Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

8 Juta Tidak Cukup, Anda Ingin Gaji Berapa?

25 Juli 2019   14:49 Diperbarui: 26 Juli 2019   19:33 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Baru-baru ini kita dikejutkan dengan pernyataan berdana "Negatif" dari seorang alumnus perguruan tinggi ternama di Indonesia terkait dengan permasalahan gaji. Yang membuat miris adalah alumnus ini menolak untuk diterima disebuah perusahaan dengan gaji 8 juta yang dianggapnya terlalu kecil. Sejenak kita renungkan, apakah pantas sebagai seorang fresh graduate yang minim pengalaman dan belum teruji kualitas lapangan sepenuhnya menuntut demikian?

Padahal, di Indonesia ini masih begitu banyak para sarjana yang sangat menginginkan pekerjaan. Dilansir dari kadata.co.id, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kondisi ketenagakerjaan Indonesia. Data menunjukkan tingkat penggangguran terbuka (TPT) per Februari 2019 berjumlah 6,82 juta orang.

Terang  saja, dengan gaji 8 juta/bulan sebenarnya bisa mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Bayangkan saja, orang-orang seperti saya yang bekerja sebagai guru swasta hanya bergaji 800.000-1.000.000 perbulannya. Itupun masih banyak kawan-kawan yang gajinya dibawah saya.

Mereka terlihat sangat bersyukur, karena masih banyak sarjana lain yang sulit sekali mendapat pekerjaan.

Lalu, jika menimbang permisalan dengan gaji 8 juta, maka lembaga dapat mempekerjakan hingga 10 orang seperti saya. Alangkah bergunanya lembaga itu, mengurangi 10 orang pengangguran di Indonesia! Lagi-lagi kita harus merenungkan hal-hal berikut ini:

Kerja dulu baru upah

Nilai akademik yang tinggi tidak semata-mata menjamin kesuksesan dalam bekerja. Saat bekerja, seseorang akan dituntut untuk cepat beradaptasi dengan lingkungannya, memahami rekan kerjanya, memahami area dan bagian kerjanya, serta menikmati pekerjaannya.

Tidak sedikit fresh graduate yang "gagal" dalam adaptasi kerja sehingga malah menghambat lembaga pekerjaan itu sendiri, karena butuh bimbingan lebih lanjut.

Maka dari itulah, biasanya lembaga yang mengangkat pekerja memberlakukan sistem training terhadap pekerja pemula yang belum berpengalaman. Bisa 3 bulan, 6 bulan, atau malah 1 tahun. Dari training akan terlihat progress pekerja, apakah berkemajuan atau malah stagnan.

Jadi tidak heran jika sarjana fresh graduate agak susah mencari pekerjaan, karena perusahaan atau lembaga lainnya lebih mengutamakan pengalaman daripada sekedar nilai akademik.

Dari sinilah perusahaan/lembaga dapat menentukan berapa upah yang "layak" untuk pekerja. Lagi-lagi, upah diberikan sesuai kinerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun