Mengkuti  kegiatan Kompasiana Blogshop, kemarin ( Senin, 16/7/2012) di @america,  Jakarta, terbilang sangat seru dan interaktif. Walaupun native speaker, Melinda (Mindy) J. McAdams, seorang profersor jurnalisme online universitas Florida, AS, yang menjadi pembicara tunggal malam itu,  mampu berinteraksi dengan baik---meski ada beberapa peserta yang  mengeluhkan terkiat penggunaan bahasa Inggris dalam presentasinya.Â
Sebagai pakar jurnalisme online,  Mindy paham betul bagaimana membuat berita dan memberikan keterangan  tambahan sebagai pendukung informasi. Walaupun yang dia paparkan lebih  banyak ke persoalan foto jurnalistik, yang mengharuskan seorang reporter  tidak memanipulasi foto dalam sebuah berita. Apa yang dipaparkan Mindy  belaku untuk seluruh jurnalis bahkan jurnalis atau reporter warga  sekalipun!Â
Ada satu materi yang menyedot perhatian saya, yakni  tentang teknik wawancara narasumber untuk mendapatkan suatu infomasi  atau berita. Salah satu poin dalam teknik wawancara tersebut adalah  berikan waktu luang kepada narasumber untuk berbicara secara menyeluruh,  jangan memotong komentar atau pernyataan narasumber.Â
Sebagai  reporter kita wajib mendangarkan dan merekam---melalui catatan kecil  ataupun rekeman audio. Saya sangat tergelitik dengan poin ini karena  saya pernah mengalami masa-masa seperti itu saat mewawancarai narasumber  dalam sebuah tugas liputan. Ceritanya begini, ketika itu saya  menghadiri sebuah acara di Jakarta yang dihadiri banyak tokoh politik  dan budaya. Ini kesempatan baik bagi seorang reporter untuk mendapatkan  banyak bahan berita. Sebelum berakhirnya acara tersebut, saya sudah  menyiapkan beberapa pertanyaan untuk diajukan kepada beberapa narasumber  yang ingin saya wawancarai terkait isu terkini yang sedang merebak di  masyarakat.Â
Di akhir acara, saya mendatangi salah satu tokoh yang  sudah saya jadikan target sejak awal. Ketika itu, narasumber tersebut  siap untuk langsung saya wawancarai. Di tengah proses wawancara, saya  melihat target narasumber kedua saya beranjak keluar dari tempat acara.  Paniklah saya saat itu, karena tidak mau kehilangan bahan berita  lainnya. Alhasil, wawancara yang sedang berlangsung berjalan  tergesa-gesa, akibat saya kerap memotong pembicaraan narasumber pertama  saya dan langsung mengajukan pertanyaan selanjutnya.Â
Sebenarnya,  saat itu saya ingin meminta izin kepada narasumber pertama tadi untuk  membuat janji wawancara terlebih dahulu dengan narasumber kedua, tapi  saya urungkan karena terucap dari mulut narasumber pertama bahwa ia  tidak bisa berlama-lama dan harus meninggalkan tempat acara.Â
Tanpa diduga, diakhir proses wawancara, narasumber pertama itu bilang kepada saya, "Kasih waktu saya untuk menjawab atas pertanyaan yang Anda ajukan!,",  katanya sambil tersenyum menyindir. Saat itu saya tidak menyadari apa  maksud yang dikatakannya. Baru setelah saya mewawancarai narasumber  kedua yang akhirnya juga berjalan tergesa-gesa, saya menyadarinya.Â
Perasaan  panik dan kasus memotong pembicaraan saat wawancara  sangat mungkin  terjadi kepada setiap reporter ketika berada dalam kondisi waktu yang  sempit. Tapi, apa yang dikatakan Mindy dalam ceramahnya, semalam juga  sangat mungkin dialami. Hal itu terbukti dan saya alami sendiri! Pesan  dari Mindy sangat sederhana, hargailah narasumber anda, seperti dia  menghargai tiap butir pertanyaan yang anda ajukan! Dan jangan lupa,  sabar dan jangan serakah!