Sarampa nama salah satu penyakit yang mirip campak tapi penyakit ini bukan campak ya. Sarampa adalah nama yang dikenal orang Sulawesi untuk jenis penyakit ini. Jadi, penyakitini nama lainnya adalah Exanthema Subitum atau disebut Roseola Infantum (sixth disease), penyebab penyakit ini adalah Human Herpes Virus6 ( Â HHV- 6). Semua bayi lahir mempunyai anti HHV-6 bawaan dari ibunya (Maternal Antibodi) yang hanya bertahan sampai umur 4 bulan setelah lewat umur 4 bulan berangsur menurun sehingga bayi rawan terinfeksi. Hampir semua bayi umur 6 bulan sudah pernah terinfeksi HHV 6. Selain HHV-6 Exanthema Subitum juga disebabkan human herpes virus 7 ( HHV-7).
Transmisi infeksi HHV-6 dan HHV-7 belum jelas, banyak dugaan infeksi virus pada bayi karena penyebaran horizontal dari orang tua atau nosokomial yang terjadi dalam pelayanan kesehatan.
Penyakit ini bisa menyerang bayi hingga dewasa, tapi lebih sering terkena pada bayi hingga anak balita. Biasanya ada waktu-waktu tertentu sehingga banyak orang menderita penyakit ini. Diantaranya karena daya tahan tubuh menurun, lingkungan yang tidak sehat, asupan gizi yang kurang, kebiasaan mengonsumsi makanan yang kurang bersih. Gejala penyakit ini seperti demam, munculnya ruam pada kulit, bercak merak pada langit-langit mulut, biasanya berlangsung hingga 1 minggu. Menurut orang Sulawesi atau kebayakan orang selatan (Sulawesi Selatan) mereka memberikan air kelapa dan kasumba turate. Kasumba turate ini adalah obat tradisional yang digunakan untuk menyembuhkan sakit sarampa. Ruam pada kulit akan terasa gatal biasanya selain diberikan air kelapa dan kasumba turate ada juga minyak cowa yang digunakan untuk meringankan rasa gatal akibat ruam pada kulit.Â
Banyak orang tidak mengetahui gejala Sarampa ini, kadang Sarampa disamakan dengan penyakit campak. Pendidikan kesehatan mengenai Exanthema Subitum atau Sarampa masih sangat kurang, Â dengan melakukan penyuluhan juga kunjungan keberbagai sekolah untuk mengenal lebih mengenai penyakit ini. Perlu adanya dukungan dari bergai pihak seperti Puskesmas dan Sekolah untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan dengan melakukan pendidikan kesehatan serta penyuluhan agar pelajar dan masyarakat tahu bagaimana upaya pencegahan hingga apa saja yang dilakukan ketika penyakit ini menyerang salah satu anggota keluarga kita.Â