Mohon tunggu...
Nova Yulfia
Nova Yulfia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Seorang Emak Penulis yang menjadikan hobi menulis sebagai profesi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Takuti Anak-anak Anda Mengenai Info Gempa!

3 Agustus 2019   00:54 Diperbarui: 3 Agustus 2019   04:43 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : kumparan.com

Informasi gempa bumi yang mengguncang Provinsi Banten dan sekitarnya pada Jumat malam (02/08/2019), tepatnya pukul 19.00 WIB, kemarin, sempat membuat masyarakat yang tinggal di sekitarnya merasa khawatir. Menurut informasi dari BMKG, kekuatan gempa tersebut mencapai 7,4 SR.

Getarannya tidak saja terasa di sekitar kota Banten, namun juga menyebar di kota-kota yang berada tidak jauh dari Banten, seperti Jakarta. Titik gempa yang berada di 7,54 LS dan 104,58 BT atau 147 km barat daya Banten berada di kedalaman 10 km. Bahkan pihak BMKG langsung menggelar keterangan pers di layar televisi, guna memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat luas. Sebab, banyak kabar yang beredar gempa yang melanda Banten ini berpotensi tsunami.\

Hal ini tentu saja menimbulkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat kita jika mendengar isu mengenai tsunami. Sebab, masih lekat dalam ingatan kita semua bagaimana  bencana tsunami, gempa yang berasal dari laut itu, menyapu bersih kawasan pantai barat pulau jawa, pada akhir tahun 2018 lalu. Dari tragedi tersebut menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit dan menyisakan kepiluan yang mendalam bagi para keluarga korban.

Sekian lama tayangan bencana itu menghiasi layar televisi dan memborbardir sosial media. Dimana berita tersebut tidak hanya disaksikan oleh penonton dewasa, namun juga ditonton oleh anak-anak.

Terkadang kita sebagai orangtua lupa, bahwa informasi yang ditayangkan di televisi serta kabar berita yang berasal dari media sosial mengenai bencana gempa ini pun bisa memberikan dampak terhadap psikologis anak. Misalnya ketika ada tayangan bencana gempa tsunami dulu yang menelan korban jiwa. Dan tayangan itu diulang-ulang disiarkan di media. Bukan tidak mungkin anak-anak kita akan terpapar rasa takut dan trauma.

Lantas bagaimana sebaiknya kita sebagai orangtua memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang informasi mengenai bencana gempa yang kerap melanda negeri kita akhir-akhir ini?

Berikut ini ada 5 cara kita mengkomunikasikan mengenai informasi bencana gempa kepada anak:
1. Ada baiknya batasi anak untuk menonton tayangan mengenai berita-berita bencana alam sebelum mereka memahami betul apa dan bagaimana tentang bahaya gempa. Namun alangkah lebih baik lagi jika orangtua mendampingi dan mengawasi anak saat menyaksikan berita semacam itu.

2. Berikan penjelasan sebaik mungkin dengan formulasi bahasa yang mampu diserap anak tentang bagaimana kejadian bencana gempa yang mereka saksikan. Sebisa mungkin orangtua menggunakan ilustrasi yang mudah dipahami agar ia mengerti. Misalnya menjelaskan tentang adanya letusan gunung yang berakibat goncangan gempa dan pergeseran tanah. Lebih baik lagi jika si kecil sudah usia sekolah dasar, Anda bisa menjabarkannya dalam konteks mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang membahas mengenai bencana alam.

3. Jadikan momen itu sebagai bahan diskusi dan pembelajaran diri bersama. Kadangkala, cara pandang anak-anak mengenai sesuatu hal yang mungkin  saja mengerikan bagi orang dewasa, bisa jadi didalam pikiran mereka sangat sederhana. Misalnya, ajak mereka semakin mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.

Katakan padanya; "jika kamu tidak menyayangi alam, maka alam pun bisa murka terhadap kita." Percayalah, berdiskusi dengan anak, secara tidak langsung Anda sudah mengajak mereka untuk mengembangkan pola pikirnya. Dan ini sangat berpengaruh bagi bagi tumbuh kembang psikologisnya.

4. Memberikan penjelasan cara melindungi diri ketika gempa terjadi. Setelah anak memahami tentang situasi dan gambaran mengenai gempa, ajari juga mereka bagaimana untuk melindungi dirinya. Misalnya ketika gempa ia harus segera berlindung di bawah meja supaya tidak terkena reruntuhan bangunan. Dan bila sudah berhenti segera berlari keluar rumah guna menghindari gempa susulan. Tidak lupa katakan pada anak Anda untuk membawa barang-barang seperlunya saat pergi menyelamatkan diri.

Ajak dan ingatkan selalu anak kita untuk senantiasa berdoa dimanapun berada, supaya terhindar dari segala bahaya. Jadi, walaupun bencana alam seperti gempa, meletus gunung merapi kerap mengintai negeri ini, kita para orangtua telah mempersiapkan anak untuk selalu siap siaga menghadapi kemungkinan terburuk sekalipun.

Nah, marilah kita mempersiapkan si kecil untuk mengerti tentang bencana gempa melalui edukasi dari Anda sebagai orangtua. Supaya kita semua senantiasa siap siaga akan bahaya yang mungkin saja terjadi yang ditimbulkan atas bencana gempa tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun