Ketika tatapan mata menghujam kepadamu. Maka kau akan salah tingkah. Kau bisa saja akan terpaku. Kau bisa saja akan salah dalam melakukan gerakan. Kau akan luruh. Kau akan kalah. Kau akan menang apabila kau bisa mengendalikan diri. Kau konsentrasi. Kau menghilangkan egomu. Kau bersama dengan timmu saling menguatkan.
Paskibraka Lahat bersama unsur TNI Polri saling menguatkan sehingga ketika mereka berjalan memasuki lapangan upacara, aura semangat mereka memancar. Derap langkah dan ayunan tangan mereka membahana. Suasana hening pun terbentuk. Seluruh mata tamu undangan, peserta upacara dan penonton yang berada di Lapangan Seganti Setungguan Lahat pun tertuju pada pasukan pengibar bendera.
Begitupun ketika pembawa baki akan menerima bendera dari Bupati Lahat H Saifudin Aswari Riva'i semua mata pun mengarah kepada pembawa baki, Allika. Langkah Allika menaiki dan menuruni anak tangga pun menjadi pusat perhatian.
Begitupun ketika pasukan pengibar bendera bergerak ke tiang bendera untuk mengibarkan bendera. Ketegangan semakin memuncak. Bendera yang harus benar, merah dan putihnya ketika ditarik untuk dikibarkan. Bendera yang terbalik atau terlihat tak sempurna ketika disiapkan untuk dikibarkan akan terlihat jelas menjadi kegagalan bagi seluruh pasukan pengibar bendera.
Latihan yang tak henti bahkan menahan pedih ketika keringat bercucuran masuk ke mata terbayar sudah. Bendera lancar ketika dibuka oleh Paskibraka. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang.
Tahapan akhir, bendera yang dikerek naik harus tiba di ujung tiang, Â sama dengan berakhirnya Lagu Indonesia Raya. Helaan nafas yang ditahan pun lepas. PNS, TNI/Polri dan undangan serta masyarakat lega.
Suasana kemerdekaan. Suasana perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan. Sangat kentara di Lapangan Seganti Setungguan Lahat. Apalagi paduan suara SMU dan SMP Santo Yosep yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilakukan dengan khidmat.
Pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh Paskibraka Lahat tahun 2017 di Hari Kemerdekaan RI, tanggal 17 Agustus 2017 pun berlangsung lancar. Paskibraka ketika usai mengibarkan bendera dalam posisi siap terlihat senang dan terharu.
Haru itupun akhirnya pecahnya. Tangis bahagia meledak. Â Ada yang meledak menangis sambil berpelukan dengan pelatihnya.
Tinggal kita yang sudah menikmati kemerdekaan ini mengisinya. Isilah dengan kemanfaatan bagi diri, keluarga, masyarakat dan negara.
Inilah perjalanan panjang jalan Paskibraka yang tak akan terulang lagi. Â Tangisan ini sekali seumur hidup. Ini link tangisan itu.