Kurikulum K 13 yang telah dibuat oleh KEMENDIKBUD akhirnya akan segera dipakai oleh seluruh lembaga dan Instansi di Indonesia. Namun begitu masih banyak kalangan yang menolak lantaran beberapa sebab berikut ini :
1. perencanaan kurikulum 2013 dirasa sangat singkat
2. menghabiskan banyak dana dalam pelaksanaannya
3. menghapuskan mata pelajaran TIK dan Bahasa Inggris (tidak lagi menjadi mata pelajaran wajib)
4. belum ada kesiapan dari kalangan guru dan peserta didik
5. dibutuhkan pelatihan yang ekstra bagi semua komponen
Dalam sebuah kuliah seorang dosen mengatakan bahwa "orang-orang Indonesia terlalu sibuk memikirkan bumbu racikan tanpa melihat siapa kokinya" maksud dari kata-kata tersebut adalah bahwa orang-orang Indonesia terlalu meributkan masalah kurikulum tanpa memikirkan dan melihat bagaimana guru sebagai koki yang bisa membuat kurikulum itu menjadi baik. Pada dasarnya kurikulum adalah ibarat bumbu racikan meskipun komplit jika tidak diamalkan maka tidak akan tercapai cita-cita pendidikan kita bersama.
Banyak tenaga pendidik yang belum tau bagaimana Strategi pembelajaran yang baik, Psikologi peserta didik dan teori belajar dan pembelajaran. apalagi bagi pendidik yang masih berada dipelosok atau daerah yang masih jauh dari jangkauan kemajuan akibatnya pendidik hanya menyampaikan materi-materi bagi peserta didik tanpa mengajarkan esensi keilmuan itu sendiri. kebanyakan pendidik juga hanya menjadikan proses pembelajaran adalah apa yang ada didalam kelas saja setelah diluar kelas tidak lagi menjadi kewajiban pendidik.
Dari permasalahan itu K13 muncul dengan harapan bahwa pendidik juga menjadi bertanggung jawab baik dialam kelas maupun diluar kelas menilai aspek moral peserta didik, menghargai sebuah proses dan menjadikan anak-anak bangsa yang memiliki karakter Pancasila. Mari sukseskan dan dukung K13 demi pembenahan moral anak bangsa semua itu bisa terwujud dengan langkah kita bersama.