Setelah bertemu dengan SBY pada tanggal 27 Juli 2017 (kok sama ya tanggalnya dengan Peristiwa penyerbuan kantor PDI Kubu Megawati yang tak diakui Soeharto waktu itu yang dikenal dengan nama Kudatuli, )secara berkelakar, Prabowo mengatakan bahwa intel SBY masih jalan karena tahu kegemarannya adalah menyantap nasi goreng pedas. Kata Prabowo:" Kalau Sudah menyantap nasi goreng pedas, Pak Prabowo pasti setuju..". Cuman Prabowo tak menjelaskan lebih lanjut apanya yang disetujui dalam pertemuan itu: apakah soal adanya abuse of Power di pemerintahan saat ini? Ataukah soal akan koalisi di Pilpres 2019? Lagi-lagi tak dijelaskan.
Kemudian saya bukabuka media sosial dan berbagai situs online. Ada tulisan yang menarik yang mengulas ketidakkonsistenan Prabowo. Dulu dia menuduh Presiden Jokowi adalah petugas partai dan presiden boneka. Tetapi sekarang kok mengatakan Presiden Jokowi melakukan abuse of power? Masak Presiden yang lemah bisa melakukan abuse of power? Lalu ada komentar yang berbunyi"..Mungkin Pak Prabowo terlalu banyak makan nasi goreng pedas..." Hahaha..
Lalu saya iseng berselancar di dunia maya untuk mencari dampak negatif bagi kesehatan kalau terlalu banyak makan nasi goreng pedas. Apakah ada dampak bahwa seseorang menjadi pelupa. Tapi ternyata dampak negatif makan nasi goreng pada umumnya adalah: meningkatkan berat badan, tekanan darah tinggi, jantung, dan kanker. Sedangkan rasa terlalu pedas dalam makanan pada umumnya akan menyebabkan penyakit maag atau asam lambung tinggi. Jadi tidak ada dampak makan nasi goreng terlalu pedas bisa menyebabkan pelupa. Hehehe, ini cuman tulisan iseng lho...
