Mohon tunggu...
Neni Soebadi
Neni Soebadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Peran Serta Pemerintah dan Masyarakat dalam Menciptakan Kota Cerdas, dengan Memperbaiki Sistem, Sarana dan Pelayanan Dasar serta Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

24 Mei 2015   11:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:40 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kotaku, Kota Cerdas

Peran Serta Pemerintah dan Masyarakat dalam Menciptakan Kota Cerdas, dengan Memperbaiki Sistem, Sarana dan Pelayanan Dasar serta Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Model Referensi Kota Cerdas

Apakah yang dimaksud dengan kota cerdas Apakah kota cerdas itu adalah kota yang "berotak dan berakal"?. Kota cerdas adalah kota yang memiliki akal karena adanya otak manusia didalamnya yang bekerja keras dan sangat cerdas menjawab pertanyaan-pertanyaan permasalahan dari suatu dinamika dan problematika kota tersebut. Sedangkan konsep kota cerdas atau smart city  adalah kota yang menjadikan kecanggihan teknologi untuk memudahkan pengelolaan dan tata kelola kota. Dalam pengembangan perkotaan terdapat beberapa paradigma kebijakan dan isu kota yang berkelanjutan. Untuk menjawab tantangan berkelanjutan kota tersebut dapat disusun kerangka model referensi Kota Cerdas (smart city). Tujuan dari konsep smart city ini adalah untuk mengatasi berbagai karakteristik inovasi ekosistem oleh semua gagasan smart city diantaranya menjadi kota hijau, saling berhubungan, terpadu untuk semua lapisan dan bentuk kota. Konseptual Smart city dapat digunakan juga untuk evaluasi kemampuan inovatif pererencanaan kota. Selain itu model ini juga dapat untuk sinkronisasi dan pengoptimalan kota investasi dalam ekonomi dan broadband. Perencanaan smart city menggunakan model referensi untuk menentukan konsep tata letak kota yang cerdas dan berkarakter.

Kerangka analisis ekosistem inovasi Kota Cerdas adalah sebuah model referensi yaitu perkotaan yang saling berhubungan dengan kota hijau, segala aspek kehidupan terhubung, masyarakat yang cerdas memiliki inovasi ekosistem, lingkungan dan sosial berkelanjutan menciptakan kota yang berkelanjutan dan mendukung sustainable development. Para perencana menggunakan konsep ini sebagai alat analisis identifikasi inovasi dan kebijakan sebuah kota.  Dikatakan diatas sebagai contoh smart city di dunia ini ada beberapa negara yaitu Kota Barcelona, Amsterdam dan Edinburgh. Kenapa mereka dikatakan kota cerdas, disebabkan beberapa faktor penilaian antara lain, Kota Barcelona terkenal didunia dengan pariwisata, budaya, keuangan dan teknologi tinggi, hal tersebut merupakan Smart city dengan pendekatan top-down yang melibatkan stakeholder menjadikan Barcelona maju dan kreatif. Sedangkan pada Kota Amsterdam menggunakan pendekatan bottom-up perencanaan partisipatif untuk membuat Kota cerdas.

Terdapat beberapa contoh kota di eropa yang memiliki julukan ataupun predikat "smart city" (kota cerdas) seperti Kota Barcelona, Amsterdam dan Edinburgh. Ini merupakan suatu review dari suatu Jurnal Internasional yang membahas mengenai "Smart City". yaitu dari Jurnal yang berjudul : Smart City Reference Model: Assisting Planners to Conceptualize the Building of Smart City Innovation Ecosystems. Untuk negara asia sendiri yang bisa masuk kedalam kota cerdas “smart city” adalah negara Jepang. Contoh kedua negara diatas dan konsep smart city yang tepat untuk mengatasi permasalahan untuk perkembangan dan keberlanjutan suatu kota juga diperlukan peran serta semua stakeholder lapisan masyarakat. Satu konsep smart city diatas, Kota hijau atau terpadu di Barcelona dan Amsterdam, ketika konsep tersebut muncul dan inovasi diimplementasikan namun terkadang  masih bertentangan dengan kondisi respon masyarakatnya.  Hal itu merupakan tantangan pemimpin untuk menaklukannya baik di negara maju, berkembang ataupun terbelakang, karena nasib sebuah bangsa ataupun wilayah baik kota dan desa ada ditangan pemimpinnya meskipun kekuatan utama adalah rakyat, namun butuh satu inti untuk menyatukan segala inspirasi dan kecerdasan-kecerdasan manusia untuk pembangunan suatu kota

Oleh sebab itu dibutuhkan suatu kebijakan perencanaan dari pemerintah karena menciptakan kota yang pintar harus dipimpin dan di pantau secara benar. Konsep “Smart city” sangat bagus untuk teladan dari pembangunan kota. Sebaiknya ide, inovasi dan kreativitas yang dimiliki oleh akal manusia yang menghuni sebuah kota mengimplementasikan kedalam tempat dimana ia tinggal, yaitu Kota mereka sendiri agar kepandaian merekalah yang menciptakan Kota yang “smart”. Di Indonesia saat ini, sebagian orang memiliki pemikiran-pemikiran cerdas dan sangat membangun maju. Hal tersebut yang diperlukan seorang pemimpin, apalagi pemimpin bangsa. Bagaimana para pemimpin tersebut menyelesaikan problematika kota yang ia pimpin. Bagaimana mensiasati banjir, macet, sampah, bangunan liar, transportasi, kemiskinan, pengengguran, ledakan penduduk dan segala wajah kota dengan masalahnya dengan kreativitas dan inovasi baru. Butuh pendekatan dari berbagai aspek baik sosial, ekonomi dan lingkungan. Karena itu dibutuhkan pemimpin yang cerdas untuk menciptakan kota yang cerdas pula.

Dari gambaran diatas kota cerdas dapat dinilai dari beberapa faktor, antara lain adalah :

-              Faktor ekonomi,

-              Sosial,

-              Lingkungan

-              Teknologi informasi

-              Komunikasi

Dari sisi ekonomi, kota cerdas merupakan kota yang memaksimalkan sumber daya atau potensi kota termasuk layanan teknologi informasi dan komunikasi, tata kelola dan peran serta sumber daya manusia yang baik dan berkualitas.

Dari sisi sosial, kota cerdas memaksimalkan sarana dan pendekatan sosial ke masyarakat yang mampu mendidik masyarakat menjadi masyarakat yang mampu berpikir cerdas terhadap masalah sosial disekitarnya. Pemerintah mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan interaksi sosial dengan didukung layanan teknologi informasi dan komunikasi, tata kelola dan sumber daya manusia yang baik dan berkualiatas.

Dari sisi lingkungan, kota cerdas mampu menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, teratur dan bisa mengurangi dampak polusi. Dengan melakukan program penghijauan, bebas sampah dan program mendukung lingkungan lainnnya. Juga bisa menciptakan inovasi dalam upaya melakukan penghematan energi  dalam penggunaan dan pengelolaannya. Yang juga didukung layanan teknologi informasi dan komunikasi, tata kelola dan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas.

Dari sisi teknologi informasi, kota cerdas mampu menyediakan teknologi dalam penyampaian informasi ilmu dan pengetahuan, mempermudah akses masyarakat terhadap jenis apapun teknologi

Dari sisi komunikasi, kota cerdas bisa menyediakan sarana komunikasi yang merata disetiap daerah dan wilayah, sehingga masyarakat tidak merasa kesulitan berkomunikasi. Penyediaan pemancar radio, televisi dan satelit komunikasi. Media massa yang bisa dijangkau masyarakat dan sebagainya.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencapai Tujuan Kota Cerdas

Bagaimana peran serta semua pihak dalam upaya menciptakan kotanya menjadi sebuah kota cerdas, jawaban saya adalah peran serta semuanya baik pemerintah dan masyarakat. Karena apabila salah satu pihak tidak ikut membantu akan terjadi usaha yang overlapping atau tumpang tindih. Kita belum punya standar baku mutu mengenai konsep kota cerdas, tapi umumnya para ahli memahaminya sebagai kota yang memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan warga, mengurangi biaya-biaya, dan konsumsi sumberdaya, serta melibatkan warga secara lebih efektif dan aktif. Bagaimana kita bisa membuat sebuah kota kita menjadi kota yang cerdas, adalah kita harus dengan segera:

-Membuat parameter yang biasa menjadi standar baku mutu sebuah kota yang cerdas, dan mengadakan evaluasi dalam rangka menilai  pengukuran dan pemeringkatan kinerja kota menuju  kota yang sehat dan cerdas dari faktor keseluruhan.

-Melakukan evaluasi melalui program penilaian kinerja pemeringkatan kota cerdas.

-Memberikan penghargaan terhadap kota yang memenuhi standar baku mutu sebagai kota yang cerdas

-Memberikan bimbingan terhadap kota yang belum bisa memenuhi standar sebagai kota yang cerdas

-Memberikan bantuan dan solusi terhadap kota yang mengalami kendala dalam usahanya menuju kota yang cerdas

Dan hal yang kedua adalah membuat manajemen kota agar aspek transportasi, penggunaan energi, perawatan kesehatan, pemakaian air, penataan ruang kota, pengendalian jumlah penduduk, maupun penanganan sampah dan limbah berlangsung efektif-efisien. Sehingga tidak hanya penerapan teknologi digital, tetapi juga penanganan masalah perkotaannya seimbang. Teknologi digital adalah sarana agar pemakaian energi lebih efisien, transportasi kota semakin baik, nyaman, dan lancar, ruang-ruang kota semakin tertata, tidak sumpek, tersedia ruang terbuka hijau yang memadai, dst; serta sampah dan limbah dikelola dengan baik untuk menekan potensi banjir dan penurunan kualitas kesehatan warga, maupun peningkatan kegiatan ekonomi yang lebih berbasis pengetahuan. Begitu pula, warga (smart citizens) dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan tindakan terkait kota/kabupaten tempat tinggal mereka. Tata kelola pemerintahan menjadi makin transparan dan akuntabel. Jika manfaat pemakaian teknologi digital tersebut tercapai, barulah sebuah kota layak disebut kota cerdas.

Dalam konteks inilah, data digital yang dihimpun dari berbagai peranti seperti media sosial, sensor-sensor, kamera pantau, dsb dapat diambil value-nya melalui aktivitas analitik. Wawasan (insights) yang didapat bisa menjadi bahan pertimbangan bagi aparat untuk mengambil keputusan. Namun, jika tidak ditindaklanjuti dengan tindakan, artinya permsalahan akan selalu ada, banjir, sampah, jalanan macet, pemakaian listrik tetap boros, serta kualitas lingkungan makin menurun. Apa yang akan dilakukan Pemkot/Pemkab jika sudah berhasil mengumpulkan data dan informasi dari berbagai peranti dan saluran digital mengenai, umpamanya banjir di sebuah wilayah? Jika keputusan dan tindakan yang diambil masih saja serupa dengan sebelumnya, berarti peranti teknologi digital yang dipasang tidak memberi pengaruh positif. Jika tidak ada keputusan dan tindakan cepat dan tepat yang diambil untuk mengatasi masalah, belum layak disebut kota cerdas. Pendeknya, kecerdasan sebuah kota bukan ditunjukkan oleh sudah terpasangnya berbagai peranti teknologi digital secara terkoneksi, melainkan pada keputusan dan tindakan apa yang ditempuh secara cepat dan tepat agar suatu persoalan segera teratasi. Dan dalam jangka panjang, keberhasilan kota cerdas ditunjukkan lewat perbaikan kualitas hidup warga di kota itu.

Untuk masalah lalu lintas, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, atau Semarang, bolehlah kecerdasan kota ini diperlihatkan mulai dari kelancaran lalu-lintasnya lebih dulu sehingga mobilitas warga jauh lebih baik dan nyaman. Bukankah data dapat dihimpun: pada jam berapa lalu lintas macet, di jalan-jalan mana, berapa tingkat kepadatan kendaraannya, dst. Bila harus dengan lebih tegas mendisiplinkan warganya dalam berkendaraan, kenapa tidak?

Selain penggunaan teknologi digital, hal-hal kecil yang bisa dilakukan untuk mengimbangi teknologi digital dan bisa dimasukkan dalam poin manajemen kota beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah dan msyarakat adalah  melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti:

-Membina perpustakaan desa atau perpustakaan keliling

-Membangun gerakan membaca

-Membuat kegiatan kelompencapir bagi petani

-Penyiaran penyuluhan melalui radio dan televisi

-Pola pendidikan yang baik dirumah, disekolah dan lingkungan sekitar (bersama perangkat masyarakat)

-Pendekatan masyarakat dengan kegiatan agama

-Mengadakan kegiatan P4 kembali

-Menggiatkan dan memberlakukan jam belajar

-Mencerdaskan masyarakat dengan pengembangan pendidikan melalui seminar, P4. Kebudayaan dan etiket bersosial

-Membuat kurikulum di sekolah yang berbasis lingkungan

-Menggiatkan kearifan lokal dan lomba lingkungan bersih dan sehat untuk melindungi lingkungan seperti, penghijauan, kali atau sungai bersih, bank sampah dan sebagainya.

-Pembangunan sarana transportasi dan transportasi yang lancar

-Membangun dan mengembangkan koperasi, perekonomian yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia

-Perluasan sarana kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat

Dengan melakukan gerakan ini, semoga semua kota di Indonesia bisa menciptakan sebuah kota yang bisa membuat kenyamanan dan pengembangan bagi masyarakatnya. Kerjasama antara semua pihak bisa membuat tujuan ini tercapai. Semoga dengan adanya tulisan yang mewadahi aspirasi dan inspirasi. Dan program ini tidak hanya berbasis pada satu kota, tetapi untuk semua kota di Indonesia.

Bank Sampah dan Mekanisme Manfaatnya


Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun