Hampir bisa dipastikan,bahwa kawasan Asia tenggara yang sebelumnya dijadikan sebagai suatu kawasan bebas dari senjata nuklir ,damai dan neutral itu kelihatannya mulai terancam oleh negara adidaya yang memindahkan konflik mereka dari Eropa ke Asia Timur raya.
Seiring dengan meningkatnya perekonomian turut pula mendongkrak anggaran pertahanan di berbagai negara Asia yang menunjukkan suatu peningkatan yang signifikan,sehingga telah mengundang kehadiran permanen Paman Sam di kawasan tersebut.
Kehadiran Paman Sam di Darwin dan Pulau Cocos,Australia yang tentu saja terkait langsung dengan konteks persaingan ekonomi,politik dan militer di kawasan Asia Timur itu.Peraiaran laut China selatan di klaim oleh berbagai negara kawasan tersebut,seperti China,Taiwan,Pilipina,Brunei Darussalam,Vietnam .Sementara itu sedikit ke utaranya terdapat teritorial yang diklaim oleh Jepang dan China,atau Jepang dan Rusia selain di kawasan panas semenanjung Korea.
Perlombaan senjata juga terus terjadi di kawasaan tersebut,beberapa hari lalu India sukses melakukan ujicoba peluru kendali Agni V yang mampu menjelajah sekitar 5000 kilometer,sehingga  bisa menjangkau Beijing ataupun Shanghai .Sekarang latihan militer besar-besaran sedang berlangsung antara pasukan dari negara Pilipina dan AS ,yang di rencanakan akan berlangsung satu pekan lamanya.
Namun demikian latihan militer Paman sam-Pilipina ditanggapi oleh Beijing dengan hal serupa melakukan latihan militer besar-besaran  dengan Moskow,menyebabkan kawasan Asia Timur kelihatannya semakin tegang seiring semakin meningkatnya persaingai militer di kawasan.Paman Sam juga kelihatannya semakin sering melakukan  latihan militer dengan Korea selatan,Jepang .
Konflik antara Beijing dan Manila diperairan Laut China Selatan yang sempat memuncak minggu lalu , dan sekarang  semakin tegang dengan keikutsertaannya Paman Sam dalam latihan militer bersama pasukan Pilipina.Hal ini tentu saja semakin meningkatnya ketegangan antara China-AS di kawasan Asia Timur dan Asia tenggara.
Mengamati perkembangan kostalasi ekonomi,politik  dan militer kawasan itu tentu akan mengancam kedamaian dan stabiltas  di ASEAN ,apalagi persengketaan territorial tersebut juga banyak melibatkan negara negara  anggota ASEAN .Jika sengketa sesama negara anggota ASEAN kemungkinan besar bisa diselesaikan secara damai selaras internal ASEAN,tetapi sekiranya melibatkan Paman Sam,Rusia,China dalam sengketa di kawasan itu sangat berbahaya karena akan mengancam keamanan internasional.
Dalam konteks ini posisi Indonesia sangat strategis,sehingga jika rejimnya seperti sekarang ini yang sangat lemah daya negoisasinya akan tergencet oleh konflik tersebut.Sebaliknya sekiranya Indonesia sebagai satu negara yang kuat dan berpolitik "Bebas Aktif" yang baik dengan semua negara yang berkonflik maka posisi semacam itu bisa digunakannya untuk menjembatani dan mengentaskan berbagai konflik itu secara damai.