Tentang Cuit Osamah Muhammad al-Suaibi
Entah angin jenis apa yang meniup dan masuk ke Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Osamah Muhammad al-Suaibi; tiba-tiba pada 2 Desember 2012, melalui akun Twitternya ia menulis, "Kegiatan pertemuan umat Islam di Monas kemarin merupakan reaksi atas pembakaran bendera di Garut sekitar sebulan lalu. Ormas pembakar bendera tersebut sebagai ormas yang menyimpang."
Cuitan seperti itu, tentu saja membuat publik, terutama institusi terkait, bereaksi keras. Misalnya,
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas,
"Kami mengharapkan klarifikasi dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi atas Unggahan tersebut. Organisasi kami telah disebutkan sebagai organisasi yang menyimpang secara aqidah dalam materi unggahan.
Osamah telah dengan sengaja menyebarkan fitnah dengan menuduh bahwa aksi pembakaran bendera dilakukan oleh organisasi yang sesat atau menyimpang. Padahal GP Ansor sudah memberikan sanksi kepada oknum yang melakukan pembakaran. Bahkan kami keluarga besar NU menyesalkan kejadian tersebut."
Kami dengan ini memohon kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, agar kiranya dapat menggunakan koresponden diplomatik yang ada, guna meminta klarifikasi dan permohonan maaf dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi sehubungan dengan materi unggahan dimaksud."
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Pemerintah harus menyampaikan nota protes kepada Kerajaan Arab Saudi dan memulangkan Osamah sebagai bagian dari sanksi atas tindakan yang gegabah dengan mencampuri urusan politik Indonesia"
Akibat lainnya adalah beberapa hari terakhir, Nitizen dengan satu nada, melakukan protes keras terhadap Sang Dubes. Mereka menyampaikan protes melalui meme, orasi, dan narasi yang 'menyerang' Sang Dubes agar tidak ikut campur dalam urusan Rakyat dan Bangsa Indonesia.
Sejumlah publikasi di WA, FB, Twitter, dan Insta Story juga menyampaikan hal yang sama; dan dengan nada keras meminta agar Pemerintah RI mengusir Sang Dubes dari RI. Ada juga wargenet yang menyatkakan bahwa, "Urus itu Khasogi yang kalian bunun, jangan ngatur dan usil dengan negeri kami."Â Nah