Mohon tunggu...
Dahrun Usman
Dahrun Usman Mohon Tunggu... Essais, Cerpenis dan Kolomnis -

Manuisa sederhana yang punya niat, usaha dan kemauan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Eksistensi Forum Sunda Ngumbara

11 Agustus 2017   10:00 Diperbarui: 11 Agustus 2017   10:03 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Para perantau asal Jawa Barat dan Banten yang tinggal di luar Provinsi Jawa Barat maupun di luar negeri kini mempunyai satu organisasi, Forum Komunikasi Masyaraklat Tatar Sunda Pangumbaraan (Forum Sunda Ngumbara). Forum Sunda Ngumbara dideklarasikan dan kepengurusannya dikukuhkan di Kuta, Bali, Sabtu 14 Februari 2015. Dengan begitu seluruh warga Jabar yang merantau bisa terlindungi serta bisa dibantu agar kondisi ekonominya terus meningkat.

Sebagai etnis terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa, maka sangat penting menyatukan ideology cultural dalam wadah Forum Sunda Ngumbara. Bukan untuk menyatakan eksistensi Sunda, menonjolkan primordialisme atau etnosentrisme kesundaan tetapi lebih kepada kesadaran kultural bahwa urang sundamempunyai potensi, kekuatan, peran dan kekayaan khasanah yang besar dalam pembangunan NKRI. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan  mengatakan Suku Sunda adalah etnis terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa dengan sekitar 45 juta orang berada di dalam suku itu.

Kontribusi urang sundajelas, sebelum kemerdekaan RI banyak tokoh Jawa Barat yang berperan di kancah nasional seperti Moh. Toha, Ir. H. Djuanda, KH. Zainal Mustofa sampai pada pasca proklamasi ketika putera terbaik Jawa Barat Umar Wirahadikusumah menjabat sebagai wakil presiden RI ke-4. Kita mengenang Ir H Juanda dengan Deklarasi Djuanda sebagai bapak  maritim Indonesia dan Otto Iskandardinata salah satu pejuang gigih melawan kolonialisme Belanda yang lahir di Bojongsoang. Bahkan menurut Ahmad Heryawan 80 persen pergerakan yang bersifat nasionalis dan agamis di Indonesia lahir di Bandung.

Ketua Umum Formas A. Jaka Bandung mengatakan deklarasi ini sekaligus sebagai perayaan ulang tahun Paguyuban Urang Sunda di Bali ke-7, yang bertujuan untuk menyatukan semua Suku Sunda yang merantau di luar Jawa Barat dan di luar Indonesia. Forum Sunda Ngumbara lahir setelah para perwakilan paguyuban di 23 provinsi melakukan musyawarah nasional yang menyepakati pembentukan Pengurus Besar Forum Komunikasi Masyarakat Tata Sunda Pangumbaraan periode 2015-2019. Terpilih sebagai Ketua Umum A. Jaka Bandung dan Sekjen Dr. Muhammad Iqbal dan  Gubernur Jabar duduk sebagai Ketua Dewan Pembina, wakil ketua oleh Gubernur Banten, dan sekretaris dijabat Sekretaris Daerah Provinsi Jabar. Ditetapkan pula anggota Dewan Pembina, antara lain, Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jabar, dan Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan.

Makna Tersirat

Salah satu pesan moral dan kultural yang bisa kita tangkap dari pembentukan Forum Sunda Ngumbara adalah piwuruk saur sepuhbahwa salah satu dogma dan perlambang silaturahmi masyarakat Jabar adalah piranti hidup Silih Asih, Asah jeung Asuh.Transformasi sosio-politik terhadap piwurukini adalah "kedaulatan politik" masyarakat sunda yang termaktub dalam slogan Sunda tiasa kahiji mun ngahiji, Sunda moal kahiji mun teu ngahiji.Makna tersirat di dalamnya bukanlah kampanye politik praktis, tetapi lebih pada spirit persatuan dan kesatuan dalam meningkatkan kepercayaan diri urang sundabahwa "kita" mampu untuk menjadi yang terbaik.

Pembentukan Forum Sunda Ngumbara dan slogan ini juga bukan sebuah kegelisahan atas dominasi sebuah etnis tertentu dalam konteks ke-Indonesiaan, tetapi lebih kepada motivasi kultural bahwa "kita" mampu. Mampu untuk memimpin Indonesia bahkan mampu untuk memimpin "dunia" sebagai satu kesatuan Suku Bangsa yang siap hidup berdampingan dengan penuh kedamaian.

Sedangkan secara politik jelas bahwa akar ideologis budaya sunda adalah akar lahirnya kebangsaan Indonesia yang ditujukan Kota Bandung sebagi kota kelahiran beberapa organisasi kebangsaan. Masyarakat Jawa Barat atau urang sundaternyata mampu banyak melahirkan para tokoh di tingkat nasional yang siap menerima tongkat estafet dari pemimpin sebelumnya, syaratnya jelas; ngahiji (bersatu). Masyarakat Jawa Barat tentu sangat berharap tokoh terbaiknya ke depan mampu menjadi Presiden RI dan menjadi nahkoda NKRI asalkan semua bersatu padu satu suara. Kalau urang sundayang jumlahnya mencapai 45 juta bersatu menyuarakan satu putera terbaiknya untuk memimpin Indonesia, secara politik akan menjadi kekuatan yang sangat dahsyat dan diperhitungkan.

Walaupun hal itu menjadi salah satu makna tersirat dalam konteks ke-Indonesiaan, tetapi yang lebih penting dari tujuan didirikannya Forum Sunda Ngumbara adalah menjalin silaturahmu dan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan urang sundadi perantauan. Meminjam istilah diaspora,maka ini adalah semacam "diaspora urang sunda" di seluruh wilayah NKRI dan bahkan di luar negeri bahwa kita harus bersatu demi masa depan Jawa Barat khsususnya yang lebih maju dan Indonesia pada umumnya. Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun