Mohon tunggu...
Nur Hayati
Nur Hayati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Yuk, Cek Kelayakan Air Sumur Kita Sebelum Diminum!

25 Maret 2017   15:31 Diperbarui: 26 Maret 2017   22:00 31006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah anda pernah khawatir dengan air minum yang berasal dari sumur aman untuk dikonsumsi? Apa anda tahu resiko terhadap kesehatan ? Air tidak luput dari kehidupan kita sehari-hari dan merupakan sumber kehidupan manusia untuk bersih-bersih, memasak, bahkan untuk minum. Kita sangat bergantung dengan air karena air adalah kebutuhan dasar yang merupakan kunci utama semua sistem kehidupan. Namun sadarkah bahwa air yang selama ini dikonsumsi dapat mengancam kelangsungan hidup kita. 

Air yang kita konsumsi setiap hari yang bersumber dari alam biasanya sudah tercemar. Namun kadang banyak yang tidak menyadari keberadaan unsur berbahaya yang mungkin dapat mengganggu dan merusak kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Pernahkah terfikir untuk menanggulangi atau paling tidak mencegah orang-orang terdekat kita agar tidak salah memilih air mana yang dapat dikonsumsi dan yang mana yang harus dihindari.

Kualitas dan peluang tercemarnya air sumur bervariasi dari satu tempat dengan tempat yang lain. Umumnya semakin dalam sumur, semakin baik sumber air tersebut. Air sumur mungkin mengandung beberapa zat pencemaran alami, meski tanpa adanya kegiatan manusia. Pencemaran alami dapat berasal dari berbagai kondisi dalam tanah. Apakah pencemaran ini berpengaruh terhadap kesehatan, tergantung pada jumlah pencemaran yang ada di dalamnya. 

Selain itu, air sumur juga dapat tercemar karena faktor manusia. Seperti: sistem penyimpanan kotoran atau septitank yang kurang memperhatikan tata letaknya telah kita ketahui perumahan dikota besar seperti jakarta ini sudah sangat padat bahkan antar rumah satu dengan yang lain tidak berjarak, pembuangan dan penyimpanan limbah yang lokasinya tidak sesuai.

Tercemarnya air tersebut mengandung unsur berbahaya didalamnya, seperti unsur Pb (timbal), Fe (besi), kapur, bakteri dll. Unsur-unsur yang terkandung dalam air apabila kandungannya melebihi ambang batas normal yang disyaratkan berarti kandungan air tersebut menjadi unsur yang membahayakan bagi kesehatan. 

Secara kesat mata Pb (timbal) dalam air tidak dapat dilihat kecuali dengan penelitian laboratorium. Sedangkan air yang mengandung Fe (besi) di dalamnya dapat terlihat oleh kesat mata. Indicator air yang mengandung Fe (besi) dari baunya seperti bau karat, sedangkan untuk warnanya air yang mengandung Fe (besi) bila didiamkan secara perlahan akan berubah warna menjadi kuning dan timbul endapan berwarna kecoklatan seperti warna besi berkarat. Semakin cepat perubahan air maka dapat dipastikan kandungan Fe (besi) dalam air tersebut semakin tinggi.

Air yang mengandung unsur Fe (besi) didalamnya tidak dapat digunakan untuk mencuci apalagi dikonsumsi, karena sangat membahayakan kesehatan apabila masuk kedalam tubuh. Air yang mengandung Fe (besi) bila digunakan untuk mencuci baju berwarna putih maka baju itu akan berubah warna menjadi kuning, serta menyebabkan dinding bak penampung air menjadi kuning. 

Jika terkena bagian luar tubuh tidak ada bahaya yang cukup serius, sedikit kemungkinan terjadi iritasi kulit. Menurut sejumlah hasil penelitian air yang mengandung Fe (besi) bila dikonsumsi akan menimbulkan rasa mual, dalam dosis besar dapat merusak dinding usus, gangguan pada ginjal, dampak terburuk dari kandungan Fe (besi) dalam air minum adalah dapat menurunkan intelegensi (IQ).

Lalu bagaimana cara mengetahui bahwa air layak dikonsumsi atau tidak ? pemerintah sendiri telah mengatur standar air layak minum tersebut didalam peraturan Menteri Kesehatan (permenkes no.492/MENKES/PES/IV/2010) tahun 2010. 

Mengatakan air yang sehat atau yang layak konsumsi harus memenuhi syarat fisik, kimia, dan mikrobiologi. Secara fisik air yang sehat adalah harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Secara kimia air yang sehat adalah kadar pH-nya netral (7) dan kandungan mineral-mineral tertentu memenuhi batasan syarat mutunya. Sedangkan secara mikrobiologi, air yang sehat adalah tidak mengandung mikroba penyebab penyakit, seperti bakteri E.coli yang bisa mengakibatkan diare dan bakteri salmonela. Kedua bakteri ini biasanya terdapat dalam kotoran atau tinja manusia.

Pengujian sederhana kualitas air sehat atau tidak !

  • Air yang diuji dimasukkan ke dalam gelas kemudian tutup. Lalu diamkan 5-10 hari. Setelah itu, anda bisa melihat apakah ada perubahan warna atau tidak. Jika warna air berubah atau terdapat gumpalan putih atau hijau, maka air tersebut kurang baik secara biologis. Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari bahkan lebih. Semakin cepat terjadinya perubahan warna atau adanya gumpalan semakin tinggi kadar mikro organisme atau bakteri berbahaya yang terdapat di dalam air tersebut.
  • Untuk mengetahui kandungan kapur di dalam air sumur dapat dilakukan pengujian sebagai berikut : air yang diuji ditambahkan dengan detergen, jika air sulit berbusa maka air tersebut merupakan air yang mengandung kapur didalamnya. Selain dengan cara tersebut dapat juga dilakukan pengujian dengan cara memasak sampel air yang diuji, air yang mengandung kapur akan menyebabkan kerak berwarna putih pada dasar panci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun