Mohon tunggu...
Nury Ajalah
Nury Ajalah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Investigasi Allan Nairn, Kudeta Jokowi atau Kudeta Panglima TNI?

26 April 2017   03:46 Diperbarui: 26 April 2017   13:00 3109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: idnusa.com

Kehebohan hasil investigasi Allan Nairn, seorang jurnalis asal Amerika Serikat tak henti-hentinya redam diperbincangkan publik. Publik terpecah belah akibat pernyataan Allan tersebut. Bayangkan, semua tokoh kenamaan dunia maupun Indonesia dituduh terlibat dalam gerakan konspirasi makar. Sebuah gerakan yang ingin menggulingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Di saat orang bilang bahwa hasil investigasi Allan itu ngeri dan patut diklarifikasi, saya hanya tersenyum lebar mendengarnya. Menahan tawa sambil bertanya, benarkah segerombolan orang itu akan berbuat makar? Nggak buang-buang waktu, gitu?

2017-2018 itu tahun politik, cuy. Daripada lelah mengerahkan massa untuk makar, lebih baik nyiapin massa dan strategi untuk bertarung di 2019 nanti. Setelah berhasil berbuat makar, memang mereka mau mimpin Indonesia dengan kurun waktu hanya satu tahun atau bahkan kurang? Yakin terpilih lagi jadi presiden setelah berhasil makar? Hati-hati nasibnya kayak Bu Megawati. Maka dari itu, bagi saya, sangat tidak mungkin jika sejumlah nama tokoh yang disbebut Allan Nairn itu akan berbuat makar. Buang-buang waktu saja.

Lantas, apa maksud dan tujuan Allan dengan hasil investigasinya yang hingga menggegerkan publik itu?

Nah, pertanyaan inilah yang jarang terbesit dalam benak sebagian orang. Menurut saya, ada 3 target di balik hebohnya hasil investigasi Allan Nairn.

Pertama, Perlu diketahui, Pilkada serentak 2017 ini, sebagai partai pemenang dan pemegang tampuk kekuasaan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) banyak menelan kekalahan di berbagai daerah. Kalah di 44 daerah atau sekitar 43, 6 persen dari 101 provinsi, kabupaten, dan kota yang menggelar Pilkada. Ke-44 daerah tersebut belum termasuk Jakarta, bila dihitung dengan Jakarta maka berjumlah 45 daerah. Silahkan lihat daftar kader PDIP yang keok dalam Pilkada serentak tahun ini, di sini.

Bisa dibayangkan, sebagai partai penguasa dan pemenang pemilu 2014, PDIP menelan kekalahan serentak dan berjamaah sebanyak itu. Betapa malunya Bu Mega atas hasil prestasi buruk ini. Tak hanya di daerah-daerah, di Ibu Kota pun PDIP keok dan tak mempu bertempur. Jumlah ini sangat jauh terpuruk bila dibanding dengan Partai Demokrat saat berkuasa kemarin.

Nah, akibat dari kekalahan PDIP secara serentak dan berjamaah inilah, lahir sebuah asumsi bahwa hal ini erat kaitannya dengan hasil investigasi Allan Nairn yang entah benar atau tidaknya itu. Tak kuasa menanggung malu, dicarilah apa penyebab kekalahan tersebut. Ternyata kekalahan tersebut akibat kuatnya partai oposisi di berbagai daerah. Untuk menutupi keterpurukan prestasi PDIP tahun ini, dibuatlah isu terkait makar melalui mulut Allan Nairn.

Dugaan ini bukan lah tanpa alasan. Perlu diketahui kembali, Allan Nairn memang kerap membuat heboh rakyat Indonesia ketika sebelum, sedang, dan bahkan setelah event Pemilu. Pada 2014 lalu, Allan juga pernah membuat heboh rakyat dengan hasil investigasinya terkait seluk-beluk Prabowo pada tahun 2001. Begitu juga dengan saat ini, ia kembali membuat heboh masyarakat dengan hasil investigasinya tentang kelompok yang menurutnya akan berbuat makar.

Pertanyaannya, kemana Allan Nairn saat Prabowo berpasangan dengan Megawati di Pilpres 2009 melawan SBY-Boediono? Padahal, hasil investigasi Allan itu tahun 2001. Lama sekali nunggu 13 tahun (2001-2014) untuk berteriak menghebohkan publik terkait masa lalu Prabowo. Kenapa tidak berteriak saat Megawati berpasangan dengan Prabowo di Pilpres 2009 lalu? Aneh bukan?

Kedua, Dalam hasil investigasi Allan Nairn, ada banyak nama tokoh yang disebutkan. Mulai dari Donald Trump, Munarman, Habib Rizieq, Hary Tanoe, Prabowo hingga Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo. Pertanyaannya, mengapa seorang Jendral Gatot Nurmantyo yang kesetiaannya terhadap NKRI tidak dapat diragukan lagi juga disebut dan dituduh oleh Allan akan berbuat makar?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun