Jika mengikuti Lembaran Negara Pemerintahan Hindia Belanda No 171 Tahun 1886, maka Kabupaten dan Kota Kupang, telah berusia lebih dari serstus tahun. Itu juga bermakna, secara khusus, Kabupaten Kupang merupakan Daerah Tingkat II yang lebih tua dari NKRI.
Sayangnya, 'ketuaan yang sudah uzur' tersebut, tak seiring dengan kemajuan masyarakat, ekonomi, sarana, prasarana, serta penunjang hidup dan kehidupan lainnya.
Bayangkan saja, dengan luas Kabupaten Kupang 5.431, 23 Km2 (4 pulau dan 21 pulau kosong), dan jumlah penduduk 304.548 jiwa (tingkat kepadatan 42 jiwa/km2), pendapatan per kapita hanys Rp.3.678.303,21 / tahun. Padahal, dengan luas wilayah seperti iu, Kab Kupang masih menyimpan potensi alam, ekonomi, sosial dalan rangka peningkatan Pendepatan Asli Daerah, serta perbaikkan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa waktu yang lalu, ketika saya bertanya kepada Balon Bupati Kab Kupang tentang 'ketidakmajuan' Kab Kupang, Jan Chr Benyamin atau populer dengan panggilan Onny, menjawab bahwa, "Ada banyak faktor penyebab." Hal tersebut antara lain,
- Tata Kelola pemerintah yang mungkin selaras dengan sikon dan kebutuhan masyarakat
- Cukup lama fokus pembangunan di Ibu Kota Kabupaten (dulu di Kupang), dan Pusat Kecamatan
- Lamban dan 'malasnya' birokrasi melayani investor
- Investor lari karena mekanisme birokrasi pemerintah
Pendapat Onny Benyamin, ada benarnya, misalnya, jika membandingkan tingkat kemajuan Kabupaten Kupang dengan wilayah lainnya.
Oleh sebab itu, menurut Onny Benyamin, "Kemajuan Pembangunan suatu daerah akan tercermin dari meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi dan memiliki karakter nilai budaya yang terlihat dari meningkatnya kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat serta tingkat kesejahteraan dari masyarakat."
Kemajuan tersebut, bisa diraih atau terjadi di Kabupaten Kupang jika  sasaran pembangunan  diarahkan kepada sasaran prioritas yang meliputi pendidikan dan budaya, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan. Jika rakyat makin pintar, maka mereka mampu  meningkatkan kreatifitas  untuk memperbaiki kualitas hidup dan kehidupan kearah yang lebih baik sehingga bisa mengelola alam dalam rangka mensejahterakan hidup dan kehidupannya.
Untuk mencapai kemajuan wilayah dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya, maka Pemimpin di Kabupaten Kupang harus memiliki tekad untuk membangun bersama-sama rakyat serta bersama-sama membangun. Oleh sebab itu dalam rangka mewujutkan tekat tersebut maka disusun Visi dan Misi untuk membangun Kabupaten Kupang yang sehat, sejahtera dan mandiri (SESAMA)
Visi dan Missi
Sebagai Kandidat Bupati dan Wabup Kab Kupang, Onny dan Thomas mempunyai Visi, Kab Kupang "Sehat, Sejahtera, dan Berbudaya" sebagai Tiga Tungku Utama Pembangunan.
Tungku Sehat Â
Sehat dimaksudkan terlaksananya pembangunan disegala bidang dengan menjadikan landasan pilar utama adalah Pembangunan SDM seutuhnya, dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat tanpa terkecuali, tanpa membedakan suku, Agama, Ras, maupun golongan, Profesi, Starata Sosial, yang mengacu dan mengedepankan pengarusutamaan Gender baik tua maupun muda. Pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana yang respresentatif bagi pemenuhan kebutuhan layanan publik serta sebagai dasar penopang peningkatan dan pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan.
Tungku Sejahtera
Yang dimaksud dengan sejahtera adalah untuk peningkatan kesejahtraan seluruh lapisan masyarakat melalui pembangunan yang berbasis ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada potensi dan kearifan lokal, serta mendorong tumbuhnya peluang usaha dan investasi yang memadai dengan mengedepankan nilai -- nilai keadilan dan pemerataan serta kepentingan untuk semua. Peningkatan produktifitas melalui inovasi teknologi yang didukung pembangunan infrastruktur perkotaan yang memadai untuk mendorong keunggulan kompetitif daerah sebagai kota dagang, Jasa dan transit.