Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Politik

FPI vs GMBI: "Dark Justice"

16 Januari 2017   23:23 Diperbarui: 16 Januari 2017   23:56 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih ingat film Dark Justice? Film ini menceritakan tentang kelompok penegak hukum muda yang tak puas dengan hukum formal. Seringkali dalam persidangan si penjahat tak terbukti secara formal sehingga bebas. Sekumpulan hakim dan jaksa muda lalu membentuk kelompok rahasia yang ingin menegakkan keadilan di luar sidang. Artinya ketika penjahat yang sebenarnya secara kasat mata melakukan kejahatan berat tetapi karena bukti formal tak cukup maka dibebaskan akan "dilenyapkan" secara misterius. Ketika sidang memutuskan seorang penjahat bebas aka sekelmpok penegak hukum muda itu akan bersidang secara rahasia untuk kemudian memutuskan pakah si penjahat yang bebas itu akan dilenyapkan atau tidak. Jika keputusannya ya, maka penjahat itu akan ditembak secara misterius.

Lalu saya melihat, tetapi ini mungkin analisis yang tak serius dan mungkin tak ada faktanya, hal itu mirip dengan bentrokan FPI dan GMBI baru-baru ini. FPI ini meskipun kerap membuat onar dan menganut garis keras tak pernah hukum formal dan positif indonesia berhasil mnghukumnya dan bahkan membubarkannya. Lalu adalah GMBI yang konon merupakan binaan seorang Kapolda. Mungkinkah ini sengaja memang untuk melawan FPI yang kebal terhadap hukum formal? Mudah-mudahan jawabannya tidak. MUngkin sekelompok masyarakat yang tergabung dalam GMBI merasa sudah tak tahan lagi terhadap aksi FPI. Mereka seolah memperingatkan:" Emangnya lu aja yang bisa begitu? Gua juga bisa nih". Jadi FPI menurut saya perlu justru mawas diri dengan serangan GMBI ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun