biji. Terdapat juga jenis pisang yang diambil seratnya yaitu pisang Manila dan abaca.

Dapatkah Anda membayangkan, jika pisang dapat menjadi pangan substitusi atau pangan pengganti nasi? Jika selama ini, Anda mengetahui pisang selalu dijadikan makanan pembuka/penutup (dessert), di wilayah bagian timur Indonesia pisang diolah menjadi salah satu makanan pokok pengganti nasi.

Maka muncul pertanyaan, apakah kandungan gizi pisang dapat memenuhi kebutuhan sama seperti nasi?

Jawabannya, tentu saja tidak. Kandungan energi pisang tidak sebesar kandungan energi yang dimiliki oleh nasi, namun kurang lebih dapat memenuhi kebutuhan kita jika dikonsumsi dengan jumlah yang tepat. Pisang juga mengandung kandungan potasium (kalium) yang cukup tinggi dibandingkan jenis buah lokal Indonesia lainnya, sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bagi Anda yang memiliki masalah dengan ginjal, namun dinajurkan untuk Anda yang bermasalah dibagian jantung. Selain itu, kandungan proteinnya juga terhitung rendah oleh karena itu, perlu dilakukan proses pengolahan  untuk menaikkan kandungan gizi pisang.

Selain diolah dengan cara digoreng dan direbus atau dibuat menjadi keripik, dodol, selai, dan sale (dikeringkan), secara tradisional penduduk wilayah Indonesia timur juga mengolah pisang menjadi sayur. Dengan tambahan beberapa jenis kelompok pangan lainnya, nilai gizi pisang dapat bertambah, bukan?

Secara modern, setelah menjadi tepung pisang tentu saja Anda dapat mengolahnya menjadi berbagai macam jenis produk. Semua bergantung selera dan kreasi Anda masing-masing. Anda dapat mengolahnya menjadi berbagai macam cake, pastel, dan roti yang dapat menggoda indera pengecap.

Selamat berkreasi.

-MWA Training & Consulting-

Cp: +6285310252992

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun