SMK PGRI 13 Surabaya mulai mengenalkan pemakaian aplikasi dalam transaksi di kantin dan koperasi sekolah.
Memakai aplikasi Skola, transaksi di kantin dan koperasi dilakukan menggunakan pembayaran non tunai (cashless).
Melalui aplikasi ini, siswa juga bisa memilih menu makanan yang ada di aplikasi tanpa harus berdesakan di kantin. Serta bisa membandingkan harga makanan yang ada di kantin sekolah atau di tempat umum.
Rofiatul, siswa SMK PGRI 13 Surabaya mengungkapkan melalui aplikasi ini ia tak lagi membawa banyak uang saku untuk jajan sehari-hari. Ia cukup melakukan topup saldo setiap minggu dan menjajakannya secara berkala di kantin dan koperasi.
"Lebih ringkas, ngak takut dompet ketinggalan dan pastinya belum ke kantin sudah tahu produk apa yang ready," ujarnya.
Kepala SMK PGRI 13 Surabaya, Sri Wiludjeng mengungkapkan penerapan aplikasi Skola ini menyusul dijadikannya sekolahnya sebagai sekolah rujukan untuk penerapan aplikasi nontunai di sekolah. Apalagi ia merasa penerapan aplikasi ini sangat sesuai dengan materi Kewirausahaan yang kini berkembang menjadi industri kreatif.
"Mulai dari guru sampai siswa kami jadikan vendor atau penjual. Jadi kami juga mengajarkan siswa untuk mulai memproduksi  makanan untuk dijual di kantin, kami juga adakan pelatihan untuk melatih enterpreneurship sejak dini,"lanjutnya.
Tak hanya menerapkan penggunaan aplikasi untuk pembelanjaan nontunai, Produk yang dijual di kantin kini tak phanya barang dagangan pedagang. Tetapi juga produk buatan guru dan siswa yang bisa dipesan.
"Semua produk yang ada di aplikasi meskipun di jual di kantin ini juga diawasi oleh ahli gizi. Jadi anak-anak juga belajar bagaimana standar makanan yang sehat yang layak dipasarkan,"jelasnya.
Dengan demikian, diharapkan lulusan SMk bisa bekerja, mandiri dan memulai berwirausaha.