Mohon tunggu...
Alex Enha
Alex Enha Mohon Tunggu... pekerja di dunia telekomunikasi -

Teknisi sekaligus paranormal, member of @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Humor

Suka Duka PPG (Para Pencari Gratisan)

12 April 2012   05:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:43 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Ini crita gerombolan PPG di kantor ketika saya masih kerja di Jakarta. Ya namanya PPG, daya penciuman terhadap gratisan pasti diatas rata-rata, seperti daya penciuman anjing pelacak milik Polri. Wis gak usah lama-lama, kameraaaaa eksyeen.

Cerita pertama ini, saya hanya sebagai figuran, atau pemeran pembantu tambahan, tapi ya ndak trus mbantuin pegang kamera, pegel soalnya. Sore hari selepas kerja sekitar pukul 5, saya keluar dari kantor mau beli rokok. Sampai di lobby ketemu 2 ekor teman yang sedang merokok.

”Mau kemana, lo?”. ”Mau ke tempat pak haji, beli rokok”, sahut saya. ”Udah nggak usah, sini aja”, timpal teman saya sambil nawarin rokoknya. Dasa saya ini PPG akut dan mungkin daya penciuman gratisan saya yang terlatih, eh ada yang nawarin rokok, lha bak kucing nemu iwak peyek, langsung sergap tanpa pikir panjang. Saya kemudian bersama 2 teman saya itu merokok bersama rokok 432. Oh iya, 2 teman saya itu asalnya dari Bogor.

Sambil ngobrol kami mulai menikmati rokok yang ada. Belum seberapa lama menikmati obrolan, GM kami lewat. ”Mau bareng nggak lo?”, tanya GM kami, eh 2 ekor begundal ini langsung saja jawab serempak, ”Iya Pak”. Akhirnya 2 ekor teman saya ini dengan sukses pulang bersama GM saya dan saya ditinggal ngrokok sendirian. GM saya memang berasal dari Bogor sama seperti 2 ekor teman saya itu.

Teman saya sukses dapat tumpangan gratis sampai Bogor dan disopiri sendiri oleh GM, ”kapan lagi naik mobil disopiri GM kita hahahahaha”, begitu kata 2 ekor teman saya itu, dan hampir setiap hari mereka begitu, selama kurang lebih 2 tahun, bayangkeun sodara-sodara, 2 tahun. Kesimpulan ngawur saya, orang oknum asal Bogor itu mengidap PPG akut (lirik-lirik Mbak Dina dan Mas Erick).

Pelajaran dari cerita ini, jangan merokok dengan gratis di lobby kalau ndak mau ditinggal ngacir.

@@@

Kali lain, kami bareng-bareng pergi ke acara buka puasa bersama, kalau ndak salah tahun 2009. Acaranya nggak jauh dari kantor. Ada yang berangkat jalan kaki dan ada juga yang menggunakan mobil kantor. Ya kalau saya sih pilih naik mobil kantor, soalnya paginya saya hanya sahur bakwan dan air putih, takutnya mau dapat gratisan buka puasa malah pingsan di jalan kalau saya harus jalan kaki menuju tempat buka puasa bersama, kan nggak lucu?

Buka puasa pun dimulai dengan khidmat, cailah. Prosesi berlangsung diawali dengan makanan dan minuman manis, lalu sholat maghrib, baru kemudian makan besar berbagai hidangan. Saya dan teman-teman langsung menerapkan strategi sapu bersih, maklum PPG akut, yang PPG kambuhan dan PPG anyaran kelihatan masih malu-malu. Malu ambil makan bisa kelaparan, begitu prinsip kami sebagai seorang PPG sejati.

Acara yang ndak kalah seru adalah bagian terakhir yaitu pengundian doorprize atau hadiah pintu, halah. Sebagai PPG sejati kami sangat antusias mendengarkan pengumuman dari mbak-mbak MC yang manis. Ketika awal memasuki ruangan tadi memang kami dibagikan nomer yang akan diundi sekarang ini.

Telinga PPG saya akhirnya mendengarkan sesuatu yang indah, nomer saya dipanggil. Setelah kedepan, akhirnya saya mendapatkan sebuah hengpon yang belum smartphone, mungkin belum lulus UN jadi masih belum smart.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun