Mohon tunggu...
Adella Natasha
Adella Natasha Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Love your self

Agroteknologi | UKSW'18

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenal Sawi Pagoda Si "Cantik" Penuh Manfaat

15 September 2018   18:59 Diperbarui: 15 September 2018   22:46 2617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengkonsumsi sayur adalah kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, walau tidak semua makhluk hidup mengkonsumsi sayuran. Kandungan gizi dan nutrisi yang terdapat dalam sayuran sangat baik bagi tubuh, seperti serat, mineral dan tentunya vitamin yang sangat di butuhkan oleh tubuh. 

Seperti hal nya buah-buahan, sayuran termasuk ke dalam daftar makanan yang harus di konsumsi setiap hari, serat yang terdapat dalam sayuran sangat  di perlukan oleh tubuh kita guna memperlancarkan proses pencernaan. 

Kali ini kita akan membahas tentang salah satu jenis sayuran yang mungkin sebagian orang sudah pernah melihat atau bahkan ada yang belum pernah melihat dan mengetahuinya sama sekali, yaitu Sawi Pagoda.

Dokpri
Dokpri
Sawi Pagoda adalah salah satu jenis sayuran sawi, seperti kita ketahui sebelumnya, banyak sekali macam sawi, ada sawi putih, sawi caisim/sawi bakso, sawi hijau, ataupun sawi pakcoy.

Sawi Pagoda ini tergolong unik, bagaimana tidak? Bentuk sawi yang satu ini tidak seperti layaknya sawi yang barusan saja di sebutkan, bentuk sawi pagoda ini mirip seperti bunga yang mekar, bentuk daun yang oval  dengan warna hijau pekat yang sangat mencolok. 

Salah satu alasan yang membuat saya sendiri tertarik untuk melihat sawi satu ini saat saya mengunjungi salah satu tempat budidaya sistem hidroponik, yaitu Bale Hidroponik yang berada di kota Salatiga. Pendiri Bale Hidroponik sendiri adalah lulusan jurusan Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Saat berbincang-bincang dengan pembudidaya sawi pagoda hidroponik tersebut, pembudidaya mengatakan bahwa penanaman sawi pagoda sendiri cukup mudah dan tidak memakan waktu yang lama, hanya sekitaran 30 hari. 

Cara penanaman sawi ini cukup mudah, pertama benih di semai terlebih dahulu lalu di rockwool (semacam busa, yang di pakai dalam sistem hidroponik untuk pengganti peran tanah untuk menyangga tanaman)  dan di tutup plastik selama 24 jam, guna untuk merangsang perkecambahan benih, lalu setelah 24 jam plastik hitam dibuka dan rockwool di bawa ke sinar matahari full day (dalam proses ini tetap mejaga kelembaban rockwool) kegiatan ini berkelanjutan selama 10 hari dengan air saja, tanpa di campur dengan nutrisi. 

Setelah 10 hari dengan air tanpa nutrisi, rockwool di beri air dengan kadar nutrisi yang sedikit saja atau setengah dari kebutuhan nutrisi si sayur, ini juga di lakukan selama 10 hari kedepan. 

10 hari setelah itu, disinilah rockwoll sawi pagoda tadi di berikan air dengan kadar nutrisi yang full (penuh) sesuai dengan kebutuhan tanaman sawi tersebut membutuhkan berapa nutrisi full. 

Nah... Untuk nutrisi sawi pagoda sendiri, ada beberapa nutrisi yang bisa di pakai untuk penanaman sawi pagoda ini dengan sistem hidroponik, seperti pupuk cair, npk mutiara atau pun AB mix.

Untuk Bale Hidroponik sendiri memakai nutrisi AB mix karena dari pengalaman mereka, penumbuhan tanaman lebih optimal dengan menggunakan nutrisi AB mix dan untuk benih sawi pagoda ini, bisa di beli di toko-toko pertanian, jadi sangat efisien dan mudah di dapat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun